5 Teror dan Ancaman yang Diterima Yun Ja Yu di Drakor Blood Free

Media mengungkapkan bahwa perusahaan yang dikelola oleh Yun Ja Yu sangat tidak ramah untuk manusia. Hal ini karena mereka mendapatkan kabar dari informan jika BF melakukan tindakan penelitian ilegal. Cairan budi daya dirumorkan penuh dengan kuman dan bakteri.

Akibat rumor tersebut, membuat masyarakat yang terlanjur mengonsumsi daging buatan BF merasa was-was. Sejumlah warga akhirnya melakukan unjuk rasa. Mereka menginginkan perusahaan tersebut ditutup. Gak hanya itu, kehadiran BF membuat peternak asli mengalami kerugian.

Saat Yun Ja Yu dalam perjalanan dengan ditemani oleh dua anak buahnya, tiba-tiba ada seorang pria berusia 50-an yang menjatuhkan dirinya hingga mengenai atap mobil. Akibat kejadian tersebut mengakibatkan leher Yun Ja Yu menjadi sakit. Pria tersebut pun meninggal di tempat. Dikabarkan, pria itu berprofesi sebagai peternak yang bangkrut karena BF.

Saat menghadiri acara pertemuan Greenpeace di luar negeri bersama presiden dan pejabat pemerintah, Yun Ja Yu tiba-tiba mendapatkan imbas dari ledakan bom. Ledakan tersebut menewaskan beberapa orang, termasuk rekan Woo Chae Woon (Ju Ji Hoon). Namun, belum dipastikan bom itu mengacu kepada Yun Ja Yu atau sang presiden. Pada saat kejadian, Yun Ja Yu memang diajak oleh presiden untuk berkunjung ke markas militer.

Kim Sin Gu (Kim Sang Ho) yang merupakan Ketua Tim Penelitian 3 terkejut usai melihat komputernya tak bisa diakses. Semua data yang ada di komputer tersebut dikunci oleh CitizenX. Organisasi ransomware tersebut menginginkan 80 miliar won bitcoin dalam waktu 48 jam.

Melalui berbagai pertimbangan selama berjam-jam, akhirnya Yun Ja Yu mentransfer bitcoin tersebut. Ia tak ingin rahasia perusahaannya diketahui oleh pihak luar. Sebelumnya, ia juga berdiskusi dengan Woo Chae Woon.

Sebuah geng Amerika Selatan bernama Bosque Archi mengirimkan sebuah video yang ditujukan kepada masyarakat. Isi video tersebut adalah bagi yang berhasil mendapatkan kepala Yun Ja Yu akan diberikan hadiah sebesar 3 juta dolar (kurang lebih 48 miliar rupiah). Geng tersebut awalnya adalah kartel narkoba. Tetapi mereka juga membakar hutan, memeras penduduk lokal, dan mengoperasikan pertanian tropis yang besar. 

Berbagai ancaman yang mendarat kepada Yun Ja Yu. Ia juga pernah dianiaya oleh orang yang tak dikenal. Hingga kini, ia masih trauma atas kejadian pahit tersebut. Lantas, mampukah Yun Ja Yu bertahan di tengah kondisi tak membuat dirinya nyaman? Ikuti terus kelanjutan episode drakor Blood Free, ya!