Dicap Pendiam, 3 Cara Kim Da Mi Hadapi Ketidakadilan di Lokasi Syuting
Aktris Kim Da Mi kini sedang menjadi bahan perbincangan mengenai aktingnya sebagai Yoo Ena di drakor Nine Puzzles. Tak hanya memikat penonton lewat aktingnya, ternyata aktris kelahiran 1995 ini mempunyai prinsip yang kuat dalam menghadapi situasi gak adil. Dalam wawancara terbaru di kanal YouTube 'Jeong Jae Hyung' pada 25 Mei, ia membagikan pandangannya yang mengejutkan banyak orang.
Meski terlihat pendiam, lawan main Son Suk Ku ini tidak tinggal diam saat menyaksikan ketidakadilan di lokasi syuting. Ia punya cara tersendiri yang tenang tapi tegas dalam menyikapinya. Pendekatannya ini menunjukkan bahwa keberanian tidak selalu harus keras atau dramatis.
Berikut tiga cara yang ia lakukan ketika menghadapi kondisi tak menyenangkan selama bekerja. Cara ini bisa jadi inspirasi buat siapa pun yang sulit menyuarakan ketidaknyamanan. Aktris yang bernaung di United Artists Agency ini membuktikan bahwa ketegasan bisa tetap santun.
1. Menahan diri sebelum bicara
Kim Da Mi tak langsung bereaksi saat melihat hal yang tak beres. Ia mengaku lebih suka menahan diri dan memperhatikan situasi terlebih dahulu. Menurutnya, tidak semua masalah harus langsung direspons secara emosional.
Ia baru akan bicara jika hal yang sama terjadi sampai tiga kali. Baginya, itu adalah batas toleransinya terhadap ketidakadilan. Setelah itu, ia perlu bersuara untuk menjaga suasana kerja tetap sehat.
Sikap ini menunjukkan bahwa ia sangat menjaga keharmonisan di tempat kerja. Ia berusaha tidak memperkeruh suasana hanya karena emosi sesaat. Namun, bukan berarti ia diam saja saat keadaan makin tidak masuk akal.
2. Mengutarakan dengan bahasa yang lembut
Jika sudah waktunya bicara, Kim Da Mi memilih menyampaikannya dengan tenang. Ia hanya berkata sederhana: “Ini sepertinya bukan hal yang benar.” Ia tidak meledak-ledak, tapi justru terasa kuat karena ketenangannya.
Ia percaya bahwa cara menyampaikan sesuatu sama pentingnya dengan isi yang disampaikan. Dengan bersikap lembut, ia tidak menyinggung siapa pun secara personal. Namun, tetap jelas bahwa ia tidak menyetujui situasi tersebut.
Reaksinya sering membuat orang-orang di sekitarnya tersadar. Orang yang biasanya diam lalu bersuara, justru paling mengejutkan dampaknya. Ia tahu kapan waktunya diam dan kapan harus bertindak.
3. Mengontrol emosi untuk profesionalisme
Kim Da Mi tidak ingin menyesal karena terbawa emosi amarah saat bekerja. Ia pernah mengalami perasaan malu setelah menunjukkan kemarahan, dan itu menjadi pelajaran penting baginya. Sejak itu, ia berusaha menjaga keseimbangan emosi di lokasi syuting.
Ia tahu bahwa suasana hati bisa menular ke orang lain. Jika ia sedang marah atau kecewa, ia memilih untuk tidak menyebarkan energi negatif itu. Sebaliknya, ia ingin menjadi sosok yang membawa stabilitas di tengah tekanan kerja.
Sikap dewasa ini membuatnya dihormati oleh banyak rekan kerja. Ia menunjukkan bahwa profesionalisme bukan hanya soal akting bagus, tapi juga soal kendali diri. Ia adalah contoh bahwa kekuatan sejati bisa tampil dalam kesunyian.
Ia membuktikan bahwa ketegasan tidak harus dibungkus dengan kemarahan. Ia memilih untuk tetap tenang, tapi tak membiarkan ketidakadilan terus terjadi. Di balik kelembutannya, ada keteguhan yang sulit untuk digoyahkan.
Dalam dunia hiburan yang penuh tekanan, kehadiran sosok seperti Kim Da Mi adalah angin segar. Ia memberi contoh bahwa seseorang bisa tetap profesional tanpa kehilangan hati nurani. Sikap ini layak ditiru oleh siapa saja, di bidang apa pun kamu bekerja.
