5 Pelajaran Cinta dari Yumi's Cells, Mencari Kebahagiaanmu Sendiri

Saat Yu Mi dan Woong mulai menjalin hubungan, mereka memiliki satu perbedaan. Yu Mi menjadikan Woong prioritas pertamanya, sementara Woong selalu menempatkan dirinya sebelum siapapun. Meskipun sangat mencintai Yu Mi, Woong tetap menjadikan dirinya sendiri sebagai orang yang harus dia utamakan.

Skala prioritas milik Woong ini merupakan sikap yang penting saat berpacaran. Meskipun mencintai seseorang, perasaan itu tak boleh lebih dari mencintai dirimu sendiri. Jangan sampai kamu kehilangan dirimu sendiri demi mencintai orang lain.

Saat berpacaran dengan Woong, Yu Mi sangat bahagia hingga berharap hubungannya akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Namun, di satu tahun usia hubungan, banyak rintangan yang perlahan menggoyahkan perasaan keduanya. Pada akhirnya, hubungan mereka pun kandas. Yu Mi harus patah hati dan kembali melajang untuk yang kesekian kalinya.

Belajar dari kisah Yu Mi, jatuh cinta memang tak selamanya manis. Akan ada badai yang menerpa di setiap hubungan seseorang. Maka dari itu, kita semestinya siap untuk kemungkinan patah hati di sela jatuh cinta. Meski kamu merasa cerita yang kamu jalani indah, tetapi ada kalanya ketika cerita itu hanya tinggal kenangan yang tak berakhir bahagia. Bagi kamu yang tengah melalui fase ini, semangat, ya!

Di samping kesan pertamanya, Woong sesungguhnya adalah sosok kekasih yang hampir sempurna. Ia begitu hangat dan mencintai Yu Mi seutuhnya. Namun, Woong pun punya kekurangan. Ia adalah seseorang yang selalu mengedepankan harga dirinya serta memiliki metode komunikasi yang buruk. 

Sebagai pria, Woong merasa harus selalu terlihat tangguh dan kuat. Ia pun enggan menceritakan masalah yang tengah dihadapinya kepada Yu Mi.

Meski niatnya tak ingin menyusahkan kekasihnya, di sisi lain sikap Woong yang membesarkan harga dirinya ini membuat Yu Mi kecewa. Woong yang tertutup dan tak jujur membuat Yu Mi merasa kehadirannya tak dianggap dan tak berharga bagi Woong. Padahal, Yu Mi tak pernah keberatan bila harus menberikan pertolongan sederhana pada orang yang dicintainya. Pada akhirnya, ini jadi salah satu alasan yang membuat hubungan asmara keduanya perlahan memburuk.

Yu Mi yang terlanjur sering kecewa pada Woong, sering kali mengedepankan emosional dan bersikap impulsif di beberapa waktu. Bukannya menyelesaikan masalah, sikap Yu Mi ini membuat situasi semakin rumit.

Sama dengan Yu Mi, Woong pun sering kali menghadapi Yu Mi dengan sentimental. Ego keduanya yang sama-sama yang tak mau mengalah menyebabkan kerenggangan antara mereka. Padahal apabila dibicarakan saat situasi mulai tenang, problem yang mereka miliki bisa segera selesai dan tak akan menjadi berlarut-larut.

Di malam Yu Mi bermimpi pergi ke kota selnya, ia mendatangi papan buletin dan menuliskan keinginannya untuk bisa bahagia bersama dengan Woong. Perasaannya pasti akan hampa apabila dirinya kehilangan sosok Woong. Saat itu Yu Mi merasa Woong adalah pemeran utama laki-laki dalam hidupnya. Namun, sesosok sel mengungkapkan bahwa Yu Mi hanya memiliki satu pemeran utama dalam hidupnya, yaitu dirinya sendiri.

Tanpa sadar, sikap Yu Mi ini merepresentasikan dirinya yang menggantungkan kebahagiaannya pada diri Woong. Kamu adalah pemeran utama dalam hidupmu, bukan temanmu, kekasihmu, atau orang lain. Cintailah dirimu sendiri seperti saat sel-sel dalam dirimu hanya menyayangi dan mempedulikan kamu. Jadi meskipun menaruh rasa cinta yang mendalam pada seseorang, jangan lupa untuk mencari arti kebahagiaanmu sendiri, ya!

Selain menghibur, Yumi's Cells juga menyuguhkan penontonnya berbagai nasihat positif dalam menjalin hubungan asmara. Kalau menurutmu, apa lagi, ya, pelajaran cinta yang bisa kita ambil dari drama ini?