5 Cara Menghargai Diri Sendiri ala Yoo Gil Chae di My Dearest Part 2
Drakor My Dearest gak hanya fokus tentang perkembangan romansa antara Yoo Gil Chae (Ahn Eun Jin) dan Lee Jang Hyun (Nam Goong Min) di tengah invasi Qing terhadap Joseon saja. Dalam drakor ini, penonton juga disuguhkan tentang berbagai macam perkembangan hubungan antar karakter dengan dirinya sendiri. Salah satunya adalah perkembangan karakter Yoo Gil Chae.
Yoo Gil Chae diceritakan sebagai putri dari seorang cendekiawan. Ia dikenal sebagai putri yang kerap kali mematahkan hati para lelaki. Seiring berjalannya cerita, Yoo Gil Chae pun juga tumbuh menjadi dewasa dan lebih bijak.
Dalam drakor My Dearest part 2, Yoo Gil Chae kerap menunjukkan cara dia menghargai diri sendiri di saat pandangan sosial terhadap perempuan dianggap lebih rendah derajatnya. Yuk, simak cara Yoo Gil Chae menghargai diri sendiri di bawah ini!
1. Pantang menyerah saat menghadapi segala kesulitan
Yoo Gil Chae sempat menghadapi keadaan sulit ketika dia dan Jong Jong (Park Jeong Yeon) diculik dan dijadikan budak di Simyang. Dia tahu bahwa keluarganya gak akan tahu dirinya dan Jong Jong diculik untuk dijadikan budak. Akhirnya, dalam keadaan terdesak, Gil Chae rela menggigit ujung jarinya hingga berdarah dan mengabari suaminya melalui surat yang ditulis dengan darah tersebut.
Sesampainya di Simyang, dia dijadikan budak di kerajaan Qing. Kaisar Hong Taiji (Kim Jong Won) menginginkan Gil Chae untuk melayaninya. Saat itu, salah satu budak kerajaan dari Joseon, Deul Bun (Yoon Geumseona), mengatakan bahwa permintaan kaisar tersebut disebabkan karena Gil Chae cantik dan gak memiliki bekas luka di tubuhnya. Gil Chae pun rela untuk menyakiti dirinya agar Kaisar gak menginginkan dirinya lagi.
Kejadian tersebut membuat Gil Chae dan Jong Jong dibuang di Boohoochi, tempat jual-beli budak Joseon, di Simyang. Selain pernah mencoba untuk kabur ke Joseon, Yoo Gil Chae juga kerap dijual dan dikembalikan kembali karena majikannya tak tahan dengannya. Di saat semua perempuan Joseon bunuh diri karena kerasnya kehidupan saat itu, Yoo Gil Chae tetap berusaha untuk hidup meskipun kesempatannya untuk lolos hanya sedikit.
2. Selalu bekerja keras dan rela membantu sesama
Seperti yang kita tahu, status sosial Yoo Gil Chae dipandang tinggi di lingkup sosial Joseon. Sebagai istri seorang perwira, ia seharusnya tidak mengerjakan pekerjaan kasar. Namun, saat di Simyang, Yoo Gil Chae rela untuk membantu petani memperbaiki alat yang digunakan untuk bertani.
Selain itu, dia juga rela untuk mengantarkan bekal makan siang dan menyalurkannya di sawah. Yoo Gil Chae juga tidak canggung saat bekerja membantu petani di sawah tersebut meskipun bajunya kotor. Hal tersebut jarang dilakukan oleh para perempuan kalangan bangsawan yang sedari kecil berkutat dengan baju dan sepatu cantik.
3. Gak peduli terhadap pandangan masyarakat Joseon saat dia pulang ke Hanyang
Pada masa itu, banyak perempuan diculik dan dijadikan budak oleh Qing. Mereka yang berhasil kembali ke Hanyang akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat Joseon. Para perempuan itu akan dipermalukan meskipun punya strata sosial yang tinggi. Namun, Yoo Gil Chae gak merasa hal tersebut adalah suatu masalah.
Menurutnya, persepsi tersebut bukan kesalahan yang harus ditanggung. Segala sesuatu yang dilakukan masyarakat Qing padanya adalah bukan kesalahan yang harus ditanggungnya. Jadi, dia merasa bukan dirinya yang salah. Maka dari itu, ia memilih untuk menghiraukan masyarakat yang menuduhnya daripada menghindar. Ia juga menunjukkan bahwa hal tersebut bukanlah tanggung jawabnya.
4. Berani meninggalkan orang yang tidak pantas untuk berada di sekitarnya
Saat Yoo Gil Chae kembali ke Hanyang, dia mendapati suaminya, Gu Won Moo (Ji Seung Hyun), telah menikah lagi. Saat dikonfirmasi oleh Yoo Gil Chae, Gu Won Moo dengan mudah meminta Yoo Gil Chae menghiraukan perempuan yang sedang mengandung tersebut. Saat itu, ia sadar bahwa sang suami hanya memikirkan kepentingannya saja.
Selain itu, Gu Won Moo dengan mudah memberikan syarat ke Yoo Gil Chae jika ingin kembali menjadi istrinya. Syarat tersebut adalah Yoo Gil Chae gak pernah disentuh oleh masyarakat Qing. Hal ini memperkuat keputusan Yoo Gil Chae untuk bercerai dengan Gu Won Moo.
5. Gak ragu untuk memilih bersama orang yang lebih menghargai dirinya
Setelah mengalami hal yang kurang menyenangkan di Simyang, Yoo Gil Chae menyadari bahwa suaminya gak berusaha mencari dan menyelamatkannya. Bahkan, Lee Jang Hyun, yang bukan pasangannya, rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya dari bidikan panah putri Gak Hwa (Lee Chung Ah).
Saat Lee Jang Hyun menawarkan untuk tetap di sisinya, Yoo Gil Chae pun sempat tergoda. Namun, dia tahu bahwa dia harus berbicara terlebih dahulu dengan suami dan keluarganya.
Setelah mengetahui kenyataan sang suami bisa melanjutkan hidup tanpa dirinya, dia gak segan untuk mengutarakan perasaannya yang sebenarnya bahwa dia mencintai Lee Jang Hyun. Maka dari itu, Yoo Gil Chae rela menjadi janda untuk menghargai dirinya sendiri. Padahal di masa itu, pandangan masyarakat terhadap janda sangat buruk.
Yoo Gil Chae hidup di tengah masyarakat yang memandang rendah perempuan. Namun, dia tahu yang bisa menghargainya hanyalah dirinya sendiri. Meskipun berat dan harus bertentangan dengan pandangan masyarakat, dia dengan berani mengambil keputusan yang menurutnya benar dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Memang patut dicontoh ketegasan, kedisiplinan, dan pantang menyerah yang dilakukan Yoo Gil Chae dalam menjalani hidup. Jangan lupa untuk menonton kisah inspiratif dari karakter yang diperankan Ahn Eun Jin ini di My Dearest Part 2, ya!
