5 Ancaman Jika Seok Cheol Berhenti Jadi Gangster di The Nice Guy

- Dendam lama yang mengintainyaTak semua orang menerima keputusannya, musuh lama berpotensi muncul kembali, hidup dalam ketakutan akan ancaman dan pesan misterius.
- Pengkhianatan dari rekan lamaDikhianati oleh rekan yang dulu dipercayai, semakin rentan terhadap pengkhianatan, ancaman datang dari orang yang dulu dianggap paling dekat.
- Tekanan psikologis saat mulai sesuatu yang baruRasa kehilangan otoritas dan status menjadi tekanan mental, memengaruhi kondisi psikologisnya, musuh terbesar datang dari dalam dirinya sendiri.
Setiap keputusan pasti punya harga, terutama jika keputusan itu adalah keluar dari dunia kriminal. Bagi Park Seok Cheol (Lee Dong Wook) di The Nice Guy, berhenti jadi gangster bukan sekadar mengakhiri hidup yang kelam.
Keputusan berani itu berarti membuka dirinya pada berbagai ancaman yang tak kalah berbahaya. Dunia lamanya tak memberi pensiun dengan damai dan dunia barunya belum tentu menerima begitu saja. Berikut lima ancaman besar yang diam-diam terus mengintai langkah Seok Cheol, bahkan setelah ia memilih menjadi pria baik-baik.
1. Dendam lama yang mengintainya

Tidak semua orang bisa menerima bahwa Seok Cheol ingin hidup baru dengan keluar dari pekerjaannya saat ini. Musuh-musuh lama, baik yang pernah ia kalahkan maupun yang hanya menyimpan dendam dalam diam, berpotensi muncul kembali.
Mereka tentunya tidak peduli apakah Seok Cheol sudah berubah. Bagi mereka, utang darah tetaplah utang darah. Bahkan ketika Seok Cheol berhenti berkelahi, dunia di sekitarnya belum berhenti memburunya.
Setiap pesan misterius bisa berarti ancaman. Ia hidup dalam ketakutan bahwa masa lalunya bisa muncul dalam bentuk apa dan kapan saja. Dari semua itu, yang paling menakutkan adalah ia tidak tahu siapa yang masih menyimpan niat membalas dendam.
2. Pengkhianatan dari rekan lama

Dunia gangster bukan hanya keras, tapi penuh permainan dua wajah. Dalam proses pensiunnya, Seok Cheol berpotensi dikhianati oleh rekan yang dulu ia percayai, terlebih mereka yang merasa ditinggalkan.
Ada yang menganggap Seok Cheol sebagai kelemahan baru hingga celah yang mudah untuk dimanfaatkan karena sudah bekerja sendiri. Bahkan, orang yang tenang sekalipun bisa menyimpan niat buruk padanya.
Seok Cheol tahu bahwa semakin ia menjauh dari lingkaran itu, semakin ia rentan terhadap pengkhianatan. Tidak semua orang senang melihatnya berubah. Dan terkadang, ancaman paling berbahaya datang dari orang yang dulu dianggap paling dekat.
3. Tekanan psikologis saat mulai sesuatu yang baru

Ketika dulu semua orang menoleh saat ia lewat, kini Seok Cheol berjalan tanpa nama. Ia tidak lagi punya otoritas apa pun, tidak punya sekutu atau pasukan yang ada di pihaknya, dan tidak punya simbol kekuasaan.
Rasa kehilangan ini menjadi tekanan mental yang berat. Ia harus menyesuaikan diri dengan statusnya yang jauh berbeda dari kehidupan lamanya. Tanpa disadari tekanan itu memengaruhi kondisi psikologisnya.
Ancaman ini tak terlihat dari luar, tapi menggerogoti perlahan. Jika tidak dijaga, tekanan ini bisa menghancurkan lebih cepat dari pada peluru. Karena musuh terbesar tidak selalu datang dari luar, tapi dari dalam dirinya sendiri.
4. Rasa takut bila orang terdekat jadi target kejahatan

Semakin jauh dirinya dari dunia gangster, semakin besar pula segala kemungkinan orang-orang lama menyerang hal yang paling ia jaga. Tak terkecuali keluarga dan Mi Young yang merupakan kekasihnya.
Potensi ancaman ini bukan tumbuh dengan begitu saja. Berbagai pengintaian hingga teror dengan mudah mengintai mereka. Layaknya mereka tahu cara menyakiti Seok Cheol bukan dengan melukai tubuhnya, tapi dengan menyakiti perempuan yang dicintainya.
Setiap keputusan untuk mendekat pada cinta, seperti membuatnya semakin terbuka pada ancaman. Dan dalam hatinya, Seok Cheol sadar pilihannya untuk berhenti, tak hanya mempertaruhkan dirinya, tapi juga Mi Young.
5. Potensi adanya jebakan untuk kembali

Dalam banyak kasus, dunia kriminal tidak melepaskan anggotanya begitu saja. Mereka memancing mantan anggotanya untuk kembali. Entah lewat masalah kecil, bantuan terakhir, atau iming-iming buruk lain.
Seok Cheol bisa dijebak untuk turun tangan, seperti langkah awal yang diambilnya usai izin mengundurkan diri. Satu langkah kembali bisa jadi satu perang baru. Dunia lamanya akan selalu mencoba menariknya lagi.
Dalam kondisi tersebut, ia harus melawan bukan hanya ajakan semata, tapi juga rasa familiar yang mengintai. Godaan untuk kembali terasa nyaman karena itu yang ia kenal. Namun ia tahu, sekali ia masuk lagi, pintu keluar tidak akan terbuka untuk kedua kalinya.
Berhenti dari dunia kriminal bukan akhir dari masalah bagi Seok Cheol di drakor The Nice Guy. Bisa dibilang itu awal dari perjuangan yang lebih tenang, tapi menyakitkan. Ia harus melawan musuh tak kasat mata, kehilangan identitas lama, dan terus menjaga orang-orang yang ia cintai dari bayang-bayang masa lalu.