3 Aksi Gila Kang Da Wit saat Membela Kim Gang Hun di Pro Bono, Bikin Geleng Kepala!

Meski sempat menolak kasus Kim Gang Hun, seorang anak 12 tahun dengan kelumpuhan tungkai bawah, Kang Da Wit akhirnya memilih terjun langsung demi mencari kebenaran dalam drama Pro Bono. Keputusannya bukan tanpa alasan. Ucapan Park Gi Ppeum dan pertanyaan polos Kim Gang Hun tentang alasan keberadaannya di dunia perlahan menggugah empati Kang Da Wit. Dari sinilah, rangkaian aksi nekat sekaligus brilian itu dimulai.
1. Membalikkan ucapan Woo Myeong Hun dengan logikanya sendiri

Sejak sidang pertama, Kang Da Wit sudah memprediksi arah permainan berkat pengalamannya sebagai hakim. Woo Myeong Hun dengan percaya diri menyebut persalinan So Min, ibu Kim Gang Hun sebagai “keberuntungan” karena ditangani RSU Woongsan, rumah sakit terbaik di Korea. Sempat terjadi perdebatan antara Woo Myeong Hun dengan Park Gi Ppeum terkait dokumen RSU Woongsan pada kejadian yang sudah lebih dari 10 tahun. Namun berkat ucapan Woo Myeong Hun yang mengatakan bahwa dokumen tersebut sudah melewati batas penyimpanan dan dimusnahkan, akhirnya hakim membenarkan ucapan Woo Myeong Hun. Untuk itu, Park Gi Ppeum diminta untuk mencari tahu dengan cara lain.
Namun tanpa disadari, ucapan Woo Myeong Hun justru menjadi celah. Saat ia menyebut Yayasan Kesejahteraan Woongsan ikut membantu persalinan itu, Kang Da Wit langsung mencium kejanggalan. Ia pun meminta Komite Jaminan Kesehatan melakukan penyelidikan fakta. Berkat langkah ini, persidangan tidak langsung ditutup dan masih berlanjut hingga hasil penyelidikan keluar.
2. Menjebak Park Cheol Min dengan informasi rahasia yang ia miliki

Hal semakin memanas ketika Park Cheol Min, Direktur Utama Komite Jaminan Kesehatan, menolak penyelidikan dengan alasan kerahasiaan rumah sakit. Penolakan ini justru sesuai dugaan Kang Da Wit. Terbukti, Park Cheol Min ternyata telah menerima suap dari Woo Myeong Hun berupa tongkat golf putter.
Kang Da Wit kemudian mendatangi Park Cheol Min secara langsung. Dengan nada tenang namun menusuk, ia menyinggung pengeluaran kartu perusahaan untuk kepentingan pribadi, hingga perjalanan ke luar negeri Park Cheol Min yang tidak dilakukan bersama istrinya. Entah dari mana Kang Da Wit mendapatkan informasi sedetail itu, yang jelas Park Cheol Min langsung menciut. Demi menjaga rahasianya tetap aman, ia akhirnya menyetujui penyelidikan dilakukan.
3. Menolak kata kalah dan nekat menuntut Choi Woong San

Ketika kasus Kim Gang Hun akhirnya dibatalkan karena tidak ada bukti objektif yang cukup kuat untuk menyatakan kesalahan RSU Woongsan, tim Pro Bono diliputi rasa frustrasi. Usaha keras, waktu tidur yang hilang, semuanya terasa sia-sia.
Namun bagi Kang Da Wit, kata “kalah” tidak pernah ada. Dengan ide gilanya, ia justru mengajukan sidang banding dan mempertanyakan satu hal mendasar terkait apakah semua orang benar-benar setara di hadapan hukum? Pertanyaan itu mengguncang ruang sidang. Tanpa ragu, Kang Da Wit langsung menuntut Choi Woong San, Direktur Utama Grup Woongsan, membuat semua orang terdiam dan sadar bahwa permainan belum selesai.
Melalui kasus Kim Gang Hun, Pro Bono menunjukkan bahwa keadilan memang perlu ditegakkan—bukan hanya untuk mereka yang memiliki kuasa, tetapi juga bagi orang-orang yang berada di posisi paling lemah. Kang Da Wit bahkan berani mengambil risiko besar dengan menuntut Choi Woong San, sosok yang kekuasaannya nyaris tak tersentuh dan namanya dipandang sangat aman. Mampukah Kang Da Wit mempertanggungjawabkan langkah nekatnya ini? Lantas, siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam persidangan kali ini? Yuk, simak kelanjutannya di Pro Bono!


















