Dispatch Bongkar Awal Terbentuknya FIFTY FIFTY, CEO Punya Peran Besar!

Fakta ini berhasil membuka sudut pandang yang lain

Selain mengungkapkan tentang hubungan di antara FIFTY FIFTY, CEO ATTRAKT, dan The Givers yang kini tengah berselisih. Salah satu media terbesar Korea Selatan, Dispatch, juga turut membongkar awal mula terbentuknya grup KPop pelantun lagu "Cupid" ini. Terungkap bahwa masing-masing CEO dari ATTRAKT dan The Givers ternyata memiliki peran yang penting.

Tak hanya itu, ada fakta lain yang gak kalah mengejutkan diungkap oleh Dispatch. Seperti apa rangkuman informasi yang secara eksklusif dibocorkan outlet media ternama ini? Let's check this out!

Baca Juga: Kronologi 4 Member FIFTY FIFTY Menggugat Agensinya, ATTRAKT

1. Proses pembentukan FIFTY FIFTY

Dispatch Bongkar Awal Terbentuknya FIFTY FIFTY, CEO Punya Peran Besar!potret FIFTY FIFTY (instagram.com/we_fiftyfifty)

Dikutip allkpop, Dispatch membagikan kronologi lengkap awal mula terbentuknya FIFTY FIFTY hingga temuan fakta seputar pihak-pihak yang berperan dalam kesuksesan grup ini. Terungkap jika awalnya CEO ATTRAKT selama periode tahun 2019—2020 berusaha merekrut para trainee. 

Pada momen ini sang CEO yang bernama Jeon Hong Joon bekerja sama dengan mitra dari luar negeri yang bernama KAMP. Mereka bersama-sama membuat "Proyek FIFTY" untuk mendebutkan sebuah girl group global. Secara berkala mereka pun mengadakan evaluasi bulanan untuk memilih trainee terbaik yang layak debut. 

2. Proyek FIFTY yang diwarnai dengan perselisihan

Dispatch Bongkar Awal Terbentuknya FIFTY FIFTY, CEO Punya Peran Besar!potret FIFTY FIFTY (instagram.com/we_fiftyfifty)

Selama evaluasi bulanan, KAMP sempat memberikan masukan dalam pembentukan tim sebanyak dua kali. Akan tetapi, sayangnya kesepakatan harus berakhir karena KAMP memilih mundur dari proyek tersebut karena terjadi perselisihan dengan Jeon Hong Joon. Akibatnya, Jeon Hong Joon berusaha untuk mencari mitra lain untuk terlibat dalam "Proyek FIFTY".

Tepat di tahun 2021, dirinya memutuskan untuk bekerja sama dengan sejumlah mantan karyawan KAMP. Mereka tak lain adalah Ahn Sung Il, sosok yang disebut sebagai "B", dan "L". Tak lama setelah itu, ketiga mantan karyawan KAMP ini memilih untuk mendirikan sebuah perusahaan bernama The Givers. 

Baca Juga: Dispatch Spill Hubungan FIFTY FIFTY, CEO ATTRAKT, dan The Givers

3. FIFTY FIFTY resmi debut di bawah naungan ATTRAKT

Dispatch Bongkar Awal Terbentuknya FIFTY FIFTY, CEO Punya Peran Besar!potret FIFTY FIFTY (instagram.com/we_fiftyfifty)

Pada bulan November 2022 akhirnya FIFTY FIFTY resmi melangsungkan debutnya. Grup ini beranggotakan 4 orang yang terdiri dari Aran, Sio, Saena, dan Keena. Meskipun debut di bawah naungan ATTRAKT, The Givers juga memiliki peran yang tak kalah penting.

Masih diungkap oleh Dispatch, CEO Jeon Hong Joon memiliki tugas utama sebagai penanggung jawab biaya untuk masa trainee para anggota hingga produksi dalam pembuatan musik. Lalu pihak The Givers terutama sosok Ahn Sung Il bertugas untuk melatih para anggota  sekaligus menjadi produser musik bagi FIFTY FIFTY. 

4. Meledaknya lagu "Cupid"

Dispatch Bongkar Awal Terbentuknya FIFTY FIFTY, CEO Punya Peran Besar!potret poster lagu Cupid milik FIFTY FIFTY (instagram.com/we_fiftyfifty)

Keberhasilan FIFTY FIFTY lewat lagu "Cupid" ternyata mampu memberikan efek luar biasa bagi orang-orang yang berada di balik layar. Diketahui melalui laporan Dispatch jika melalui lagu ini, para pemilik lisensi lagu mendapatkan royalti dengan jumlah fantastis. Ahn Sung Il atau SIAHN memegang royalti sebesar 28,65 persen, sosok "B" sebesar 4 persen, Keena mendapat 0,5 persen, dan The Givers 66,85 persen.

Bahkan keuntungan dari royalti lagu hampir menyentuh angka 95,5 persen. Padahal Ahn Sung Il membeli lagu "Cupid" dari siswa sekolah musik asal Swedia dengan harga 9 ribu dolar atau setara Rp135 juta. 

5. Perjuangan CEO agensi mereka yang tak mudah

Dispatch Bongkar Awal Terbentuknya FIFTY FIFTY, CEO Punya Peran Besar!potret FIFTY FIFTY (instagram.com/we_fiftyfifty)

Raih popularitas gemilang lewat lagu "Cupid" yang diproduseri oleh Ahn Sung Il dari The Givers, Dispatch justru mengungkap fakta lain yang tak kalah mengejutkan. Klaim CEO ATTRAKT yang rela menjual sejumlah asetnya ternyata bukan gurauan semata. Terungkap jika Jeon Hong Joon harus menghabiskan biaya fantastis untuk pelatihan para anggota hingga produksi musik.

Ia bahkan menyewakan asrama di area Gangnam, Korea Selatan dengan biaya per bulan mencapai 2 ribu dolar atau Rp30 juta untuk tempat tinggal para anggota. Lalu ada biaya pelatihan berbagai bidang yang menyentuh angka 23 ribu dolar atau Rp345 juta tiap bulan. Hingga menginvestasikan lebih dari 1 miliar won atau Rp11,5 miliar untuk MV seluruh lagu FIFTY FIFTY. 

Terbongkarnya fakta FIFTY FIFTY yang diungkap oleh Dispatch tadi mampu membuka sudut pandang lain yang mungkin belum diketahui oleh publik ataupun para penggemar KPop. Terlepas dari itu semua, semoga masing-masing pihak dapat menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan perseteruan ini.  

Baca Juga: FIFTY FIFTY Batal Syuting MV OST Film Barbie, Gak Cuma karena Konflik

Anindya Milagsita Photo Verified Writer Anindya Milagsita

An ordinary girl who's passionate about writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya