Ji Yeong beradaptasi dengan peralatan sederhana dan keterbatasan zaman, menegangkan sekaligus menghadirkan sisi komedi.
Setiap hidangan yang disajikan Ji Yeong selalu berisiko ditolak atau memungkinkan dirinya dihukum, menggambarkan betapa beratnya menjadi koki istana.
Ji Yeong harus berhadapan dengan selir ambisius Kang Mok Ju, menambah lapisan ketegangan dan memperlihatkan dunia istana bukan tempat yang sepenuhnya aman.
Sejak episode satu, Bon Appetit, Your Majesty langsung menyajikan ketegangan yang bikin penonton terpikat. Kisah drama ini diawali dengan koki modern Yeon Ji Yeong (Im YoonA) yang terlempar ke era Joseon.
Intrik politik, romansa, hingga keterbatasan zaman semakin terasa sejak Ji Yeong bertemu raja tiran Lee Heon (Lee Chae Min). Berikut konflik awal yang buat Bon Appetit, Your Majesty terasa menarik sejak awal.
Konflik pertama muncul ketika Ji Yeong yang terbiasa dengan dapur modern harus beradaptasi dengan peralatan sederhana di era Joseon. Ia terbiasa memakai oven dan kompor, tapi kini hanya bisa mengandalkan tungku kayu.
Perbedaan ini membuatnya tampak kikuk dan sering salah langkah. Penonton bisa merasakan kesulitan yang ia hadapi sekaligus lucu melihat upaya kerasnya.
Namun, justru keterbatasan inilah yang jadi titik awal perjalanan Ji Yeong untuk membuktikan diri. Konflik adaptasi ini menegangkan sekaligus menghadirkan sisi komedi.
Lee Heon (Lee Chae Min) dikenal sebagai raja yang keras dan memiliki selera lidah begitu tajam. Bagi Ji Yeong, setiap hidangan yang ia sajikan selalu berisiko ditolak atau memungkinkan dirinya dihukum.
Ketegangan muncul setiap kali raja mencicipi masakannya. Penonton ikut dibuat deg-degan seraya memikirkan, apakah kali ini raja akan tersenyum atau murka.
Konflik ini menggambarkan betapa beratnya menjadi koki istana. Di sisi lain, love-hate relationship ini lah yang menjadi pematik hubungan unik antara keduanya.
Selain menghadapi raja, Ji Yeong juga harus berhadapan dengan selir ambisius Kang Mok Ju (Kang Han Na). Setiap kali bertemu, ia memandang Ji Yeong sebagai ancaman, apalagi karena ia datang dengan gaya memasak yang tak biasa.
Konflik ini menambah lapisan ketegangan, memperlihatkan dunia istana bukan tempat yang sepenuhnya aman. Sekalipun ia berada di dekat raja, posisi itu tidak menjamin banyak hal.
Penonton jadi penasaran cara Ji Yeong bisa bertahan di tengah banyak orang yang mengincarnya. Meskipun konflik dengan selir umum terlintas di drama sageuk, drama ini memunculkan momen komedi yang membuatnya unik.
Ji Yeong yang datang dari dunia modern membawa cara berpikir bebas, berbeda jauh dengan aturan kaku Joseon. Terlebih ia sudah melalang buana ke ranah kuliner internasional.
Ia sering spontan bicara atau bertindak tanpa menyadari norma istana. Akhirnya ia ditegur dan nyaris dihukum. Konflik ini bukan cuma soal budaya, tapi cara Ji Yeong belajar menghormati tradisi sambil mempertahankan jati dirinya.
Dari sini penonton melihat benturan nilai yang memperkaya cerita. Perbedaan budaya pun menjadi sumber ketegangan sekaligus pembelajaran yang asyik disimak.
Tak hanya urusan dapur, Ji Yeong terseret dalam konflik politik yang melibatkan Pangeran Jesan (Choi Gwi Hwa). Sang pangeran diam-diam mengincar takhta dan melihat celah untuk melemahkan Raja Lee Heon.
Kehadiran Ji Yeong di istana dianggap sebagai gangguan sekaligus peluang untuk dimanfaatkan. Hal ini membuat posisinya semakin rumit dan tak bisa dikatakan aman.
Ji Yeong bukan hanya harus memasak untuk menyenangkan raja, tapi juga melindungi diri dari permainan politik. Konflik politik ini memberi bobot serius sejak awal episode.
Lima konflik awal ini membuat Bon Appetit, Your Majesty terasa kaya rasa, seperti hidangan yang penuh cita rasa. Dari adaptasi Ji Yeong, raja yang tiran, lalu intrik istana, semuanya berpadu menjadi cerita yang sayang dilewatkan, bukan?