7 Love Hate Oh Ae Sun pada Laut Jeju di When Life Gives You Tangerines
- Oh Ae Sun memiliki hubungan love hate dengan laut Jeju sejak kecil.
- Laut membuatnya kehilangan orang tersayang, tapi juga memberinya berbagai berkah untuk disyukuri.
- Hubungan love hate Oh Ae Sun dengan laut Jeju menunjukkan sisi humanisnya di When Life Gives You Tangerines.
Sejak kecil, Oh Ae Sun bak memiliki love hate relationship dengan laut Jeju di When Life Gives You Tangerines. Ia benci pada laut yang membuatnya kehilangan orang-orang tersayang. Di sisi lain, ia diberikan berbagai berkah yang membuatnya bertahan hidup.
Di sepanjang cerita drakor When Life Gives You Tangerines, Oh Ae Sun digambarkan membenci laut. Khususnya, laut yang mengelilingi Pulau Jeju. Meski begitu, ia juga mensyukuri banyak hal yang diberikan laut padanya dan keluarganya. Seperti apa love hate Oh Ae Sun pada laut Jeju di When Life Gives You Tangerines?
1. Oh Ae Sun membenci laut dikarenakan ibunya seorang Haenyeo yang paling lama menyelam demi mencari nafkah
2. Merupakan risiko pekerjaan, ibu Oh Ae Sun pada akhirnya menderita sakit paru-paru lalu meninggal. Oh Ae Sun pun jadi yatim piatu
3. Setelah kabur melintasi laut Jeju menuju Busan, ia kehilangan banyak hal. Ia dikeluarkan dari sekolah dan gagal meraih mimpinya untuk kuliah
4. Kebencian Oh Ae Sun pada laut semakin parah setelah anak bungsunya meninggal karena tenggelam saat badai di musim panas
5. Tidak selalu kemalangan, laut Jeju juga membawa berkah untuk Oh Ae Sun. Yang Gwan Sik berenang di laut demi menemui dirinya
6. Berkat hasil tangkapan ikan dan cumi-cumi di kapal Yang Gwan Sik, Oh Ae Sun dan anak-anak mereka bisa hidup berkecukupan. Bahkan membeli rumah
7. Oh Ae Sun juga menjual hasil laut tangkapan suaminya. Meski ia berjualan sambil memunggungi laut, dagangannya laris
Oh Ae Sun merasakan benci pada laut yang membuatnya terpisah dengan orang-orang tersayangnya. Di sisi lain, ia bersyukur atas semua berkah yang diberikan laut kepadanya. Bukan sebuah kelemahan, love hate Oh Ae Sun pada laut Jeju di When Life Gives You Tangerines justru menunjukkan sisi humanis darinya.
