Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebahagiaan Semu yang Dirasakan Baek Ah Jin Hingga Akhir Dear X

still cut drama Korea Dear X
still cut drama Korea Dear X (instagram.com/tving.official)

Dalam Dear X, Baek Ah Jin (Kim You Jung) digambarkan sebagai aktris papan atas yang selalu tampak bersinar di setiap kesempatan. Namun, semakin dalam cerita berjalan, semakin jelas bahwa hidupnya hanya dibangun dari façade yang rapuh. Ia menikmati ketenaran, kekayaan, dan pengakuan publik, tetapi semua itu tidak pernah benar-benar menghadirkan kebahagiaan sejati.

Ada lapisan gelap dalam dirinya yang didorong oleh luka, manipulasi, dan kecenderungan antisosial, sehingga membuat segala pencapaian hanya terasa seperti kemenangan semu. Berikut lima kebahagiaan palsu yang sebenarnya menghimpit hidup Baek Ah Jin hingga akhir episode.

1. Karier cemerlang yang dibangun dari intrik dan politik terselubung

still cut drama Korea Dear X
still cut drama Korea Dear X (instagram.com/tving.official)

Baek Ah Jin menikmati statusnya sebagai bintang besar yang selalu disorot kamera. Dari luar, kariernya tampak sempurna, ia sering mendapat peran utama, memenangkan penghargaan, dan dipuja publik. Namun, di balik sorotan terang itu, Baek Ah Jin tahu bahwa sebagian besar pencapaiannya tidak murni berasal dari bakat.

Ia memainkan banyak permainan kotor, mengatur skandal, memanipulasi lawan, hingga memanfaatkan koneksi demi memuluskan langkahnya. Setiap keberhasilan terasa pahit karena ia tahu ada darah dan air mata orang lain di baliknya.

Kebahagiaan yang muncul dari keberhasilan seperti ini hanyalah ilusi, sebab Baek Ah Jin sendiri hidup dalam ketakutan kalau suatu hari seluruh kecurangannya terbongkar. Bagi seseorang dengan kecenderungan antisosial, kemenangan seperti ini memang memuaskan, tetapi tidak menyentuh sisi emosional yang membuat seseorang benar-benar merasa bahagia.

2. Pernikahan romantis di hadapan publik, tapi penuh tipu daya di baliknya

still cut drama Korea Dear X
still cut drama Korea Dear X (instagram.com/tving.official)

Di mata publik, Baek Ah Jin memiliki pernikahan yang patut ditiru, suami tampan, kaya, penuh perhatian, dan terlihat sangat mendukung karier istrinya. Pasangan ini selalu tampil harmonis di acara penghargaan, iklan bersama, dan wawancara yang menampilkan kehidupan glamor mereka.

Namun, kenyataannya sangat jauh dari itu. Pernikahan Ah Jin hanya sebuah panggung. Suaminya memanfaatkannya sebagai aset, wajah cantik, nama terkenal, dan status sosial yang menguntungkan. Sementara Baek Ah Jin sendiri bertahan bukan karena cinta, tetapi karena pernikahan itu memberinya perlindungan dan kekuasaan.

Tak ada kehangatan, kepercayaan, atau keintiman sejati. Yang ada hanyalah kontrak diam-diam, hubungan manipulatif, dan kepura-puraan yang harus terus mereka jaga agar tidak merusak citra publik. Kebahagiaan yang terlihat hanyalah bayangan kosong yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

3. Hanya dijadikan boneka oleh suaminya

still cut drama Korea Dear X
still cut drama Korea Dear X (instagram.com/tving.official)

Meski di awal Baek Ah Jin tampak memiliki kendali, seiring cerita berkembang jelas terlihat bahwa ia hanyalah boneka bagi suaminya. Setiap gerak-geriknya telah diatur, setiap keputusan penting dikendalikan, dan masa depannya ditentukan oleh kepentingan keluarga sang suami.

Ia mungkin memiliki nama besar, tetapi tidak pernah memiliki kebebasan. Suaminya memanfaatkan rasa rendah diri dan sisi antisosial Baek Ah Jin untuk mengunci posisinya dalam hubungan toksik yang penuh manipulasi. Kebahagiaan Baek Ah Jin karena “memiliki” suami yang selalu mendukung ternyata hanyalah rasa lega semu, karena pada intinya hidupnya digerakkan oleh orang lain. Ia tidak pernah benar-benar menjadi subjek, karena selalu menjadi objek.

4. Pertemanan yang tidak pernah sejati

still cut drama Korea Dear X
still cut drama Korea Dear X (instagram.com/tving.official)

Baek Ah Jin memiliki banyak “teman” dalam industri hiburan, sesama aktris, manajer, stylist, hingga rekan media, tetapi tidak satu pun hubungan itu berlandaskan ketulusan. Semua interaksi dibangun di atas kebutuhan, ketakutan, atau strategi untuk menjaga citra.

Ketika seseorang terlalu sering memainkan peran dan hidup dengan topeng, ia akan sulit membangun koneksi emosional yang autentik. Itulah yang terjadi pada Baek Ah Jin. Ia selalu curiga, selalu bersiap untuk mengkhianati atau dikhianati. Setiap kebaikan tampak mencurigakan, setiap dukungan terasa seperti jebakan. Kebahagiaan yang ia rasakan saat dikelilingi banyak orang sebenarnya hanyalah rasa aman palsu, karena jauh di dalam hati, ia tahu tak ada yang benar-benar peduli padanya.

5. Relasi dengan orang lain yang sepenuhnya bersifat transaksional

still cut drama Korea Dear X
still cut drama Korea Dear X (instagram.com/tving.official)

Keadaan emosi Baek Ah Jin yang kacau, ditambah kecenderungan antisosial yang ia miliki, membuatnya sulit membangun hubungan yang hangat dan tulus dengan siapa pun. Setiap relasi baginya adalah pertukaran, apa yang ia dapatkan, dan apa yang harus ia berikan. Baik itu hubungan profesional, pertemanan, bahkan hubungan romantis, semuanya selalu dihitung dalam skala untung dan rugi.

Ia memberi perhatian jika mendapat sesuatu sebagai imbalan. Ia berteman jika itu memperkuat posisinya. Ia mencintai hanya jika cinta itu menguntungkannya. Hubungan seperti ini membuat hidupnya terasa dingin dan kosong, meski luarnya tampak glamor dan sukses. Kebahagiaan yang muncul dari relasi seperti ini jelas bukan kebahagiaan sejati, melainkan kepuasan sementara yang akan hilang ketika transaksi itu tidak lagi menguntungkan.

Baek Ah Jin adalah contoh nyata dari seseorang yang terlihat memiliki segalanya, tetapi sebenarnya tidak memiliki apa-apa. Ketenaran, cinta, pertemanan, dan relasi sosial yang tampak indah hanyalah bangunan palsu yang ia ciptakan untuk menopang identitasnya. Gangguan antisosial yang ia miliki membuatnya sulit merasakan empati dan ikatan emosional, sehingga seluruh “kebahagiaan” yang ia dapatkan tidak pernah benar-benar menyentuh hatinya. Hingga akhir Dear X, Baek Ah Jin bukanlah sosok yang bahagia, tetapi seseorang yang terus berlari, membangun kebohongan demi menutupi kehampaan yang tak pernah hilang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Korea

See More

8 Potret Ulang Tahun Soobin TXT yang Ke-25, Dirayain Bareng Penggemar

08 Des 2025, 12:55 WIBKorea