Biaya produksi suatu drakor terkadang menjadi rahasia tersendiri bagi suatu perusahaan. Tak banyak sutradara atau tim produksi yang mengungkapkan kepada media. Namun, tak sedikit pencinta drakor yang ingin tahu tentang biaya tersebut. Apalagi drakor yang ditonton mempunyai alur tak membosankan ditambah dengan sinematografi nan ciamik.
Nah, beberapa drakor yang tayang pada Januari 2024 ini mengungkapkan berapa biaya produksinya. Lantas, apa saja drakor tersebut? Yuk, cari tahu di bawah ini!
Gyeongseong Creature mengisahkan tentang Jang Tae Sang (Park Seo Joon) dan Yoon Chae Ok (Han So Hee) yang melakukan pencarian orang hilang pada tahun 1945 saat musim semi. Siapa sangka, orang-orang yang hilang tersebut ternyata dijadikan bahan eksperimen oleh pihak Jepang di sebuah rumah sakit yang terletak tengah kota.
Drakor ini terbagi menjadi dua part. Bagian pertama terdiri dari tujuh episode dan tiga episode untuk bagian lanjutannya. Dilansir JTBC News, drakor besutan sutradara Jung Dong Yoon tersebut mengeluarkan biaya sebesar 70 miliar won atau kurang lebih 830 miliar rupiah.
Korea Khitan War mengambil latar Perang Yuyao di mana Khitan atau Dinasti Liao menyerang Goryeo tiga kali pada abad ke-10 dan ke-11. Raja Hyeonjong (Kim Dong Jun) dari Goryeo memimpin perang melawan Khitan menuju kemenangan bersama dengan Gang Gam Chan (Choi Soo Jong), mentor politik raja dan panglima tentara Goryeo.
Dilansir laman Sports Seoul, drakor ini menghabiskan biaya produksi sebesar 27 miliar won (kurang lebih 320,8 miliar rupiah) dengan 32 episode. Sepanjang penayangan berbagai genre sageuk dari KBS, baru serial ini yang punya biaya produksi tertinggi. Biaya produksi Korea Khitan War fantastis karena sutradara Kim Han Sol memfokuskan pada adegan perang yang belum pernah ada di drama lain.
The Story of Park's Marriage Contract menyorot kisah Park Yeon Woo (Lee Se Young) dari abad ke-19 yang berjuang kembali ke Joseon setelah melakukan perjalanan waktu ke tahun 2023. Lompatan waktu ini terjadi ketika ia dibuang ke dalam sumur oleh orang asing setelah kematian suaminya, Kang Tae Ha (Bae In Hyuk). Siapa sangka, di tahun tersebut, ia bertemu dengan sosok pria yang mirip dengan suaminya.
Dilansir laman Newsis, biaya produksi dari drakor ini senilai 15,4 miliar won (kurang lebih 182,9 miliar rupiah) dengan jumlah 12 episode. Hal ini diketahui saat Chorokbaem Media yang merupakan produsen telah menandatangani kontrak kerja sama. Seorang pejabat dari perusahaan tersebut tertarik mengambil proyek ini karena mengusung genre komedi romantis sageuk dengan sentuhan time travel.
Maestra: Strings of Truth menyorot kehidupan pribadi karakter Cha Se Eum (Lee Young Ae) yang penuh perjuangan. Ia termasuk salah satu dari 5 persen perempuan konduktor tercerdas di dunia. Meski kariernya cemerlang, ternyata ada yang obsesi terhadap dirinya.
Drakor yang menampilkan orkestra sungguhan ini mempunyai biaya produksi sebesar 17,5 miliar won (kurang lebih 207,9 miliar rupiah). Besaran tersebut dilaporkan media Hankyung saat Raemong Raein yang merupakan produsernya, menandatangani kontrak pasokan produksi dengan Studio Dragon untuk drakor tersebut. Biaya tersebut untuk 12 episode.
Love Song for Illusion merupakan drakor adaptasi dari webtoon karya Vanziun. Drakor ini mengisahkan romansa dan obsesi sengit antara seorang pria dengan berkepribadian ganda, Sajo Hyun (Park Ji Hoon) dengan seorang perempuan, Yeon Wol (Hong Ye Ji), yang memiliki masa lalu kelam.
Dilansir Finance News, tercatat 10,5 miliar won (kurang lebih 124,7 miliar rupiah) ketika Fantagio resmi menandatangani kontrak produksi. Biaya tersebut adalah total dari keseluruhan episode sebanyak 16. Menurut salah satu pejabat Fantagio, Love Song for Illusion sebagai pembuka karya di awal tahun 2024 demi mempersiapkan drama lanjutan dalam berbagai genre berdasarkan hak kekayaan intelektual yang kompetitif.
Tepat pada 10 Januari 2024, A Good Day to Be a Dog telah menamatkan episodenya yang ke-14. Drakor ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Han Hae Na (Park Gyu Young) yang dikutuk menjadi anjing jika mencium lawan jenisnya. Perubahan tersebut terjadi saat tengah malam dengan durasi selama 6 jam. Kutukan tersebut hilang apabila ia mencium orang yang sama.
Dilansir laman Sen TV, drakor ini mempunyai biaya produksi senilai 5 miliar won (kurang lebih 59,1 miliar rupiah). Hal ini diketahui saat Fantagio menandatangani kontrak kerja sama dengan Grup 8 yang merupakan tim produksi dari drama ini.
Meski masih banyak drakor on going di bulan Januari, karya-karya di atas adalah perwakilan yang terbuka tentang biaya produksi. Ternyata, di antara semuanya, Gyeongseong Creature yang biaya produksinya paling fantastis, ya.
Nah, dari keenam drakor tersebut, adakah yang sudah kamu tonton? Lalu, bagaimana menurut kamu dengan kualitas dramanya?