6 Perbedaan Monster di Badland Hunters dan Gyeongseong Creature

Film Badland Hunters dan drakor Gyeongseong Creature merupakan dua tayangan terbaru Netflix di awal 2024. Keduanya termasuk judul orisinal platform ini. Tema eksperimen dan monster jadi kesamaan dari kedua judul ini.
Meski memiliki beberapa kemiripan, kedua judul ini juga punya banyak perbedaan. Simak, yuk enam perbedaan antara film Badland Hunters dan drakor Gyeongseong Creature.
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Asal muasal monster dan tujuan eksperimen

Monster di film Badland Hunters muncul murni karena eksperimen yang dilakukan Yang Gi Su (Lee Hee Joon). Ia melakukan eksperimen dengan mengorbankan ratusan orang sampai menemukan formula yang mengubah manusia.
Di sisi lain, monster di drakor Gyeongseong Creature muncul karena dipengaruhi parasit namjin yang sudah ada sejak zaman dahulu. Baru wujud mereka berubah sepenuhnya karena proses eksperimen yang dilakukan Letnan Kato (Choi Young Joon).
2. Tujuan eksperimen

Di Badland Hunters, eksperimen sebetulnya bertujuan untuk menyembuhkan putri Yang Gi Su yang sakit. Ia ingin menciptakan obat yang membuat sang putri hidup kekal. Namun ia berbohong dengan bilang tujuan penelitiannya untuk menciptakan generasi manusia baru.
Eksperimen di Gyeongseong Creature diinisiasi oleh Letnan Kato. Ia terobsesi menciptakan prajurit yang kuat dalam perang dunia kedua. Ia sangat memuja monster yang diciptakannya dan memanggil makhluk itu sebagai "dewi".
3. Bentuk monster

Bentuk monster di kedua judul ini berbeda. Di Badland Hunters, manusia harus terus mendapatkan suntikan serum. Jika terlambat, mereka akan bertindak seperti hewan buas. Mereka akan berlidah kadal dan kulit mereka terlihat punya tanda seperti gelembung.
Di sisi lain, monster di Gyeongseong Creature terbagi dua. Ada yang sepenuhnya berubah wujud dengan bentuk yang seram. Ada juga yang mempertahankan wujud manusia, tapi mereka berburu dan bersikap buas.
4. Peran serum pada monsterisasi

Serum dalam Badland Hunters berfungsi mengubah metabolisme tubuh manusia agar jadi sangat kuat meski tanpa makanan dan minuman. Namun serum ini harus disuntikkan terus-menerus dengan jeda beberapa jam. Jika dalam 24 jam tidak mendapat suntikan serum, mereka akan berubah jadi monster.
Sementara itu, serum yang disuntikkan dalam eksperimen di Gyeongseong Creature adalah virus antraks. Alih-alih mencegah, serum ini justru bakal mengubah orang menjadi berwujud monster sepenuhnya.
5. Cara membunuh monster

Monster di kedua judul ini sama-sama sulit mati dan akan cepat sembuh saat terluka. Meski begitu, tetap ada perbedaan terkait cara membunuh makhluk ini.
Di Badland Hunters, monster dapat dibunuh dengan cara memenggal kepala mereka. Sementara di Gyeongseong Creature, monster dapat dimusnahkan dengan cara dibakar dalam api yang besar.
6. Korban eksperimen monsterisasi

Yang Gi Su di Badland Hunters menjadikan anak-anak dan remaja sebagai sumber dari serumnya. Ia mengambil cairan khusus di kelenjar pituari mereka. Sementara ia menghasut tentara untuk jadi seperti dirinya dengan menyuntikkan serum tersebut.
Di sisi lain, Letnan Kato dalam drakor Gyeongseong Creature biasanya memilih perempuan sebagai subjek eksperimen. Ia memberikan air tercemar parasit najin pada mereka. Sementara ia mengambil tawanan Joseon sebagai mangsa monster.
Keenam poin di atas menjadi beberapa perbedaan utama antara film Badland Hunters dan drakor Gyeongseong Creature. Terlepas dari perbedaan yang ada, keduanya sama-sama seru untuk ditonton. Apa kamu sudah nonton kedua judul ini hingga usai?