7 Kejahatan Hong Do Yun di Drakor Beyond the Bar

Drama Korea Beyond the Bar berhasil menarik perhatian penonton karena keberaniannya membongkar sisi gelap dunia hukum. Selain menampilkan intrik persidangan yang menegangkan, drama ini juga menghadirkan cerita tentang dinamika kerja yang sarat dengan penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi.
Sosok Hong Do Yun (Park Hyoung Soo), kepala tim corporate di firma hukum Yullim, menjadi salah satu karakter paling kontroversial. Dari luar, ia tampak sebagai pengacara sukses dengan karier cemerlang.
Namun, kenyataannya ia melakukan serangkaian tindakan yang tidak hanya melanggar etika, tetapi juga dapat dikategorikan sebagai kejahatan serius. Berikut adalah tujuh kejahatan Hong Do Yun yang tergambar dalam cerita.
1. Mengeksploitasi staf perempuan

Hong Do Yun kerap mengundang staf perempuannya ke acara ilegal yang diselenggarakan bersama pialang. Dalam situasi tersebut, staf diperlakukan bukan sebagai profesional yang memiliki keahlian hukum, melainkan sebagai penghibur.
Eksploitasi semacam ini menunjukkan bagaimana ia memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi sekaligus merendahkan martabat koleganya. Dalam realitas dunia kerja, perilaku seperti ini jelas melanggar kode etik profesi dan berpotensi menjadi kasus hukum karena mengandung unsur pelecehan.
2. Melakukan kontak fisik yang tidak pantas

Selain eksploitasi, Hong Do Yun juga kerap melakukan kontak fisik yang tidak seharusnya terhadap staf perempuan. Sentuhan yang tidak diinginkan ini adalah bentuk pelecehan yang sangat manipulatif.
Dengan statusnya sebagai atasan, tindakannya sulit ditolak oleh korban, sehingga menimbulkan tekanan psikologis. Hal ini menegaskan sifat predatorisnya dan memperlihatkan bagaimana kekuasaan sering dipakai untuk membungkam perlawanan korban.
3. Memaksa staf untuk tidur dengannya

Kejahatan terbesar Hong Do Yun terlihat ketika ia menggunakan otoritasnya untuk memaksa staf melakukan hubungan seksual. Menurut keterangan Seo Hye Jin (Han Eun Seo), Hong Do Yun sengaja memaksanya untuk berhubungan intim usai pertemuan dengan para pialang.
Pemaksaan ini bukan hanya pelanggaran etika, melainkan bentuk kekerasan seksual yang nyata. Dalam konteks hukum, tindakan tersebut bisa dijerat dengan pasal pemaksaan atau perkosaan, apalagi karena terjadi dalam relasi kuasa antara atasan dan bawahan.
4. Mengancam karier dan reputasi korban

Ketika seorang staf mencoba menolak atau melawan, Hong Do Yun langsung menggunakan ancaman sebagai senjata. Ia menekan korban dengan janji akan menghancurkan karier dan merusak reputasi profesional mereka.
Ancaman semacam ini menciptakan atmosfer ketakutan yang membuat banyak korban akhirnya memilih diam. Fenomena ini mirip dengan kenyataan di dunia nyata, di mana banyak kasus pelecehan tak pernah terungkap karena korban khawatir akan kehilangan pekerjaan atau dipermalukan.
5. Melibatkan pialang ilegal dalam praktik kerja

Hong Do Yun juga diketahui menjalin hubungan dengan pialang ilegal di luar praktik firma hukum. Keterlibatannya tidak hanya mencoreng nama baik Yullim Law Firm, tetapi juga menyalahi prinsip dasar seorang pengacara yang seharusnya menjunjung tinggi hukum.
Praktik ilegal ini menambah daftar panjang kesalahan Hong Do Yun. Hal tersebut memperlihatkan bahwa ia tidak hanya berbahaya bagi individu, tetapi juga bagi institusi tempat ia bekerja.
6. Menyalahgunakan kekuasaan di tempat kerja

Sebagai kepala tim corporate, Hong Do Yun seharusnya menjadi panutan dan pembimbing bagi staf junior. Namun, ia justru menggunakan posisinya untuk menindas, mengintimidasi, dan menekan mereka agar tunduk pada keinginannya.
Penyalahgunaan kekuasaan ini menunjukkan betapa rapuhnya sistem ketika atasan tidak diawasi, dan bagaimana jabatan bisa dipelintir menjadi alat untuk menindas orang lain. Praktik seperti ini tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
7. Memanfaatkan relasinya dengan para petinggi Yullim

Kedekatan Hong Do Yun dengan para pimpinan di firma hukum Yullim dimanfaatkan untuk memberikan pengaruh buruk. Salah satu pengaruh yang dijalankan adalah berusaha untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak dia suka.
Melalui karakter Hong Hong Do Yun, Beyond the Bar menghadirkan potret kelam tentang bagaimana penyalahgunaan kekuasaan dapat merusak individu, meruntuhkan kepercayaan, dan mencoreng nama institusi. Kejahatan yang ia lakukan memperlihatkan bahwa bahaya di dunia kerja tidak selalu berbentuk persaingan profesional, tetapi juga bisa hadir melalui pelecehan seksual, intimidasi, dan manipulasi.