The Salesman (Gong Yoo) di drama Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)
Sutradara Squid Game 2, Hwang Dong Hyuk mengungkapkan bahwa permainan roti dan tiket lotre ini adalah cerminan diri The Salesman. "Dia adalah seseorang yang dipenuhi kebencian terhadap dirinya sendiri, yang kemudian diekspresikan sebagai kebencian terhadap manusia lain," ungkap Hwang Dong Hyuk kepada Radio Times.
"Ketika dia menunjukkan kebenciannya kepada mereka yang memilih tiket lotre daripada roti, itu seperti upayanya untuk melarikan diri dari sifat benci dirinya sendiri," lanjutnya.
Seperti yang diketahui, latar belakang hidup The Salesman pun tak jauh lebih beruntung dari para gelandangan. Ia hidup miskin dan berhasil jadi prajurit Squid Game, sebelum akhirnya diangkat menjadi perekrut peserta pemain.
Adegan ini menggambarkan bagaimana The Salesman, yang berhasil memperbaiki hidupnya, merasa sombong dan meremehkan orang-orang miskin. Berbeda dengan para gelandangan yang berharap pada sesuatu yang tidak pasti, ia melampiaskan kemarahannya pada siapa saja yang menurutnya tidak berusaha memperbaiki hidup mereka.
Nyatanya, permainan Bread and Lottery menggambarkan konflik antara kebutuhan nyata dan harapan semu, yang tercermin dalam karakter The Salesman. Dengan simbol ini, Squid Game 2 menyampaikan pesan tentang keserakahan dan pilihan hidup yang penuh ironi.