7 Alasan Kang David Dipindahkan ke Tim Pro Bono di Pro Bono

- Meski tidak bersalah, bukti suapnya kuat dengan uang dalam kotak jus dan catatan samar.
- Uang diberikan oleh penipu buronan, menurunkan kredibilitas David di mata atasan.
- Skandal kecil bisa menjadi bumerang dalam dunia hukum dan politik, memaksa atasan memutus hubungan dengan David.
Kang David (Jung Kyung Ho) di Pro Bono sedang berada di puncak kariernya. Selangkah lagi ia akan menjadi kandidat Hakim Agung, posisi yang bergengsi dan sangat sulit dicapai.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia tiba-tiba terjebak dalam kasus “suap” . Saat mabuk, David diberi sekotak jus apel berisi uang dan secarik kertas bertuliskan “gunakan untuk hal baik” dari teman lamanya, yang ternyata seorang penipu karena teman aslinya sudah meninggal.
Meski ia mencoba meminta bantuan atasannya, justru ia dianggap membawa pengaruh buruk. Kenapa bisa begitu? Ini tujuh alasan akhirnya ia dipindahkan ke tim pro bono.
1. Meski ia tidak bersalah, bukti suapnya kuat. Uang dalam kotak jus, catatan samar, dan momen ketika ia mabuk, semuanya terlihat seperti skema suap

2. Yang memberikan uang bukanlah temannya, melainkan penipu buronan yang dikejar oleh atasannya sekarang. Fakta itu otomatis menurunkan kredibilitas David

3. Dalam dunia hukum dan politik, skandal sekecil apa pun bisa menjadi bumerang. Seniornya tahu publik tidak akan percaya pada “ketidaksengajaan”

4. Daripada mempertaruhkan karier dan reputasi instansi, atasannya memilih jalan aman, yakni memutus hubungan dengan David secepat mungkin

5. Kasus itu ditutup tanpa penyelidikan lanjutan, dengan syarat David harus pergi. Tujuannya agar nama departemen tetap terlihat bersih

6. Di sisi lain, pemilik Oh & Partners, Oh Jung In (Lee Yoo Young) melihat potensi besar David sebagai "hakim rakyat" dan merekrutnya

7. Divisi Pro Bono jarang disorot, sehingga David ditempatkan di sana agar tidak memicu kontroversi baru dan skandalnya tersembunyi

Pemindahan Kang David ke tim Pro Bono bukan sekadar hukuman, tapi hasil dari politik internal yang menjebaknya. Meskipun begitu, ia mungkin dijatuhkan oleh sistem, tapi di Pro Bono, ia mendapatkan kesempatan baru untuk memperjuangkan keadilan sebagai “hakim rakyat.”


















