7 Beda Hyun Heup dengan Orang yang Bisa Lihat Garis Merah di S Line
Shin Hyun Heup (Arin Oh My Girl) mempunyai kemampuan tak biasa di drama S Line. Sejak kecil Hyun Heup sudah bisa melihat garis merah di atas kepala orang-orang. Garis merah alias S Line (Sex-Line), garis yang menandakan jumlah orang yang pernah diajak berhubungan seksual.
Selain Hyun Heup, ada pula orang-orang yang bisa melihat garis merah karena menggunakan kacamata misterius. Meskipun bisa melihat garis merah berkat bantuan kacamata. Namun, mereka tetap berbeda dengan Hyun Heup.
Berikut adalah perbedaan Hyun Heup dengan orang-orang yang mampu melihat garis merah.
1. Berbeda dengan mereka yang bisa melihat S Line dengan kacamata, Hyun Heup bisa melihatnya langsung dengan mata telanjang
2. Hyun Heup juga sudah memiliki kemampuan tersebut sedari kecil, berbeda dengan mereka yang tiba-tiba menemukan kacamata ajaib itu
3. Di saat orang-orang senang bisa melihat garis merah milik orang lain, Hyun Heup justru takut. Dia bahkan mengurung diri di rumahnya karena tak mau melihat garis tersebut
4. Hyun Heup menganggap bahwa kemampuannya itu adalah kutukan. Sementara orang lain menganggap bahwa itu adalah anugerah karena bisa mengetahui rahasia tersembunyi
5. Di saat orang-orang memanfaatkan kemampuannya itu untuk mengetahui rahasia orang lain, Hyun Heup justru berpura-pura tak tahu dan mengabaikan apa yang dilihatnya
6. Di saat mereka menggunakan kemampuannya untuk memeras, menipu, dan melakukan hal-hal yang negatif, Hyun Heup menggunakan itu untuk membantu orang lain
7. Hyun Heup juga sangat berhati-hati dengan kemampuannya tersebut karena tahu bisa berbahaya, sementara mereka justru menggunakan kemampuan itu untuk hal negatif yang akhirnya membuat celaka
Alasan Hyun Heup sangat berhati-hati dengan kemampuannya adalah karena ia memiliki trauma. Sewaktu kecil ia melihat garis merah antara ayah dan bibinya. Lantas, ia menggambarnya membuat sang ibu akhirnya tahu perselingkuhan mereka dan membunuh sang ayah.
Akibatnya, Hyun Heup menganggap kemampuannya itu sebagai kutukan. Sebab tragedi pembunuhan tersebut menyisakan trauma yang amat besar baginya. Menjadikan beban yang harus ia tanggung sendirian.
