Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Belajar Anti Mainstream Para Murid di Friendly Rivalry, Bahaya!

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. Studio X+U/Friendly Rivalry)

Drakor berlatar sekolah terbaru, Friendly Rivalry menceritakan persaingan sengit sesama murid di Sekolah Menengah Putri Chaehwa. Mereka memiliki tujuan yang sama, yakni melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Korea Selatan. Minat utama mereka adalah jurusan kedokteran.

Karena ingin masuk ke universitas bergengsi, para murid belajar giat sejak duduk di bangku SMP. Cara belajar yang mereka gunakan termasuk anti mainstream, lho. Penonton drama Friendly Rivalry sebaiknya tidak mengikutinya, ya. Seperti apa cara belajar mereka?

1.Hal yang umum dilakukan para murid adalah konsumsi obat penghilang rasa ngantuk dan lelah agar bisa berjam-jam belajar penuh konsentrasi

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. Studio X+U/Friendly Rivalry)

2. Yoo Jae Yi mengesampingkan kebutuhan dasarnya demi menyelesaikan latihan soal. Ia kencing di celana agar tidak terdistraksi selama mengerjakan

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. Studio X+U/Friendly Rivalry)

3.Untuk satu mata pelajaran, Yoo Jae Yi memiliki tiga guru privat. Agar semua nilainya paling unggul dibanding teman-temannya yang lain

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. LG U+ TV/Friendly Rivalry)

4.Choi Kyeong segera menghubungi guru privatnya setelah mendapat nilai A minus. Ia terobsesi dengan nilai sempurna, mengalahkan Yoo Jae Yi

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. LG U+ TV/Friendly Rivalry)

5.Ketika Seul Gi mencapai nilai sempurna, teman kelasnya menatapnya tajam. Ada juga yang mencuri jawaban Seul Gi lalu menyebarkannya

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. Studio X+U/Friendly Rivalry)

6. Sejak kecil, Yoo Jae Yi berambisi mengalahkan kakaknya. Ia mempelajari matematika level SMP, padahal saat itu ia masih duduk di bangku SD

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. LG U+ TV/Friendly Rivalry)

7.Tidak hanya les privat untuk mata pelajaran di sekolah, Ye Ri juga disibukkan les alat musik untuk menyempurnakan nilai masuk universitas

cuplikan drakor Friendly Rivalry (dok. LG U+ TV/Friendly Rivalry)

Sepulang sekolah para murid menuju tempat les di akademi. Setelah itu, masih ada les privat di rumah, belum lagi tambahan les mengasah bakat. Mereka terobsesi dengan nilai sempurna, jadi paling unggul, dan saling mengalahkan bahkan menghalalkan berbagai cara. Persaingan tidak sehat mewabah di sekolah tersebut. Dengan cara belajar seperti di atas, akan berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga mental mereka. Bahaya banget, deh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yovi Aprilia
EditorYovi Aprilia
Follow Us