Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Intinya sih...

  • Tim pro bono dianggap sebagai unit kelas bawah dalam firma hukum Oh and Partners.

  • Anggota tim pro bono memiliki potensi besar tetapi belum mendapatkan arahan yang tepat.

  • Kang Da Wit merasa bahwa tim pro bono hanya digunakan sebagai alat politik internal firma, bukan prioritas utama.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang, diangkat menjadi pimpinan sebuah tim hukum adalah kehormatan besar, apalagi di firma raksasa seperti Oh and Partners. Namun bagi Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho) dalam cerita drakor Pro Bono, penugasan tersebut justru terasa seperti hukuman yang dibungkus manis. Setelah dipaksa meninggalkan jabatannya sebagai hakim, ia tidak pernah membayangkan akan kembali ke dunia hukum dalam kondisi serba timpang seperti ini.

Saat pertama kali menjejakkan kaki di ruang pro bono (pb) yang pengap dan dipenuhi jamur, Kang Da Wit menyadari bahwa tugas barunya bukan sekadar memimpin tim. Namun, juga menyelamatkan sesuatu yang bahkan tidak yakin ingin diselamatkan. Dari ruang kumuh hingga anggota tim yang nyentrik, berikut lima perspektif awal Kang Da Wit terhadap tim pro bono di firma hukum Oh and Partners.

1. Tim yang suram di tengah megahnya firma hukum Oh and Partners

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Kesan pertama Kang Da Wit sungguh tidak menyenangkan. Di gedung megah yang mencerminkan kekayaan dan kekuasaan Oh and Partners, ia justru ditempatkan di ruang bawah tanah yang suram.

Pencahayaan minim, udara lembap, dan jamur di sudut ruangan membuatnya bertanya-tanya apakah ini tempat kerja atau ruang penyimpanan barang rusak. Perbedaan kelas antara lantai atas dan ruang pro bono membuatnya langsung merasa dipinggirkan.

2. Diisi oleh orang-orang yang kompeten, tetapi belum terarah

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Meski tempatnya tidak layak, Kang Da Wit cukup terkejut saat menyadari bahwa tim ini sebenarnya diisi orang-orang cerdas. Park Gi Ppeum (So Ju Yeon) dengan kecerdasan instingtifnya, Yoo Nan Hui (Seo Hye Won) dengan idealismenya yang berapi-api, Jang Yeong Sil (Yoon Na Moo) yang detail, hingga Hwang Jun U (Kang Hyoung Suk)yang gigih meski kurang pengalaman, masing-masing memiliki potensi besar.

Hanya saja, menurut Kang Da Wit, mereka seperti mesin bagus yang belum mendapatkan perawatan tepat. Kompeten, tetapi tidak diarahkan.

3. Pro bono dianggap tim 'kuasa hukum gratis', padahal tim kasus kepentingan publik

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Dari pengamatannya, Kang Da Wit melihat bahwa banyak orang di firma, bahkan di luar firma, memandang pro bono sebagai tim "gratisan" yang menangani klien tidak mampu tanpa nilai strategis. Padahal, ia tahu konsep pro bono sejati adalah advokasi kasus kepentingan publik, isu-isu yang berdampak pada masyarakat luas. Ia merasa tim ini kehilangan jati diri, dijalankan seadanya tanpa visi, sehingga dipersepsikan sebagai unit kelas bawah.

4. Baginya, tim pro bono tidak lebih dari akal-akalan Oh Jung In

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Walau Oh Jung In (Lee Yoo Young) merekrutnya dengan alasan “ingin meningkatkan performa pro bono”, Kang Da Wit paham bahwa tim ini lebih merupakan kendaraan politik. Ia bisa membaca ambisi Oh Jung In untuk memikat sang ayah agar diberi tanggung jawab lebih besar dalam perusahaan.

Pro bono bukan prioritas, ini hanya alat untuk menaikkan kepercayaan keluarga Oh. Menyadari itu, Kang Da Wit merasa dirinya sekadar pion dalam permainan politik internal firma.

5. Tidak ada harapan bagi tim yang sudah dipinggirkan terlalu lama

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Di awal, Kang Da Wit melihat tim pro bono sebagai tim yang hampir mustahil diselamatkan. Persentase kemenangan yang sangat rendah, reputasi buruk, dan kehadiran mereka yang nyaris tidak dianggap dalam struktur firma membuatnya pesimis.

Bahkan sebelum memulai, ia sudah melihat bayangan kegagalan. Baginya saat itu, tim pro bono hanya akan menjadi beban, bukan batu loncatan, apalagi untuk mencapai ambisi politik yang dijanjikan Oh Jung In.

Pandangan awal Kang Da Wit terhadap tim pro bono firma hukum Oh and Partners memang sangat negatif, tetapi perjalanan mereka kelak membuktikan bahwa ruang kumuh itu menyimpan banyak potensi. Dengan dinamika internal yang unik, anggota tim yang berapi-api, dan visi hukum yang perlahan terbentuk, tim pro bono akan menjadi arena di mana Kang Da Wit menemukan kembali idealismenya. Pada akhirnya, tim yang dianggap tidak memiliki harapan itu justru menjadi fondasi bagi kebangkitannya di drakor Pro Bono.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei