Salah satu karakter yang mencuri perhatian di drama Korea 2022 adalah karakter Na Hee Do dalam drama Twenty Five Twenty One. Dia merupakan siswi SMA yang berusaha keras meraih impiannya menjadi atlet timnas anggar Korea.
Netizen dibuat kagum dengan perjuangan yang dilakukan Na Hee Do dalam meraih impiannya. Sikap serta tindakan dari Na Hee Do ini menginspirasi banyak orang. Yuk simak cara berjuang meraih mimpi ala Na Hee Do!
Tentunya ketika meraih mimpi, pasti akan ada rintangan yang menghalangi perjalananmu. Hal ini dialami juga oleh Na Hee Do (Kim Tae Ri), yaitu saat klub anggarnya terpaksa dibubarkan karena krisis IMF. Tapi dia gak menyerah semudah itu.
Kecintaannya terhadap anggar yang begitu besar membuat dia mencari cara lain agar bisa terus bermain anggar. Dia pun memutuskan untuk pindah sekolah yang masih terdapat klub anggarnya. Sayangnya, hal ini sulit dilakukan mengingat hubungan dengan ibunya sangat buruk. Apalagi ibunya meremehkan kemampuan anggarnya. Karena hal ini, dia bahkan rela melakukan tindakan ilegal untuk bisa pindah sekolah. Untungnya dia bisa pindah sekolah tanpa perlu melakukan hal ilegal.
Dari pengalaman Hee Do ini, kita bisa belajar kalau sesulit apapun rintangan di depan kita. Selama masih belum menyerah, kita bisa terus mencari cara agar bisa melanjutkan impian kita.
Dulunya, Hee Do disebut sebagai si jenius anggar saat masih kecil. Namun semakin lama kemampuannya mulai menurun. Dia bahkan selalu kalah di setiap pertandingan. Karena hal ini, dia sering diremehkan oleh ibunya. Bahkan Go Yurim (Bona) yang jadi atlet idolanya pun juga ikut meremehkan dirinya.
Namun perkataan ibunya dan Go Yurim gak membuat Hee Do mundur. Dia gak peduli pada orang-orang yang meremehkan dirinya. Dia hanya cukup membuktikan kalau dirinya bisa meraih impiannya.
Setiap orang pasti punya mimpi, tapi belum tentu setiap orang akan berusaha semaksimal untuk meraih mimpi tersebut. Ada kalanya rasa malas tiba-tiba menghampiri. Motivasi serta sikap konsisten pun jadi menurun.
Na Hee Do justru konsisten berlatih setiap hari di mana dan kapan saja untuk meningkatkan kemampuan anggarnya. Dia gak mengeluh menjalani pelatihan apapun yang diberikan pelatihnya. Gak heran kalau dirinya berhasil masuk sebagai anggota Timnas. Sikap konsisten inilah yang patut kita contoh.
Punya rival itu gak selamanya buruk. Malah dengan adanya rival, bisa bikin kita jadi termotivasi untuk menjadi yang lebih baik. Hal ini persis yang dilakukan Hee Do.
Sejak awal mimpi Na Hee Do bukanlah menjadi atlet timnas anggar, melainkan menjadi rival Go Yurim. Go Yurim merupakan atlet anggar kebanggaan Korea karena telah memenangkan medali emas di olimpiade. Berkat kemampuannya yang luar biasa, Hee Do berkeinginan untuk melawannya di pertandingan resmi.
Walaupun sempat diremehkan Go Yurim, itu gak membuat Hee Do patah semangat. Justru karena hal tersebut, dia terus mengasah kemampuannya agar perbedaan kemampuan dirinya dengan Yurim semakin tipis. Pada akhirnya, Hee Do pun berhasil menang melawan Go Yurim.
Terlahir dari keluarga berkecukupan bisa saja membuat Na Hee Do berleha-leha atau berfoya-foya layaknya remaja lain. Namun dengan privilege yang dia punya, itu gak membuat dia tinggi hati. Justru dia sempat merendah diri ketika menang adu tanding dengan Go Yurim.
Dia masih belum merasa puas karena kemampuannya itu masih belum sebanding dengan Go Yurim. Maka dari itu, dia terus berlatih siang dan malam mengasah kemampuannya. Sikapnya ini mengajarkan kita untuk jangan pernah puas dengan hasil yang kita dapatkan. Walaupun hasilnya bagus, kita tetap perlu melatih diri sendiri karena di atas langit masih ada langit.
Perjuangan Na Hee Do untuk menjadi atlet anggar memang gak main-main. Sikap dan tindakan yang dilakukannya ini menginspirasi banget buat para pemimpi. Gak heran kalau Na Hee Do menjadi karakter ikonik baru di drama Korea.