5 Bekal Seon Chaek dari Masa Depan di The First Night with Duke

Seon Chaek bukan tokoh biasa yang bisa disepelekan. Ia adalah pembaca yang tahu bagaimana kebahagiaan sekaligus masalah bisa berada di lingkaran yang sama. Selain itu, ia tahu konflik utama, plot, dan nasib setiap karakter dalam novel. Bekal ini menjadi pelindung pertamanya di dunia yang penuh politik dan manipulasi.

Ia tidak perlu menulis dari kertas kosong. Dengan mengingat detail cerita, ia mampu menghindari jebakan, mempercepat alur cerita, atau bahkan menciptakan perubahan. Namun, semakin lama tinggal, semakin ia sadar bahwa cerita bisa berubah. Seon Chaek mempertanyakan seberapa jauh ia bisa mengandalkan naskah lama.

Sebagai seseorang yang datang dari era modern, Seon Chaek punya modal unik berupa kemampuan untuk memahami konteks sejarah tanpa harus belajar dari awal. Ia tahu cara berpakaian yang sesuai, bahasa sopan yang digunakan, hingga etiket bangsawan yang harus dijaga.

Wawasan ini membuatnya tidak tampil sebagai sosok yang begitu asing di mata orang sekitar. Ia cepat menyesuaikan diri dengan sistem sosial dan hirarki yang ada. Ia tampil sebagai sosok saat ini, hasıl pengetahuan yang ia bawa dari masa depan. Bekal ini menjadi fondasi yang membuatnya bisa bertahan di masa lalu.

Dalam dunia novel, tidak semua tokoh tampil semata-mata apa yang mereka tunjukkan di awal. Namun Seon Chaek sudah tahu siapa yang harus dihindari sejak hari pertama hidup di zaman barunya. Ia paham pihak yang licik, manipulatif, dan ancaman buat hidupnya. Bekal ini membantunya untuk tidak mudah tertipu oleh kepura-puraan.

Ia juga mampu mengantisipasi konflik sebelum konflik itu benar-benar meledak. Setiap interaksi ia jalani dengan hati-hati dan penuh strategi. Ia sadar bahwa satu kesalahan saja, cukup untuk mengubah jalan cerita secara drastis. Dengan kewaspadaan, ia bisa menjaga dirinya tetap aman dari pusaran drama bangsawan.

Tidak semua karakter antagonis, dan Seon Chaek tahu siapa saja yang sebenarnya bisa menjadi pendukungnya. Ia mengingat siapa tokoh berhati baik untuk bisa dijadikan aliansi strategis. Bekal ini membuatnya mampu membangun jaringan pertemanan yang kuat sejak awal masuk dunia novel.

Hidup di antara masuk akal atau tidak, di sana ia tidak membuang waktu pada orang yang hanya akan menyakitinya. Sebaliknya, ia memberikan dukungan pada karakter yang nantinya berperan besar dalam perubahan alur cerita. Pilihan ini tidak hanya menyelamatkan dirinya, lebih dari itu mengubah nasib para tokoh di sekitarnya.

Hal yang membedakan Seon Chaek dari tokoh lain adalah kesadarannya bahwa dunia ini bukan realita yang biasa. Ia tahu ini hanya fiksi, tapi ia juga tahu bahwa dirinya kini menjadi bagian dari cerita itu. Kesadaran ini membuatnya tidak lengah terhadap apa pun yang menjadi ancaman, dan tidak terjebak dalam kenyamanan semu.

Meski tahu masa depan, ia sadar segalanya bisa berubah. Ia tidak sembarangan membuat keputusan karena tahu konsekuensi bisa lebih besar dari dugaan. Kesadaran ini juga memberinya dorongan untuk tidak pasrah pada takdir yang ditoreh penulis. Dalam dunia yang serba mungkin itulah, Seon Chaek menciptakan versi cerita yang lebih baik.

Seon Chaek bisa jadi contoh bagaimana pengetahuan dan kesadaran diri menjadi bekal paling kuat dalam menghadapi dunia yang tak terduga. Lima bekal dari masa depan menjadikannya bukan sekadar penonton cerita, tapi penggerak utama. Penasaran dengan perkembangannya? Nonton terus drakor The First Night with Duke, ya!