Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pesan Sosial dari The Manipulated tentang Kekerasan dan Hukum

still cut drama Korea The Manipulated
still cut drama Korea The Manipulated (instagram.com/disneypluskr)

Drama Korea The Manipulated tidak hanya menawarkan kisah menegangkan tentang intrik dan balas dendam, tapi juga menjadi kritik sosial yang tajam terhadap wajah gelap hukum dan kekuasaan. Melalui perjalanan hidup Park Tae Joong (Ji Chang Wook), penonton diajak menyaksikan bagaimana sistem yang seharusnya menegakkan keadilan justru menjadi alat manipulasi bagi mereka yang berkuasa. Kekerasan, baik fisik maupun psikologis, ditampilkan bukan sekadar adegan dramatis, tapi sebagai cermin dari kenyataan sosial yang sering diabaikan.

Di balik kisah personal Park Tae Joong yang penuh luka, The Manipulated menyoroti betapa rapuhnya keadilan ketika uang dan pengaruh menjadi ukuran kebenaran. Setiap tindak kekerasan dalam cerita ini bukan tanpa makna; semuanya menggambarkan bagaimana kekuasaan bisa membungkam suara yang lemah. Dari sinilah lahir lima pesan sosial penting yang bisa kita renungkan bersama.

1. Kekerasan tak pernah berakhir dengan kekerasan

still cut drama Korea The Manipulated
still cut drama Korea The Manipulated (instagram.com/disneypluskr)

Salah satu pesan paling kuat dalam The Manipulated adalah bahwa kekerasan hanya melahirkan lingkaran kebencian baru. Park Tae Joong yang dulunya korban manipulasi sistem, akhirnya ikut menjadi pelaku kekerasan dengan alasan “membalas dendam” atau “mencari keadilan”. Namun, semakin ia melangkah, semakin ia kehilangan sisi kemanusiaannya.

Drama ini menunjukkan bahwa kekerasan, meskipun dibungkus dengan alasan moral, tetap meninggalkan luka baru. Ia tidak pernah menjadi solusi yang menyembuhkan, hanya memperluas trauma yang sudah ada.

2. Hukum sering berpihak pada yang berkuasa

still cut drama Korea The Manipulated
still cut drama Korea The Manipulated (instagram.com/disneypluskr)

Melalui berbagai kasus di dalam cerita, The Manipulated menggambarkan bagaimana hukum bisa menjadi alat bagi mereka yang memiliki uang dan pengaruh. Korban sering kali terpinggirkan, sementara pelaku dengan koneksi kuat bisa bebas dari hukuman.

Drama Korea ini menjadi cermin tajam bagi penonton untuk mempertanyakan, apakah keadilan benar-benar setara bagi semua orang? Atau hukum kini hanyalah permainan catur di tangan orang-orang yang berkuasa?

3. Keputusasaan bisa mengubah orang baik menjadi jahat

still cut drama Korea The Manipulated
still cut drama Korea The Manipulated (instagram.com/disneypluskr)

Park Tae Joong awalnya digambarkan sebagai sosok yang idealis dan berintegritas. Namun, ketika kebenaran tak lagi berpihak padanya, rasa frustasi dan kehilangan membuatnya menempuh jalan berbahaya. Ia perlahan berubah menjadi sosok dingin yang tak ragu mengorbankan orang lain demi tujuannya sendiri.

Pesan ini mengingatkan kita bahwa siapa pun bisa kehilangan nurani ketika sistem dan lingkungan menutup semua jalan keluar yang adil. Kejahatan sering kali bukan lahir dari niat jahat semata, tetapi dari keputusasaan yang tak tertolong.

4. Korban kekerasan butuh keadilan, bukan simpati

still cut drama Korea The Manipulated
still cut drama Korea The Manipulated (instagram.com/disneypluskr)

Salah satu kritik sosial paling menyentuh dalam The Manipulated adalah bagaimana masyarakat sering berhenti pada simpati tanpa benar-benar menuntut perubahan sistem. Tokoh-tokoh korban dalam drama ini tidak hanya ingin dikasihani, mereka ingin diakui dan diperlakukan adil.

Drakor ini menegaskan bahwa empati saja tidak cukup. Tanpa tindakan nyata dan dukungan hukum yang berpihak pada korban, kekerasan akan terus berulang dalam bentuk yang sama.

5. Hukum tanpa nurani hanyalah alat kekuasaan

still cut drama Korea The Manipulated
still cut drama Korea The Manipulated (instagram.com/disneypluskr)

Pesan terakhir sekaligus inti dari The Manipulated adalah bahwa hukum tanpa nilai kemanusiaan hanya menjadi sarana untuk menindas. Dalam upaya mencari “kebenaran,” banyak tokoh di drama ini yang mengabaikan empati dan rasa kemanusiaan, sehingga keadilan berubah menjadi sekadar formalitas.

Lewat akhir ceritanya yang tragis, The Manipulated mengingatkan bahwa keadilan sejati tidak bisa dicapai hanya dengan aturan dan hukuman. Ia membutuhkan hati nurani, kemampuan untuk memahami penderitaan orang lain dan keberanian untuk menegakkan kebenaran, bahkan ketika dunia menentangnya.

The Manipulated bukan hanya kisah tentang pembunuhan atau manipulasi hukum, melainkan refleksi mendalam tentang dunia yang sering menutup mata terhadap penderitaan. Drama ini menggugah kesadaran penonton bahwa kekerasan dan hukum tidak pernah berdiri di ruang hampa, keduanya saling memengaruhi dan menentukan masa depan manusia. Pada akhirnya, pesan moralnya sederhana namun tajam, keadilan sejati tidak akan pernah hadir jika manusia berhenti menjadi manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Korea

See More

Daftar Pemenang MBC Drama Awards 2025, Seo Kang Joon Sabet Daesang

30 Des 2025, 23:04 WIBKorea