Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drama Korea Pro Bono
Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Intinya sih...

  • Imigran bekerja di sektor pertanian dan desa, tetapi keberadaan mereka menjadi rapuh saat mengalami kekerasan atau konflik hukum.

  • Sistem visa pernikahan membuat perempuan imigran bergantung pada relasi rumah tangga, yang memperparah posisi korban ketika pernikahan runtuh.

  • Kang Da Wit mempertanyakan mengapa deportasi bisa dilakukan cepat, sementara perlindungan terhadap korban berbelit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam drakor Pro Bono, Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) tidak hanya membela klien di ruang sidang, tetapi juga membongkar ketimpangan yang selama ini dianggap normal. Lewat kasus Kaya dan pengajuan suaka, Da Wit secara tidak langsung menyampaikan kritik tajam tentang nasib imigran di Korea Selatan.

Di mana para warga imigran memang dibutuhkan tenaganya, tetapi tidak sepenuhnya diakui hak kemanusiaannya. Pro Bono menggunakan suara Da Wit untuk memperlihatkan bagaimana isu HAM imigran kerap terpinggirkan di balik citra negara yang menjunjung keadilan. Inilah tujuh kritik Kang Da Wit atas ketimpangan HAM imigran di drama Pro Bono.

1. Da Wit menyoroti fakta bahwa banyak imigran bekerja di sektor pertanian dan desa, ruang yang ditinggalkan warga Korea yang pindah ke kota

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

2. Mereka menjaga ladang, ternak, dan pangan, tetapi ketika mengalami kekerasan atau konflik hukum, keberadaan mereka menjadi rapuh

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

3. Lewat kasus Kaya, Da Wit mengkritik sistem visa pernikahan yang membuat perempuan imigran sepenuhnya bergantung pada relasi rumah tangga

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

4. Ketika pernikahan runtuh, bahkan karena kekerasan, status tinggal ikut runtuh. Dalam Pro Bono, ini justru menjadi alat yang memperparah posisi korban

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

5. Dalam argumen suakanya, Da Wit secara halus mempertanyakan, mengapa deportasi bisa dilakukan cepat, sementara perlindungan terhadap korban berbelit?

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

6. Konteks pidato presiden di PBB jadi latar penting. Ini menunjukkan kalau perhatian negara pada HAM sering muncul saat sorotan internasional saja

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

7. Kaya hampir tidak pernah bersuara lantang. Ini jadi kenyataan bahwa imigran jarang didengar kecuali ada figur seperti pengacara dan media

Cuplikan drama Korea Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Melalui Kang Da Wit, Pro Bono menyampaikan kritik yang tenang namun menusuk. Drama ini tidak menawarkan keadilan sempurna, tetapi mengajak penonton melihat ironi sebuah negara yang membutuhkan imigran untuk bertahan, namun belum sepenuhnya siap melindungi mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei