5 Karakter Berhati Tulus di Head Over Heels, Bikin Penonton Terharu!

Oh Ok Soon (Gil Hae Yeon) merupakan Nenek dari Bae Gyeon Woo yang telah merawatnya dan tinggal bersamanya sejak kecil. Karena dicap sebagai anak pembawa sial, tidak ada yang mau mengurus bahkan sedekar mendekati Bae Gyeon Woo termasuk orang tuanya sendiri. Namun, Oh Ok Soon selalu percaya bahkan kelak Bae Gyeon Woo dapat hidup normal seperti orang-orang pada umumnya.

Tak terhitung sudah berapa kali Oh Ok Soon membawa Bae Gyeon Woo ke dukun yang terkenal sakti. Namun, usahanya tak kunjung membuahkan hasil sampai akhirnya mereka bertemu Park Seong Ah yang dikenal sebagai dukun dengan julukan Peri Bumi dan Langit. Di akhir hayatnya, Oh Ok Soon mendatangi Park Seong Ah dalam wujud arwah dengan permohonan agar ia selalu menemani Bae Gyeon Woo supaya cucunya itu tidak kesepian.

Jendral Dongcheon merupakan dukun senior dan juga Ibu dari Park Seong Ah. Meski perkataan yang keluar dari mulutnya terkadang ketus, namun ia tidak pernah luput memperhatikan Park Seong Ah yang notabenya adalah seorang remaja labil. Ancaman atau hal berbahaya apapun yang berpotensi melukai Park Seong Ah akan disingkirkannya demi melindungi putrinya itu.

Plot twistnya, ternyata Park Seong Ah dan Yeomhwa sama-sama anak dari Jendral Dongcheon, meski kini keduanya saling membenci. Walau demikian, naluri seorang ibu dari Jendral Dongcheon dan rasa sayangnya pada Yeomhwa sebenarnya tidak pernah benar-benar menghilang. Ia bahkan rela menjadi jimat manusia untuk melindungi Yeomhwa agar ia selamat dari Dewa Kematian meski akhirnya harus meregang nyawa.

Pada drakor Head Over Heels, Park Seong Ah mempunyai dua orang Bibi yang sama-sama berprofesi sebagai dukun. Satunya adalah dukun berkacamata dan satunya lagi dukun yang kehilangan penglihatannya. Walau demikian, dukun buta yang merupakan salah satu Bibi dari Park Seong Ah itu sering ikut serta pada ritual yang dilakukan oleh Jendral Dongcheon.

Dukun buta tersebut kehilangan penglihatannya dikarenakan oleh serangan dari Yeomhwa. Hal yang mengejutkannya adalah, meski telah berbuat sesuatu yang jahat, dukun buta itu tidak menaruh dendam pada Yeomhwa sama sekali. Diam-diam, ia justru mendoakan hal baik untuk arwah dari bayi Yeomhwa, hingga ia akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Sebelum mampu berbaur dengan yang lainnya, Pyo Ji Ho merupakan satu-satunya teman Park Seong Ah di sekolah. Diam-diam ia menaruh hati pada Park Seong Ah dan menjadi seseorang yang selalu ada untuknya, bahkan menjadi satu-satunya orang yang mengetahui bahwa Park Seong Ah adalah seorang dukun. Namun, kehadiran Bae Gyeon Woo mengusiknya terlebih saat mengetahui bahwa lelaki itu dan Park Seong Ah saling menyukai.

Meski dirinya juga menyimpan rasa pada Park Seong Ah, Pyo Ji Ho tidak keberatan menjadi jimat manusia untuk Bae Gyeon Woo. Tentu saja hal tersebut semata-mata dilakukannya demi Park Seong Ah. Walaupun keduanya berstatus sebagai rival, Pyo Ji Ho dengan sukarela akan melakukan apapun saat dimintai tolong oleh Park Seong Ah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan Bae Gyeon Woo.

Karakter berhati tulus yang kelima di drakor Head Over Heels adalah pemeran utamanya sendiri yaitu Park Seong Ah. Sebagai seorang dukun, Park Seong Ah tak segan-segan menggunakan kemampuan spiritualnya untuk menolong manusia maupun hantu. Meski terkadang, sifat murah hatinya itu kerap membawanya pada hal-hal sulit.

Misalnya saja saat ia diminta oleh arwah seekor anjing untuk menolong tuannya yang berada di bangunan yang dihuni oleh sosok roh jahat. Keputusannya itu tanpa sadar ikut menyeret Bae Gyeon Woo ke dalam bahaya. Selain itu, demi menyelamatkan Bae Gyeon Woo dari sosok roh jahat, Park Seong Ah rela kehilangan masa remajanya dan melewatkan upacara kelulusan yang sebenarnya sangat ia inginkan untuk hadir di sana.

Kelima karakter berhati tulus di drakor Head Over Heels tersebut membawa warna tersendiri bagi penonton. Sebuah pembelajaran yang dapat diambil dari kelima karakter tersebut adalah terkadang untuk mengalahkan kejahatan, harus ada yang dikorbankan. Walau demikian, pengorbanan yang dilakukan akan sebanding dengan hal-hal baik yang datang setelahnya.