Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drakor Made in Korea
still cut drakor Made in Korea (instagram.com/disneypluskr)

Dalam deretan karakter drama Korea berlatar politik, Baek Ki Tae menjadi salah satu figur paling kompleks dan berbahaya yang diperkenalkan pada 2025. Diperankan Hyun Bin, Baek Ki Tae tidak hadir sebagai antagonis satu dimensi, melainkan sebagai simbol dari ambisi, kekuasaan, dan kerusakan moral yang tumbuh subur di balik sistem negara.

Melalui Made in Korea, Baek Ki Tae ditempatkan sebagai pusat konflik, bukan hanya sebagai musuh bagi tokoh protagonis, tetapi juga sebagai cermin gelap dari negara yang gagal mengendalikan aparatnya sendiri. Berikut lima premis utama yang membentuk karakter Baek Ki Tae.

1. Agen intelijen yang menjalani kehidupan ganda

still cut drakor Made in Korea (instagram.com/disneypluskr)

Secara resmi, Baek Ki Tae adalah agen elite KCIA yang dipercaya negara untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional. Namun di balik status tersebut, ia menjalani kehidupan ganda yang penuh manipulasi. Baek Ki Tae memanfaatkan akses intelijen, jaringan militer, dan informasi rahasia untuk menjalankan bisnis ilegal lintas negara.

Premis ini menempatkan Baek Ki Tae sebagai sosok yang hidup di dua dunia sekaligus: aparat negara di siang hari, dan pengendali jaringan kejahatan di balik layar. Kehidupan ganda ini membuatnya sulit disentuh hukum dan semakin percaya diri bahwa ia berada di atas sistem.

2. Ambisi kekuasaan yang melampaui loyalitas negara

still cut drakor Made in Korea (instagram.com/disneypluskr)

Baek Ki Tae bukan penjahat kecil yang sekadar ingin kaya. Ambisinya jauh lebih besar, menguasai lingkaran elite kekuasaan. Negara, bagi Baek Ki Tae, bukan sesuatu yang harus dilindungi, melainkan alat untuk mencapai tujuan pribadi.

Premis ini memperlihatkan bagaimana Baek Ki Tae menyalahgunakan nasionalisme dan jabatan publik sebagai topeng. Ia bersedia mengorbankan stabilitas negara, bahkan bekerja sama dengan organisasi kriminal Jepang, selama hal tersebut memperbesar pengaruh dan kekayaannya.

3. Tokoh yang terinspirasi dari kekuasaan gelap di sekitarnya

still cut drakor Made in Korea (instagram.com/disneypluskr)

Karakter Baek Ki Tae tidak tumbuh dalam ruang hampa. Ia banyak dipengaruhi oleh figur-figur berkuasa di sekitarnya, salah satunya Cheon Seok Joong (Jung Sung Il), kepala keamanan presiden sekaligus pengusaha sukses. Dari sosok inilah Baek Ki Tae belajar bahwa kekuasaan sejati tidak selalu berada di kursi resmi, melainkan di balik layar.

Premis ini membuat Baek Ki Tae terasa realistis. Ia bukan monster yang lahir begitu saja, tetapi produk dari sistem politik yang permisif terhadap korupsi dan kompromi moral.

4. Musuh alami penegakan hukum

still cut drakor Made in Korea (instagram.com/disneypluskr)

Keberadaan Baek Ki Tae menjadi ancaman langsung bagi hukum dan keadilan. Ia adalah target utama Jang Geon Young (Jung Woo Sung), jaksa penuntut umum yang dikenal berintegritas tinggi dan tidak bisa disuap. Pertemuan mereka menciptakan konflik ideologis antara kekuasaan absolut dan hukum yang berusaha berdiri tegak.

Premis ini menempatkan Baek Ki Tae sebagai simbol kekuasaan yang merasa kebal hukum. Ia tidak hanya melawan jaksa secara personal, tetapi juga sistem peradilan yang berusaha membongkar kebusukannya.

5. Kakak yang berseberangan prinsip dengan adiknya

still cut drakor Made in Korea (instagram.com/disneypluskr)

Di balik citra dinginnya, Baek Ki Tae juga terlibat konflik emosional melalui hubungannya dengan sang adik, Baek Ki Hyun (Woo Do Hwan). Berbeda dari Baek Ki Tae, Baek Ki Hyun adalah perwira elit lulusan terbaik Akademi Militer Korea dengan prinsip moral yang kuat.

Premis kakak-adik ini memperlihatkan sisi tragis Baek Ki Tae. Perbedaan keyakinan membuat hubungan darah berubah menjadi medan konflik ideologi, di mana pilihan antara keluarga dan prinsip hidup menjadi semakin kabur.

Baek Ki Tae adalah karakter yang dibangun dari ambisi, kesempatan, dan sistem yang gagal mengontrol kekuasaan. Ia bukan sekadar villain, tetapi representasi dari bagaimana negara bisa menjadi alat kejahatan ketika berada di tangan orang yang salah. Lewat karakter ini, Made in Korea menawarkan antagonis yang menakutkan bukan karena kekerasan semata, melainkan karena kedekatannya dengan realitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team