5 Kerentanan Hubungan Jeong Sin-Hyeon Jun di Nice to Not Meet You

Salah satu kerentanan paling terlihat dalam hubungan mereka adalah perbedaan cara menghadapi masalah. Wi Jeong Sin cenderung menahan beban sendirian. Ia terbiasa memproses rasa sakit secara internal, seolah setiap luka bisa ia tangani tanpa perlu bantuan siapa pun. Hal ini membuatnya tampak kuat, tetapi sebenarnya rentan pecah ketika tekanan semakin besar.

Sementara itu, Lim Hyeon Jun lebih impulsif dalam menanggapi konflik. Ia ingin menyelesaikan masalah saat itu juga, memastikan semuanya tidak menggantung. Ketidaksamaan pola ini sering memicu benturan, Wi Jeong Sin butuh waktu, sementara Lim Hyeon Jun butuh jawaban. Pada titik-titik genting, keduanya sering gagal saling mengikuti ritme satu sama lain.

Baik Wi Jeong Sin maupun Lim Hyeon Jun membawa luka lama yang memengaruhi perilaku mereka. Wi Jeong Sin masih menyimpan trauma terkait pandangan orang terhadap dirinya, terutama ketika ia diperlakukan tidak adil oleh banyak pihak, baik sebagai pribadi maupun sebagai sosok yang dikenal publik.

Sementara itu, Lim Hyeon Jun menghadapi rasa takut kehilangan yang sangat kuat akibat pengalaman masa kecil yang tidak stabil. Ketika dua orang dengan luka yang belum sembuh mencoba saling mendekat, gesekan menjadi tak terhindarkan.

Mereka sering salah menafsirkan niat satu sama lain, ketidakjujuran Jeong Sin dianggap penolakan, sementara usaha keras Lim Hyeon Jun dianggap tekanan. Luka lama ini menjadi tembok yang belum selalu bisa mereka turunkan.

Hubungan Wi Jeong Sin dan Lim Hyeon Jun tidak dimulai dari tempat yang jernih. Ada rasa sungkan, kecurigaan, hingga penilaian salah yang sudah terjadi sebelum mereka benar-benar mengenal satu sama lain. Wi Jeong Sin menganggap Lim Hyeon Jun terlalu ikut campur, sedangkan Lim Hyeon Jun menilai Wi Jeong Sin terlalu tertutup dan sulit didekati.

Fondasi awal yang keruh ini membuat setiap konflik baru terasa lebih berat karena keduanya masih membawa bayangan-bayangan tidak mengenakkan dari awal pertemuan mereka. Kesalahpahaman kecil bisa membesar hanya karena mereka pernah saling salah menilai. Ini menjadi kerentanan tersendiri yang membuat mereka harus terus belajar berkomunikasi dengan lebih jernih.

Status Wi Jeong Sin sebagai Soulishare, identitas digital yang ia gunakan untuk berbagi pikiran, menilai berbagai fenomena, dan menampilkan wajah lain dirinya, membuat hubungan dengan Lim Hyeon Jun sering berada di posisi tidak seimbang. Ada hal-hal yang Wi Jeong Sin lebih mudah ceritakan melalui Soulishare dibandingkan secara langsung kepadaLim Hyeon Jun. Ini membuat kejujuran emosional mereka tidak selalu bertemu di tempat yang sama.

Lim Hyeon Jun terkadang merasa berada di luar lingkaran terdekat Wi Jeong Sin, seolah ia hanya mengetahui “versi permukaan”, sementara sisi terdalam Wi Jeong Sin justru tersimpan di ruang digital yang ia bagikan kepada dirinya. Ketidakseimbangan ini menjadi celah yang bisa membuat hubungan mereka runtuh jika tidak dihadapi dengan kedewasaan.

Keduanya sama-sama takut mengakui bahwa mereka membutuhkan satu sama lain. Wi Jeong Sin takut dianggap lemah jika menunjukkan ketergantungan, sedangkan Lim Hyeon Jun takut kehilangan kendali ketika terlalu peduli. Ketakutan ini membuat momen-momen penting sering tidak diungkapkan secara jujur.

Ada banyak “hampir berkata”, “hampir mengaku”, dan “hampir meminta bantuan”, tetapi semuanya tertahan di tenggorokan. Kerentanan terbesar mereka justru muncul dari rasa takut membuka hati. Padahal, justru ketika mereka berani jujur, hubungan mereka menjadi jauh lebih kuat.

Kerentanan-keren­tan­an ini bukan sekadar hambatan, tetapi inilah yang membuat hubungan Wi Jeong Sin dan Lim Hyeon Jun terasa hidup. Mereka tidak sempurna, tetapi terus bergerak mendekat, tersandung, lalu mencoba lagi. Dalam dunia Nice to Not Meet You, justru dari retakan-retakan inilah cinta mereka menemukan bentuk yang paling manusiawi.