5 Jejak Masa Lalu para Atlet di Drakor Good Boy

Good Boy menghadirkan kisah lima mantan atlet yang kini beralih profesi menjadi polisi lewat jalur rekrutmen khusus. Mereka datang dari berbagai cabang olahraga dengan pengalaman yang berbeda, mulai dari tinju, menembak, anggar, gulat, hingga lempar cakram. Masa lalu mereka tak hanya menjadi latar belakang, tapi juga memengaruhi cara mereka bekerja di lapangan.
Jejak masing-masing karakter memberikan konteks menarik tentang mengapa mereka meninggalkan dunia olahraga dan bagaimana transisi itu membentuk diri mereka saat ini. Artikel ini merangkum perjalanan kelima tokoh tersebut dalam dua fase: masa kejayaan sebagai atlet dan perubahan arah setelah pensiun. Simak selengkapnya untuk memahami hubungan antara masa lalu dan peran baru mereka di kepolisian!
1. Yoon Dong Joo

Yoon Dong Joo (Park Bo Gum) adalah mantan petinju peraih medali emas internasional yang masa mudanya diwarnai oleh pertarungan jalanan dan emosi yang tak terkendali. Untuk mengarahkan energinya, ia masuk ke dunia tinju dan mencetak prestasi besar. Namun, momen kejayaannya hancur saat ia dituduh menggunakan doping — meskipun akhirnya ia dinyatakan tidak bersalah setelah dua tahun proses hukum, publik terlanjur menghakiminya. Setelah mengalami keterpurukan, ia keluar dari dunia olahraga dengan nama baik yang rusak.
Kini, Dong Joo menjalani hidup baru sebagai polisi di kota asalnya, Insung, setelah dipindahkan dari Seoul karena memukul rekan kerja yang terlibat korupsi. Sebagai petugas yang direkrut lewat jalur atlet, ia kerap diremehkan oleh rekan-rekannya. Namun, Dong Joo tetap bersemangat menjalani tugasnya dan tidak ragu untuk bertarung secara fisik demi menegakkan keadilan. Ia juga menyimpan perasaan kuat terhadap Ji Hanna, mantan atlet sekaligus rekan kerjanya, yang menjadi sumber motivasi sekaligus kegelisahan pribadi.
2. Ji Hanna

Ji Hanna (Kim So Hyun) adalah mantan atlet tembak yang mendapat julukan “peri tembak” karena ketenangannya dalam menembak sejak masa sekolah. Ia adalah peraih medali emas dan pernah menjadi ikon olahraga dengan banyak penggemar. Namun, tekanan dari sorotan publik dan komentar tajam membuatnya tertutup dari dunia luar. Dalam pertandingan penting, ia kehilangan fokus dan mengakhiri kariernya secara mendadak. Terluka secara emosional, Hanna mundur dari dunia olahraga dan mengambil langkah mengejutkan dengan masuk ke kepolisian, mengikuti jejak ayahnya.
Sebagai polisi, Hanna justru diposisikan sebagai maskot promosi alih-alih bertugas di lapangan — posisi yang membuatnya frustrasi. Meskipun ia sangat kompeten, sistem internal kepolisian memanfaatkannya hanya sebagai wajah PR. Konflik puncaknya terjadi ketika ia secara simbolis “menembak” komisaris dengan rompi anti-stab buruk dalam demonstrasi, yang berujung ancaman pemecatan. Meski ia menyatakan mundur, semangat Hanna untuk menegakkan kebenaran tetap menyala. Ia adalah sosok pendiam namun tangguh, menyimpan luka dalam dan rasa tanggung jawab yang tak bisa ditampik.
3. Kim Jong Hyeon

Kim Jong Hyeon (Lee Sang Yi) adalah mantan atlet anggar spesialis sabre dan peraih medali perak. Ia dikenal cerdas dan berintegritas tinggi, lulus dari akademi kepolisian dan bekerja di divisi audit serta inspeksi. Ia terkenal karena keberaniannya menindak polisi korup — langkah yang memberinya promosi, namun juga permusuhan dari banyak rekan kerja yang merasa “dikhianati.” Meskipun kompeten, keberadaannya sering direspon dengan sinisme, menjadikannya sosok yang disegani namun tidak selalu diterima.
Selain reputasinya yang kontroversial, masa lalunya juga terkait dengan Ji Hanna, yang pernah menjadi kekasihnya. Hubungan itu menjadi pemicu kecanggungan, terutama dengan Dong Joo yang diam-diam menaruh hati pada Hanna dan menganggap Jong Hyeon sebagai rival. Jong Hyeon sendiri lebih memilih bekerja secara independen meskipun tetap membantu tim dalam investigasi. Di lapangan, ia memanfaatkan refleks anggarnya secara kreatif, bahkan saat hanya bersenjatakan gagang sapu. Di balik ketegasan dan karismanya, Jong Hyeon menyimpan trauma mendalam dari dunia olahraga, yang sempat muncul kembali saat ia hampir tertusuk dalam baku hantam.
4. Go Man Shik

Go Man Shik (Heo Sung Tae) adalah mantan atlet gulat gaya Yunani-Romawi dan peraih medali perunggu. Setelah pensiun, ia masuk kepolisian dan mengabdi selama 14 tahun. Meski penuh pengalaman, ia tetap dipandang sebelah mata karena masuk melalui jalur atlet. Dalam hirarki kepolisian, ia sering dijadikan bahan lelucon dan tidak dihargai. Namun, Man Shik adalah orang yang tahan banting dan loyal — ia tidak pernah menyerah dan justru menjadi tokoh inisiator pembentukan tim investigasi khusus.
Dengan naluri kuat dan rasa tanggung jawab tinggi, Man Shik membawa timnya menghadapi kasus-kasus berbahaya. Meskipun kadang terlibat dalam kejadian absurd — seperti secara tidak sengaja mengonsumsi permen halusinogen dari barang bukti — ia tetap berdiri di garda depan untuk rekan-rekannya. Bahkan, ia rela menjadi tameng hidup untuk melindungi Jong Hyeon. Sosoknya seperti kakak tertua dalam kelompok: tidak terlalu menonjol, namun menjadi penopang moral dan emosional tim. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan tidak selalu tentang kekuasaan, tapi tentang keberanian untuk bertanggung jawab.
5. Shin Jae Hong

Shin Jae Hong (Tae Won Seok) adalah mantan atlet lempar cakram yang berhasil meraih medali perunggu. Ia memiliki tubuh besar dan kepribadian lembut, dikenal sebagai “gentle giant.” Namun, hidupnya berubah drastis setelah terlibat tidak langsung dalam kasus korupsi yang diungkap Kim Jong Hyeon. Meskipun tidak bersalah, ia dijatuhkan ke divisi lalu lintas sebagai bentuk hukuman tidak adil. Kariernya di kepolisian nyaris terhenti sebelum benar-benar dimulai.
Ketika ditawari bergabung ke dalam tim investigasi khusus oleh Letnan Man Shik, ia melihatnya sebagai kesempatan kedua untuk memperbaiki citra dan mendapatkan promosi yang tertunda. Di lapangan, kekuatannya menjadi aset luar biasa — ia bahkan menghentikan pelarian seorang penjahat dengan melemparkan penutup selokan ke arah mobil. Meski jarang berbicara, Jae Hong menunjukkan bahwa keteguhan, kejujuran, dan kekuatan batin mampu membawa perubahan. Ia mewakili tipe pahlawan yang tak mencari sorotan, tetapi justru bersinar saat dibutuhkan.
Melalui latar belakang yang beragam, kelima karakter di Good Boy menunjukkan bahwa pengalaman sebagai atlet bisa menjadi bekal unik dalam menghadapi tugas baru. Kombinasi kemampuan fisik, disiplin, dan dinamika personal membuat cerita mereka menarik untuk diikuti. Saksikan dramanya untuk melihat bagaimana masa lalu mereka membentuk peran mereka di kepolisian!