5 Bukti Drakor The 8 Show Singgung Realitas Kehidupan, Setuju?

The 8 Show mengisahkan tentang delapan karakter yang memilih ikut kompetisi bertahan di ruangan tertutup. Uang mereka akan bertambah seiring berjalannya waktu. Satu menit berikutnya dihargai dengan kelipatan dari nominal awal.
Berjumlah delapan episode, drakor ini memperlihatkan latar belakang dan bagaimana mereka berkompetisi dalam permainan tersebut. Meski drama ini hanya fiksi, ternyata beberapa plot menampilkan bagaimana situasi kehidupan masyarakat di dunia nyata. Langsung simak di bawah ini, yuk!
1. Kemiskinan menjadi faktor sebagian orang jadi mudah tertipu, dihina, dan gampang putus asa

Kemiskinan menjadi permasalahan sosial yang hingga kini masih dicari jalan keluarnya. Jika masalah ini sudah berhasil dientaskan, maka tak akan mungkin disinggung dalam sebuah karya fiksi lainnya. Sama seperti halnya dengan beberapa karakter dalam drama ini.
Kemiskinan membuat Bae Jin Soo (Ryu Jun Yeol) mudah terpedaya oleh bujukan temannya. Ia dijanjikan akan menjadi kaya jalur instan. Akhirnya, ia pun menjual seluruh harta berharga yang dimiliki. Ia juga meminjam uang kepada rentenir. Siapa sangka, temannya adalah penipu andal.
Kim Yang (Lee Yeol Eum) adalah seorang juru parkir di sebuah department store. Saat itu, ia bertemu dengan teman-teman SMA-nya. Tanpa basa-basi, ia langsung jadi bahan tertawaan karena mimpinya gak terwujud menjadi artis. Kemiskinan yang dialami Kim Yang turut jadi bahan candaan.
No Sang Guk (Bae Sung Woo) ingin mengakhiri hidupnya agar permasalahan kehidupannya berakhir. Pekerjaannya sebagai salah satu rombongan sirkus, tak mencukupi biaya pengobatan putrinya. Ia berpikir jika dirinya meninggal, klaiman asuransi bisa untuk sang putri.
2. Beberapa orang menganggap peyandang disabilitas sebagai beban untuk yang lain

No Sang Guk merupakan salah satu peserta yang tak bisa berjalan secara sempurna. Ia menjadi penghalang atau beban bagi beberapa pemain yang lain. Ia juga pernah diinjak oleh peserta lantai enam, Tae Seok (Park Hae Joon). Gak hanya itu, kata-kata kasar pun pernah diterimanya dari mulut Kim Yang.
Mirisnya, beberapa orang di kehidupan nyata, ada yang seperti Tae Seok dan Kim Yang ketika dihadapkan dengan penyandang disabilitas. Rasa kepedulian mereka hilang demi menuruti ego. Penyandang disablitas terkadang harus berusaha selangkah lebih maju daripada manusia normal untuk diterima di lingkungan sosial.
3. Adanya jurang antara orang kaya dan miskin

Dalam drama ini, Song Sera diibaratkan orang kaya dan Noh Sang Guk adalah orang miskin. Mereka masing-masing menempati ruangan 8 dan 1. Uang yang diperoleh keduanya juga berbeda, yakni 340.000 won/menit (kurang lebih Rp 4 juta/menit) dan 10.000 won/menit (kurang lebih Rp 117,8 ribu/menit).
Perbedaan nominal yang diterima oleh keduanya sangat jauh, bukan? Ini sebagai gambaran bahwa adanya kesenjangan sosial. Orang miskin berpikir dan harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan. Parahnya, seseorang bisa melakukan apa pun jika sudah tak ada jalan keluar. Noh Sang Guk menyakiti Seok Tae agar waktu menjadi bertambah. Dengan begitu, uang yang dihasilkan juga akan mengikuti.
Sementara itu, orang kaya tanpa adab dinilai gampang menghambur-hamburkan uang dan menjadi paling berkuasa. Ia tak berpikiran lagi dalam membeli sesuatu. Apa pun yang diinginkan, ia akan selalu bisa meraihnya. Bahkan, ia juga bisa mempermainkan orang-orang yang dirasa lemah.
Hal ini bisa dilihat bagaimana Song Sera dalam mengeluarkan uang tanpa berpikir panjang. Ia juga tidak ada inisiatif untuk membantu teman-temannya. Bahkan, ia pun kerap menyiksa rekan-rekannya. Tindakan ini membuat dirinya sangat bahagia.
4. Kehidupan tak selamanya berjalan sesuai rencana

Ada kalanya manusia dihadapkan dengan pasang surut kehidupan. Gak selamanya, Tuhan memberi kesenangan. Dia juga menambahkan kesulitan agar hamba-Nya tahu apa arti bersyukur.
Dulunya, You Philip adalah sutradara film yang begitu terkenal. Suatu ketika, ia datang dan memperlihatkan hasil karyanya kepada produser. Sayangnya, karyanya ditolak karena jalan cerita kurang menarik perhatian penonton. Ia pun menjadi putus asa.
Song Sera dulunya adalah artis pertunjukan terkenal yang begitu banyak fans. Waktu berlalu, ia kehilangan fans-nya. Ia pun membuat sendiri konser mini dengan uang yang dipinjam dari rentenir. Gak balik modal, ia tetap harus melunasi utang-utangnya.
5. Terkadang, kesengsaraan bisa disebabkan oleh kebodohan sendiri tanpa disadari

Manusia diberi akal oleh Tuhan untuk berpikir sebelum membuat keputusan. Hal ini dimaksukan agar hamba-Nya gak menyesal dengan keputusan yang dibuat. Sayangnya, godaan yang berat bisa menghancurkan
Seok Taek adalah atlet bisbol terkenal. Ia juga memiliki banyak fans. Ia terhanyut dalam kesuksesan. Tanpa pikir panjang, ia mencoba bermain judi hingga ketagihan. Ia pun dipecat sebagai atlet. Karena meminjam uang kepada renternir, ia jadi memiliki utang.
Mun Jung adalah seorang perawat. Tiba-tiba saja, ia melihat suaminya selingkuh dengan perempuan lain. Ia pun lari ke minuman alkohol. Saat berada di bar, ada seorang pria yang mendekati dirinya. Sukses mengambil perasaan, pria tersebut ingin meminjam uang.
Atas nama cinta, Mun Jung berani menggadaikan akta dan bangunan rumah milik suami untuk pria itu. Ia tak sadar bahwa pria yang dikenali, ternyata adalah penipu. Begitu perbuatan Mun Jung diketahui oleh sang suami, ia pun diceraikan dan dituntut untuk mengembalikannya.
Nah, setelah membaca uraian di atas, bagaimana menurut kamu? Adakah yang sependapat atau berbeda? The 8 Show tak hanya sekadar pertandingan biasa tetapi juga disisipkan bagaimana kehidupan masyarakat di masa kini.