7 Framing pada Sosok Paik San Ho di Drakor Tempest, Berbahaya

- Paik San Ho dipandang berbahaya meskipun menyelamatkan Seo Mun Ju, menimbulkan keraguan apakah ia pahlawan atau predator.
- Masa lalu sebagai pembunuh bayaran memperkuat citra kelamnya, menimbulkan pertanyaan apakah tindakan heroiknya murni atau bagian dari agenda tersembunyi.
- Status identitasnya yang tidak jelas mempertegas gambaran dirinya sebagai "manusia tanpa negara", bisa bekerja untuk siapa saja sesuai kepentingan.
Sejak kematian Jang Jun Ik (Park Hae Joon), perhatian publik dalam drama Tempest beralih pada sosok Paik San Ho (Gang Dong Won). Aksinya yang heroik, mulai dari menghentikan penembakan hingga menggagalkan serangan bom yang mengincar Seo Mun Ju (Gianna Jun), membuatnya tampak seperti pelindung sejati.
Namun, citra itu tidak pernah benar-benar bersih. Ada framing yang sengaja dibangun terhadap dirinya, membuat publik, lawan politik, bahkan Seo Mun Ju sendiri, berada dalam keraguan, apakah ia benar-benar sekutu atau justru ancaman yang tersembunyi?
Framing terhadap Paik San Ho menjadi faktor penting dalam alur cerita Tempest. Ia ditampilkan sebagai sosok ambigu, yang kehadirannya bisa memunculkan rasa aman sekaligus rasa waswas. Berikut tujuh framing yang dilekatkan pada sosok Paik San Ho dalam drakor Tempest.
1. Dianggap sebagai sosok yang berbahaya

Meskipun beberapa kali menyelamatkan Seo Mun Ju, Paik San Ho sering dipandang sebagai figur berbahaya. Sikapnya yang dingin, penuh perhitungan, dan gerak-geriknya yang sulit ditebak membuatnya tampak seperti ancaman. Framing ini menanamkan keraguan, apakah ia pahlawan atau predator dalam bayangan?
2. Punya riwayat sebagai pembunuh bayaran

Masa lalunya membayangi setiap langkahnya. Disebut-sebut pernah bekerja untuk Valkyrie, sebuah perusahaan keamanan swasta internasional, Paik San Ho digambarkan memiliki rekam jejak sebagai pembunuh bayaran. Latar belakang ini memperkuat citra kelamnya, menimbulkan pertanyaan apakah tindakan heroiknya murni, atau bagian dari agenda tersembunyi.
3. Identitasnya dipertanyakan karena tidak punya kewarganegaraan

Salah satu framing paling kuat terhadap San Ho adalah status identitasnya. Ia dikatakan tidak memiliki kewarganegaraan yang jelas, membuat posisinya berada di wilayah abu-abu hukum. Hal ini mempertegas gambaran dirinya sebagai “manusia tanpa negara”, yang bisa bekerja untuk siapa saja sesuai kepentingan.
4. Selalu ada di saat Seo Mun Ju dalam bahaya

Kehadirannya yang selalu tepat waktu saat Mun Ju dalam bahaya menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ia tampak sebagai pelindung. Namun di sisi lain, hal ini justru memunculkan kecurigaan, mengapa ia selalu tahu? Apakah ia pelindung yang tulus, atau bagian dari pihak yang menciptakan ancaman itu sendiri?
5. Sangat memahami semua jalur pelarian dan persembunyian

Pengetahuan San Ho tentang jalur pelarian, titik aman, dan tempat persembunyian terlalu detail untuk dianggap kebetulan. Ia tampak selalu selangkah lebih maju dibanding ancaman yang datang. Namun framing ini justru membangun keraguan, karena pengetahuannya bisa saja menunjukkan keterlibatannya dalam jaringan gelap yang mengetahui semua rute rahasia.
6. Tidak diketahui tujuan utamanya mendekati Seo Mun Ju

Salah satu hal yang terus menghantui Mun Ju adalah pertanyaan tentang niat San Ho. Mengapa ia begitu dekat dengannya? Apa tujuan sesungguhnya? Framing ini membuat hubungan mereka dipenuhi dilema: kehadirannya bisa jadi sekutu berharga, tetapi juga bisa jadi pintu masuk untuk pengkhianatan.
7. Tidak memiliki keluarga dan riwayat hidup yang jelas

Asal-usul Paik San Ho hampir tidak diketahui. Ia tidak memiliki keluarga, rekam jejak personalnya samar, dan hidupnya hanya tercatat lewat riwayat pekerjaan kelamnya. Kekosongan identitas ini memperkuat framing bahwa ia hanyalah bayangan, seseorang yang bisa menghilang kapan saja, tanpa jejak, tanpa ikatan, tanpa belas kasih.
Melalui ketujuh framing ini, Paik San Ho dibangun sebagai karakter yang kompleks dan ambigu. Ia bisa dipandang sebagai pahlawan yang melindungi Seo Mun Ju, tetapi pada saat yang sama, framing yang melekat membuatnya tampak mencurigakan dan berpotensi membahayakan. Tempest berhasil memanfaatkan narasi ini untuk menjaga ketegangan, membuat penonton terus bertanya-tanya: siapakah Paik San Ho sebenarnya, pelindung setia atau ancaman yang menunggu saat yang tepat untuk menusuk dari belakang?