7 Premis Do Ha di Last Summer, Arsitek Hangat dengan Luka Tersembunyi

Baek Do Ha tumbuh jauh dari saudara kembarnya, Baek Do Yeong, setelah kedua orang tua mereka bercerai. Ia dibawa sang ibu ke Amerika Serikat, meninggalkan ayah dan saudara kandungnya di Korea.

Lingkungan baru membentuk Baek Do Ha menjadi pribadi terbuka, komunikatif, dan adaptif, tetapi di dalam dirinya ada kehampaan yang tak bisa diisi oleh siapa pun. Setiap musim panas, saat kembali ke Korea, ia seperti menemukan potongan dirinya yang hilang.

Sejak kecil, Baek Do Ha dikenal sebagai anak yang ceria dan menyenangkan. Ia cepat akrab dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk tetangga sekaligus sahabat masa kecilnya, Song Ha Kyeong (Choi Sung Eun). Kehadirannya selalu membawa suasana ringan dan penuh tawa.

Namun, semakin dewasa, penonton menyadari bahwa di balik keceriaan itu, Baek Do Ha menyembunyikan perasaan kehilangan dan rasa bersalah yang dalam. Hal tersebut adalah sebuah kontras yang menjadikannya karakter paling manusiawi di Last Summer.

Bagi Baek Do Ha, Song Ha Kyeong bukan hanya teman masa kecil, tapi seseorang yang mengisi sebagian besar kenangannya. Meskipun ia tak pernah mengatakannya secara langsung, perasaan itu tumbuh menjadi cinta pertama yang halus dan tulus.

Setiap musim panas adalah kesempatan untuk menemuinya kembali, meski hanya sebentar. Tapi waktu dan jarak membuat perasaan itu terjebak di antara kenangan dan kenyataan, menjadi cinta yang manis sekaligus menyakitkan.

Ketika dewasa, Baek Do Ha bekerja sebagai arsitek terkenal dengan reputasi cemerlang. Ia memimpin kantor arsitektur bernama Pluto Atelier dan dikenal karena desainnya yang elegan serta emosional. Arsitektur baginya bukan hanya pekerjaan, melainkan cara menata ulang perasaan dan masa lalu. Setiap rancangan yang ia buat seperti representasi dirinya, teratur, indah, tapi menyimpan kekosongan di dalamnya.

Dua tahun sebelum cerita utama dimulai, terjadi insiden misterius yang mengubah hidup Baek Do Ha selamanya. Sejak saat itu, senyumnya tak lagi sama. Ada jarak di matanya, ada berat di setiap kata yang ia ucapkan.

Ia membawa rasa bersalah yang besar, seolah-olah mencoba menebus sesuatu yang tak bisa diperbaiki. Insiden itu menjadi titik balik yang menjadikan Baek Do Ha lebih introspektif, tapi juga lebih rapuh.

Baek Do Ha seperti terjebak di antara dua waktu, yakni masa lalu yang terus menghantui dan masa kini yang menuntut untuk dilanjutkan. Setiap musim panas, ia kembali ke rumah lama, seolah berharap bisa memperbaiki sesuatu yang hilang di sana.

Namun, setiap kali, ia hanya menemukan kenangan yang tak bisa diulang. Perjalanan emosionalnya di Last Summer bukan sekadar tentang cinta, tapi juga tentang menemukan kedamaian di tengah penyesalan.

Pada akhirnya, Baek Do Ha adalah simbol dari cinta yang lembut namun tragis. Ia mencintai dengan cara yang sunyi, memaafkan tanpa diminta, dan menanggung beban tanpa keluhan.

Dalam setiap tatapannya terhadap Song Ha Kyeong, tersimpan kerinduan yang tak bisa disampaikan dengan kata-kata. Baek Do Ha bukan tokoh yang sempurna, tapi justru karena ketidaksempurnaannya, ia terasa begitu nyata, seperti musim panas yang indah, tetapi selalu berakhir terlalu cepat.

Baek Do Ha dalam Last Summer adalah potret seorang pria yang berjuang berdamai dengan masa lalunya, sekaligus mencoba menjaga cinta yang tak pernah sempat ia miliki. Melalui dirinya, drama ini mengajarkan bahwa cinta bukan hanya tentang memiliki seseorang, tapi juga tentang keberanian untuk menerima kehilangan. Dalam setiap langkahnya yang tenang, Last Summer menemukan maknanya: bahwa kenangan, seperti arsitektur, bisa retak, tetapi tetap indah untuk dikenang.