TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Buku yang Muncul di Drakor Miraculous Brothers, Ada Karya Nietzsche

Dimulai dari karya klasik hingga fenomenal

karakter Yook Dong Joo (Jung Woo) dalam drakor Miraculous Brothers (instagram.com/jtbcdrama)

Drama Miraculous Brothers bercerita tentang seorang penulis, Yook Dong Joo (Jung Woo) yang bertemu dengan seorang pelajar yang datang dari masa lalu, Lee Kang Sang (Bae Hyun Sung). Kehadiran Lee Kang Sang memberikan perubahan pada kehidupan Yook Dong Joo berkat naskah novel yang dibawanya saat mengalami perjalanan waktu.

Selain fokus pada misteri yang superseru, drama Miraculous Brothers secara tidak langsung bersangkutan dengan dunia literasi. Hal ini dikarenakan, pekerjaan tokoh utama, Yook Dong Joo yang berkecimpung di dunia tulis menulis.

Selain itu juga, karakter berpengaruh lainnya, Kang Ha Neul (Park Joo Yeon) dan ayahnya Yook Dong Joo (Yoon Na Moo) menyukai buku. Sehingga di dalam adegan ataupun dialog banyak menyinggung soal dunia literasi. Khususnya buku-buku karya para penulis terkenal yang mendunia.

Berikut telah dirangkum lima judul buku yang dibahas di drama Miraculous Brothers. Baca artikel ini sampai habis, ya.

1. The Black Leaf in My Mouth

kolase gambar still cut drakor Miraculous Brothers dan kover buku The Black Leaf in My Mouth (instagram.com/jtbcdrama)

The Black Leaf in My Mouth atau 입 속의 검은 잎 adalah buku kumpulan puisi karya Ki Hyong Do, salah satu penyair kenamaan Korea Selatan. Ki Hyong Do meninggal pada 1989 saat dalam proses perilisan karyanya ini. Setahun kemudian, yaitu pada 1990, buku The Black Leaf in My Mouth dirilis.

Kematiannya di usia muda, 29 tahun, semakin memperkuat citra kemalangan yang banyak diangkat dalam kumpulan puisinya. Pada karyanya ini, Ki Hyong Do sering membicarakan tentang kemalangan, kematian, dan keputusasaan. Hingga sekarang, buku The Black Leaf in My Mouth masih dicetak terhitung 2 dekade sejak kematiannya.

Buku ini selesai dibaca oleh Kang Ha Neul pada episode 6. Ketika dia berada di toko buku Dong Joo milik ayahnya Yook Dong Joo.

Baca Juga: Kronologi Terungkapnya Masa Lalu Kang San di Miraculous Brothers

2. Reflections from Prison

kolase gambar still cut drakor Miraculous Brothers dan kover buku Reflections from Prison (instagram.com/jtbcdrama)

Reflections from Prison atau 감옥으로부터 사색 merupakan kumpulan surat dan esai yang ditulis oleh Shin Young Bok. Dia menulis karyanya itu saat dirinya berada di penjara sebagai tahanan politik selama 20 tahun. Selama kehidupannya di penjara, Shin Young Bok menulis karya beragam tema tentang kehidupan; kebijaksanaan, hubungan manusia, sejarah dan sosial Korea Selatan.

Pada tahun 1987, yaitu tepat satu tahun sebelum Shin Young Bok keluar dari penjara, buku Reflections from Prison dirilis dan menjadi buku best seller. Selama 30 tahun, buku tersebut menjadi buku dengan penjualan yang stabil di Korea Selatan.

Pada episode 6 buku ini diberikan langsung oleh ayahnya Yook Dong Joo, Yook Chan Sung, kepada Kang Ha Neul agar dibaca olehnya. Ia ingin ketika Kang Ha Neul menyelesaikan buku tersebut, mereka dapat bertukar pendapat dan mendiskusikan buku itu bersama.

3. Beyond Good and Evil

kolase gambar still cut drakor Miraculous Brothers dan kover buku Beyond Good and Evil (instagram.com/jtbcdrama)

Buku karya Friedrich Nietzsche yang berjudul Beyond and Evil juga ditunjukkan pada episode 6, ketika Lee Ha Neul berkunjung ke toko buku Dong Joo. Di sana, dia pertama kali berinteraksi dengan ayahnya Yook Dong Joo, Yook Chan Sung yang mengajaknya untuk berdiskusi tentang buku. Selain buku Reflections from Prison, Yook Chan Sung merekomendasikan buku Beyond Good and Evil untuk didiskusikan bersama.

Buku Beyond Good and Evil terbit pertama kali pada tahun 1886 di Jerman. Buku ini berisikan tentang pokok-pokok pemikiran Nietzsche khususnya penilaian terhadap pemikiran para filsuf.

4. The Old Man and the Sea

kolase gambar still cut drakor Miraculous Brothers dan kover buku The Old Man and the Sea (instagram.com/jtbcdrama)

Novel karangan Ernest Hemingway (1952) ini diangkat pada drakor Miraculous Brothers pada episode 8. Saat itu, Yook Dong Joo bertemu dengan Lee Tae Man (Lee Sung Wook) bersama Lee Myung Sook (Lee Ki Woo) di bar Fortuna.

Novel The Old Man and the Sea menjadi topik perbincangan dalam pertemuan itu. Yook Dong Joo dan Lee Tae Man berselisih pendapat tentang pandangan mereka terhadap tokoh utama di novel itu.

Menurut Lee Tae Man, tokoh protagonis di novel itu, yaitu si Pria Tua adalah seseorang yang naif, karena dia melawan sekelompok hiu yang berusaha mengambil ikan marlin hasil tangkapannya. Padahal dirinya lemah dan sudah tua. Dalam keadaannya itu, sudah dipastikan dia kalah dari hiu-hiu. Gak heran, ketika sampai di darat, si Pria Tua itu hanya mendapat tulang ikannya saja.

Sementara itu, Yook Dong Joo melihat bahwa itu bukan merupakan suatu kesia-siaan. Justru tulang ikan marlin itu menjadi bukti atas usaha si Pria Tua dan simbol kemenangan dirinya dari sekumpulan hiu. Ketika sampai di darat, orang-orang akan memercayai bahwa yang terjadi padanya itu benar, yaitu dari tulang ikan marlin yang dibawanya. Yook Dong Joo selalu menggunakan istilah tulang ikan marlin sebagai kata ganti kebenaran dalam misinya untuk mengungkap kasus Danau Sopyung yang terjadi pada 27 tahun lalu.

Baca Juga: 7 Alasan Kamu Harus Segera Nonton Drakor Miraculous Brothers, Seru!

Verified Writer

Nunik Restiana

Dream high. Expect less.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya