4 Cara Yoo Me Ri Move On setelah Gagal Menikah di Would You Marry Me

Alih-alih langsung denial pada kenyataan yang ada, ketika dia melihat bukti perselingkuhan Kim Woo Joo, Yoo Me Ri tidak lagi mencari alasan untuk membenarkan pria itu. Me Ri yang telah dirugikan dari hubungan ini harus menerima kenyataan pahit yang tidak dia sangka sebelumnya. Perselingkuhan menjadi pengkhianatan yang memukul diri Me Ri di tengah persiapan pernikahan yang hampir selesai.

Pada saat itu juga, dunia seolah berhenti berputar, tapi bukannya menghindar Yoo Me Ri memilih untuk menatap kenyataan pahit tersebut dengan keberanian. Ia membiarkan dirinya merasakan patah hati terbesarnya. Menangis sepuasnya dan meratapi kesedihan dengan kesendirian.

Dia menerima luka yang diterima dengan jujur, ini jadi langkah pertamanya untuk menuju penyembuhan. Yoo Me Ri tahu apa yang harus dilakukan saat dirinya sakit hati yakni menerima rasa sakit tersebut dan mencoba untuk bangkit.

Setelah mengalami berbagai kekecewaan dan pengkhianatan, Yoo Me Ri akhirnya memutuskan untuk menutup seluruh akses komunikasi dengan mantan tunangannya. Tidak ada lagi pesan atau pertemuan yang dilakukan Me Ri. Meski awal-awal sedikit sulit untuk membiasakannya, Me Ri berusaha kuat menahan untuk tidak berkomunikasi lagi.

Keputusan itu dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri dari luka yang terus membuat Me Ri semakin lebih sakit. Beberapa kali dia sadar saat mencoba membuka ruang komunikasi, Me Ri malah merasa tambah kesal. Me Ri memutuskan mengambil langkah tegas untuk memutus rantai keterikatan yang menyakitkan. Tujuannya supaya dia bisa menatang ulang hatinya yang porak poranda akibat pengkhianatan.

Setelah hatinya hancur akibat diselingkuhi Kim Woo-Joo, Yoo Me Ri memilih  untuk menjauh dari segala macam keramaian dan pergi menyendiri demi menenangkan pikirannya. Dia memutuskan untuk menyalurkan emosinya dengan melampiaskan ke hal yang positif. Bermain olahraga base ball menjadi pilihannya untuk menghibur diri.

Sambil bermain, Me Ri menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan. Perjuangannya untuk membangun hubungan dan mempersiapkan kebutuhan rumah tangganya kelas kini sudah hancur tak tersisa. Dengan tangisan yang tersedu-sedu saat bermain, membuat Me Ri Ini cara dia melepaskan beban dan memulihkan dirinya yang runtuh. Namun, di balik kesedihan itu, ada secercah kesadaran bahwa masalahnya ini menjadi awal baru bagi dirinya, awal untuk mencintai diri sendiri tanpa harus menggantungkan kebahagiaan pada orang lain.

Setelah melewati malam-malam penuh tangis dan kehilangan arah, Yoo Me Ri akhirnya memutuskan untuk bangkit dengan cara yang lebih rasional, mengalihkan seluruh fokus dan energinya pada pekerjaan. Ia sadar, terus meratapi hubungan yang sudah hancur hanya akan membuatnya terjebak dalam lingkaran penyesalan tanpa ujung.

Me Ri menjadi lebih bersemangat mengambil proyek-proyek besar designnya. Bagi Me Ri, bekerja bukan sekedar rutinitas, melainkan bentuk pelarian yang menyelamatkan akal dan harga dirinya. Dalam kesibukannya, Me Ri menemukan kembali makna berjuang, bukan demi cinta yang semu, tapi demi dirinya sendiri yang pantas untuk dihargai dan dibanggakan. Ini menjadi cara yang bisa membuat pikirannya teralihkan.

Perjalanan move on Yoo Me Ri bukanlah proses yang mudah, tapi dari kisahnya memberi Pelajaran bahwa luka tidak harus menjadi akhir dari segalanya. Ia membuktikan bahwa setiap kehancuran memiliki kekuatan luar biasa untuk bangkit. Cara move on Me Ri di atas akhirnya membuatnya menemukan versi terbaik dari dirinya sendiri.