5 Kesamaan Lee Tang dan Song Chon di Drakor A Killer Paradox

A Killer Paradox merupakan drakor terbaru Netflix yang diadaptasi dari webtun karya Kkomabi. Mengusung genre thriller, cerita di drakor ini dikemas dalam format slice of life. Kisahnya membahas sosok antihero yang membunuh para pelaku kejahatan.
Lee Tang (Choi Woo Shik) dan Song Chon (Lee Hee Joon) merupakan dua tokoh antihero di drakor ini. Keduanya punya beberapa kesamaan, seperti backstory hingga diari pembunuhan. Berikut lima kesamaan antara Lee Tang dan Song Chon di A Killer Paradox.
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Nama mereka terdiri dari dua kata

Nama kedua karakter ini unik karena hanya terdiri dari dua suku kata. Biasanya, orang Korea memiliki tiga kata dalam nama mereka. Namun kedua tokoh ini berbeda. Yang satu bernama Lee Tang dan satunya lagi Song Chon.
2. Sebelum jadi pelaku, keduanya adalah korban kekerasan

Lee Tang dan Song Chon sama-sama pernah jadi korban kekerasan sebelum akhirnya jadi pembunuh. Saat SMA, Lee Tang dirundung. Sementara itu, Song Chon sering dihina, diremehkan, dipukul, dan dijegal agar tidak bisa naik pangkat oleh seniornya di kepolisian.
3. Kisah pembunuhan pertama

Lee Tang dan Song Chon memakai benda tumpul untuk melukai korban pertama mereka. Bedanya, korban Lee Tang langsung meninggal sementara korban Song Chol sempat koma 20 tahun sebelum akhirnya dibunuh. Sebelum mereka membunuh, Lee Tang dan Song Chon terlebih dahulu dipukuli oleh korban.
4. Keduanya sama-sama pernah bekerja sama dengan Roh Bin

Roh Bin (Kim Yo Han) secara tak langsung menjadi penghubung antara Song Chon dan Lee Tang. Sebelum merekrut Lee Tang, Roh Bin bekerja sama dengan Song Chon. Roh Bin mengira Song Chon membunuh penjahat demi keadilan semata, tapi kenyataannya tidak. Song Chon membunuh mereka dengan brutal untuk kesenangan.
5. Mereka mencatat pembunuhan yang telah dilakukan

Kesamaan lain antara kedua tokoh ini adalah catatan pembunuhan yang mereka lakukan. Song Chon menyimpannya dalam bentuk surat pengakuan yang ditulis tangan oleh korban sebelum meninggal. Di sisi lain, Lee Tang mencatat semua pembunuhannya di buku "Crime and Punishment".
Kedua karakter ini sama-sama membunuh pelaku kejahatan dalam drakor A Killer Paradox. Mereka nyatanya mempunyai beberapa kesamaan lain, seperti yang dibahas di kelima poin di atas. Menurutmu, mana yang lebih bikin bergidik di antara mereka?