Berbeda dari drakor pada umumnya, Queen of Tears menyisipkan sepenggal kisah penutup atau epilog di setiap akhir episode. Secara keseluruhan, drakor Queen of Tears dikemas dalam 70 menit per episode dengan epilog yang berdurasi tiga sampai enam menit.
Meskipun gak panjang, tapi setiap adegan epilog disusun dengan rapi sehingga pesan yang terkandung mudah dicerna oleh penonton. Nah, sejauh ini, berikut tujuh epilog drakor Queen of Tears yang paling berkesan. Keep scrolling!
Baek Hyun Woo dan Hong Hae In dikisahkan mengalami krisis rumah tangga di tahun ketiga pernikahan. Di episode satu, keduanya kerap bersikap tak acuh satu sama lain. Langsung berfokus di tahun ketiga pernikahan, pada epilog-nya penonton diajak flashback ke momen pernikahan Baek Hyun Woo dan Hong Hae In yang sangat romantis.
Baek Hyun Woo dan Hong Hae In berjalan berdampingan menuju altar pernikahan. Raut wajah bahagia keduanya benar-benar terpancar hingga semua mata tertuju pada mereka. Baek Hyun Woo dan Hong Hae In diwawancarai masing-masing sebagai bahan video dokumentasi.
Baek Hyun Woo berpesan untuk dirinya di masa depan, jangan ada kata cerai. Ia juga berjanji akan membuat Hong Hong Hae In selalu bahagia tanpa menjatuhkan setetes pun air mata. Sama halnya dengan Hong Hae In, ia harap dirinya di masa depan akan selalu sehat, cantik, dan sukses. Tentu kesuksesan yang didapatnya diiringi dengan Baek Hyun Woo yang selalu berada di sampingnya.
Pertemuan pertama Baek Hyun Woo dan Hong Hae In bukanlah di kantor tempat mereka bekerja. Melainkan saat keduanya masih duduk di bangku SMA. Tahun 2006, Baek Hyun Woo pindah ke sekolah terbaik di Seoul. Ternyata, Hong Hae In juga bersekolah di sana. Sayangnya, itu adalah hari terakhirnya sebab ia harus pindah melanjutkan pendidikan di Amerika.
Pertemuan keduanya berlangsung di lapangan sekolah. Hong Hae In kedapatan tengah terduduk sambil menangis. Ia mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari teman sekelasnya tentang rumor penyebab kematian sang kakak. Baek Hyun Woo yang iba melihat gadis itu lantas menyapanya. Tak hanya itu, ia juga memasangkan plester pada lutut Hong Hae In yang terluka.
Tak sempat berkenalan, Hong Hae In terburu-buru pergi hingga menjatuhkan walkman miliknya. Baek Hyun Woo pun mengambil dan menyimpan walkman itu hingga kini. Siapa sangka, mereka akan berjodoh di masa depan.
Meski bergaya hidup mewah dan tentunya sehat, itu semua tak jadi jaminan terlepas dari segala macam penyakit. Hal itulah yang terjadi pada Hong Hae In. Ia menderita tumor otak langka hingga divonis hidupnya tak bertahan lama lagi.
Kata orang, garis tangan sama dengan garis hidup. Itulah mitos yang mulai Hong Hae In takutkan. Ia melihat garis tangan miliknya pendek dan mempertanyakan akan hal itu. Tak ingin istrinya putus asa, diam-diam Baek Hyun Woo memanjangkan garis tangan milik Hong Hae In menggunakan bolpoin permanen. Meski tahu itu hanya bolpoin, tapi setidaknya upaya Baek Hyun Woo bikin Hong Hae In memiliki sedikit harapan.
Saat Baek Hyun Woo dan Hong Hae In membahas siapa cinta pertama mereka, Hong Hae In mengatakan cinta pertamanya adalah seorang pria di dalam bus. Semuanya berawal karena perlakuan manis Baek Hyun Woo kepada Hong Hae In. Ia rela basah kuyup diguyur hujan karena memberikan payungnya untuk Hong Hae In.
Di sisi lain, Hong Hae In yang kaya raya pulang dijemput oleh sopirnya. Ia memberi tahu sopirnya untuk melambatkan laju mobil hanya untuk melihat Baek Hyun Woo yang sedang menunggu bus di halte. Tak hanya itu, ia rela memutar jalan lebih jauh untuk membuntuti bus itu demi bisa menatap wajah Baek Hyun Woo meski hanya lewat kaca jendela mobil. Saking dalamnya Hong Hae In mencintai Baek Hyun Woo, ia menganggap pria itu adalah cinta pertamanya.
Di saat keduanya mengalami krisis rumah tangga dan berada di ambang perceraian, Baek Hyun Woo kerap mengunjungi restoran masakan rumahan. Hong Hae In yang penasaran ikut mencoba mengunjungi restoran tersebut. Tanpa tahu ada Hong Hae In disana, Baek Hyun Woo dan sahabatnya, Kim Yang Gi (Moon Tae Yoo) duduk tepat di belakang Hong Hae In.
Diam-diam Hong Hae In mendengarkan percakapan mereka. Salah satunya Baek Hyun Woo yang keberatan untuk menceraikan Hong Hae In. Sebab, ia ingin tetap berada di samping istrinya itu untuk waktu yang lebih lama. Pengakuan Baek Hyun Woo bikin Hong Hae In terenyuh terlebih karena Baek Hyun Woo mengucapkannya dengan tulus.
Masih berikatan dengan epilog episode 2, Hong Hae In mendengarkan musik lewat walkman yang ada di kamar Baek Hyun Woo. Ia mengira Baek Hyun Woo memiliki selera musik yang sama persis dengannya. Padahal, itu adalah walkman miliknya sendiri. Ia baru sadar ketika melihat namanya terukir di walkman tersebut.
Ingin menguji sang suami, ia bertanya soal pemilik walkman itu. Tapi Baek Hyun Woo enggan untuk menjawab dan mengatakan tak tahu siapa pemiliknya. Di sisi lain, ia mengaku pada Kim Yang Gi bahwa ia sulit melupakan gadis pemilik walkman itu. Saking cantiknya, ia berpikir jika wanita itu adalah tipe-nya. Setelah sekian lama bertanya tentang keberadaannya, akhirnya Baek Hyun Woo dipertemukan dengan wanita itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Hong Hae In.
Saat pernikahan mereka di ambang perceraian, Baek Hyun Woo percaya bahwa Hong Hae In masih mencintainya. Untuk memastikannya, ia memetik sejumlah daun dari perjalanan pulang menuju ke rumah. Setiap daun yang jatuh ia bergumam Hong Hae In menyukainya atau tidak.
Tepat di depan kamar Hong Hae In, menyisakan satu daun dan jawabannya adalah Hong Hae In masih menyukainya. Namun, Baek Hyun Woo mengatakan dirinya tak begitu. Ia tidak hanya menyukainya, tapi juga mencintainya. Ungkapan Baek Hyun Woo di luar kamar terdengar jelas Hong Hae In yang berdiri tepat di balik pintu.
Baek Hyun Woo dan Hong Hae In memiliki kisah cinta yang rumit. Cara mereka untuk menunjukkan rasa kasih sayang masih terbilang cukup gengsi satu sama lain. Dari epilog-epilog drakor Queen of Tears, manakah yang paling membuatmu berkesan?