7 Alasan Si Yul Disebut Bandit Berhati Nurani di The Murky Stream

Dalam dunia drakor The Murky Stream yang kelam, nama Jang Si Yul (Ro Woon) jadi sosok paling membingungkan. Ia dikenal sebagai bandit, tapi tak sedikit yang melihatnya sebagai pahlawan. Di tengah kekuasaan korup, Si Yul memilih jalan berbahaya, mencuri bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk memulihkan keadilan di Mapo Naru, pelabuhan tempat rakyat kecil dulu hidup dalam penderitaan.
Meski tindakannya melanggar hukum, hati nuraninya tak pernah mati. Ia berani melawan sistem yang menindas, bahkan jika itu berarti dicap penjahat. Berikut tujuh alasan kenapa Jang Si Yul disebut bandit paling berhati nurani di The Murky Stream.
1. Jang Si Yul tidak mencuri untuk memperkaya diri. Ia merampas kembali apa yang seharusnya dimiliki rakyat

2. Si Yul tahu bahwa keadilan dimulai dari perut. Ia segera menghapus pajak berlebihan yang selama ini membuat buruh hidup sengsara

3. Bandit pelabuhan dulu dikenal brutal. Namun sejak ada Si Yul, kelompok itu berubah total menjadi kelompok pro rakyat

4. Bagi Si Yul, kekuatan tanpa kasih sayang hanyalah bentuk lain dari tirani. Ia tak segan melindungi buruh tanpa meminta imbalan apa pun

5. Ia menantang pejabat dan bangsawan yang memperkaya diri di atas penderitaan rakyat. Setiap aksinya adalah bentuk perlawanan

6. Setelah berhasil menguasai Mapo Naru, Si Yul tidak berubah jadi penguasa baru yang tamak. Ia tetap hidup sederhana

7. Si Yul menunjukkan bahwa moral tidak ditentukan oleh status, tapi oleh pilihan, untuk tetap berpihak pada yang benar, walau dianggap salah

Jang Si Yul bukan pahlawan sempurna, tapi ia berani menanggung dosa demi melindungi yang lemah. Di tengah arus kelam yang penuh korupsi, ia menjadi aliran jernih yang menolak hanyut. The Murky Stream menegaskan satu hal, bahkan di dunia paling gelap, hati nurani tetap bisa jadi cahaya.