4 Aksi Kejam Jo Nathan di Cashero yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Di balik kekacauan yang terjadi di Cashero, Jo Nathan muncul sebagai sosok antagonis yang tak hanya kejam, tetapi juga dingin dan menyeramkan. Setiap langkahnya selalu meninggalkan korban, baik secara fisik maupun emosional. Alih-alih merasa bersalah, Jo Nathan justru menikmati penderitaan orang lain demi ambisi dan amarahnya sendiri. Berikut empat aksi kejam Jo Nathan yang bikin geleng-geleng kepala.
1. Berjalan santai di tengah banyak orang yang berjatuhan akibat obat yang ia edarkan
Jo Nathan benar-benar menunjukkan sisi paling dingin dan kejam dari dirinya ketika kekacauan mulai terjadi. Di saat Kang Sang Ung menyaksikan banyak orang berjatuhan dari atap gedung, Jo Nathan justru tampak berjalan santai di tengah kerumunan tersebut. Ekspresinya tenang, bahkan bibirnya sempat menampilkan senyum tipis seolah pemandangan itu bukanlah sesuatu yang mengerikan.
Orang-orang yang berjatuhan itu bukan tanpa sebab. Mereka menjadi korban obat halusinasi yang dibuat dan diedarkan oleh Lee Su Eun atas kerja sama dengan Jo Nathan. Obat tersebut disebarkan di beberapa klub malam, menjadikan para pengunjung sebagai bahan uji coba tanpa rasa kemanusiaan sedikit pun. Bagi Jo Nathan, kekacauan ini hanyalah bagian dari eksperimen dan langkah awal menuju ambisinya yang lebih besar.
2. Menjebak Kang Sang Ung dengan menculik Kim Min Suk
Setelah gagal menangkap Kang Sang Ung, Jo Nathan memilih cara yang jauh lebih licik dan kejam. Ia menculik Kim Min Suk, sosok yang sangat berarti dalam hidup Kang Sang Ung, dan menjadikannya alat untuk menekan lawannya. Jo Nathan tahu betul bahwa Kang Sang Ung tak akan tinggal diam jika Kim Min Suk berada dalam bahaya.
Dengan penuh perhitungan, Jo Nathan menghadang Kang Sang Ung menggunakan pasukan yang besar. Ia yakin Kang Sang Ung akan menyerahkan kekuatan supernya demi menyelamatkan orang yang ia cintai. Namun, situasi justru berbalik arah. Kang Sang Ung memilih mengorbankan dirinya sendiri dengan terjebak di dalam lift yang dipasangi bom—yang sejatinya disiapkan Jo Nathan untuk mencelakai Kim Min Suk.
3. Mengkhianati Lee Su Eun dan membunuhnya tanpa belas kasihan
Kekejaman Jo Nathan semakin nyata ketika ia mengkhianati Lee Su Eun, orang yang selama ini membantunya dari balik layar. Setelah insiden bom, Jo Nathan sempat berada di kondisi kritis. Di saat itulah Lee Su Eun memberikan seluruh sampel kekuatan super yang masih tersisa agar Jo Nathan bisa pulih.
Namun, pengorbanan tersebut sama sekali tidak dihargai. Alih-alih berterima kasih atau menunjukkan rasa kemanusiaan, Jo Nathan justru membunuh Lee Su Eun begitu saja. Tindakan ini menegaskan bahwa bagi Jo Nathan, tidak ada yang benar-benar berada di pihaknya. Siapa pun bisa menjadi korban selama masih bisa dimanfaatkan.
4. Membuat kekacauan besar hingga kota porak-poranda demi melampiaskan amarah
Setelah kembali mendapatkan kekuatan super, Jo Nathan tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan. Sebaliknya, ia justru membuat kekacauan besar di kota. Apartemen hancur, listrik padam, dan warga panik berlarian menyelamatkan diri dari amukannya.
Semua kehancuran itu dilakukan Jo Nathan demi melampiaskan amarahnya pada Kang Sang Ung. Ia bahkan secara terang-terangan menantang Kang Sang Ung untuk bertarung, mempertaruhkan keselamatan banyak orang hanya demi memuaskan dendam pribadinya. Dalam situasi ini, Jo Nathan tak lagi sekadar antagonis, melainkan ancaman nyata yang bisa menghancurkan siapa pun di sekitarnya.
Empat tindakan ini menegaskan bahwa Jo Nathan bukan sekadar musuh Kang Sang Ung, melainkan simbol kekuatan yang kehilangan kemanusiaan. Ambisi, dendam, dan keserakahannya membuat siapa pun di sekitarnya menjadi korban. Di Cashero, Jo Nathan membuktikan bahwa kekuatan super tanpa empati hanya akan melahirkan kehancuran.
