7 Profesi Karakter yang ada di Drakor Love, Take Two, Beragam!
Intinya sih...
- Lee Ji An awalnya manajer konstruksi sebelum jadi pemilik restoran "Mahakarya Alam"
- Sahabat Lee Ji An, Kim Sun Young, merangkap jadi CEO dan chef restoran yang sama
- Ryu Jeong Seok adalah arsitek yang membangun rumah impian Lee Hyo Ri
- Ryu Bo Hyeon menekuni passion-nya sebagai pekebun
- Lee Yeo Jung kembali sebagai direktur perencanaan meski bekerja di bidang arsitektur
- Jung Moon Hee nyatanya adalah seorang profesor atau dokter
- Masyarakat desa Cheonghae umumnya bekerja sebagai petani dengan ladang persawahan sendiri
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Drakor Love, Take Two menyuguhkan cerita potongan kehidupan yang berpusat di Desa Cheonghae. Setelah divonis menderita kanker otak, Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji) memutuskan pindah ke sana.
Bersama ibu dan bibinya, mereka mendirikan restoran. Gak cuma bisnis kuliner, ada juga beberapa bidang pekerjaan lain yang disorot drakor Love, Take Two. Berikut ini sejumlah profesi yang dilakoni oleh para karakternya. Yuk, kepoin!
1. Sebelum jadi pemilik restoran "Mahakarya Alam", Lee Ji An (Yum Jung Ah) semula berprofesi sebagai manajer lokasi konstruksi
2. Sahabat Lee Ji An, Kim Sun Young (Kim Sun Young) pun merangkap jadi CEO sekaligus chef restoran "Mahakarya Alam"
3. Ryu Jeong Seok (Park Hae Joon) merupakan arsitek yang juga punya andil besar dalam membangun rumah impian Lee Hyo Ri
4. Sedangkan putranya, Ryu Bo Hyeon (Kim Min Kyu) menekuni passion-nya sebagai pekebun yang mengelola kebun bunga
5. Meski bekerja di bidang arsitektur, Lee Yeo Jung (Oh Na Ra), mantan istri Ryu Jeong Seok kembali sebagai direktur perencanaan
6. Jung Moon Hee (Kim Mi Kyung), yang awalnya mengaku ibu Lee Ji An ini nyatanya adalah seorang profesor atau dokter
7. Sementara itu, masyarakat desa Cheonghae umumnya punya ladang persawahan sendiri dan bekerja sebagai petani
Dari pemilik restoran hingga petani, beragam profesi digeluti oleh para karakter drakor Love, Take Two. Pekerjaan mereka itu pun tak hanya dipandang sebagai instrumen pencari nafkah, tapi juga dimanfaatkan untuk saling membantu.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
