5 Clue Penting dari Tiga Episode Awal Drakor Tempest, Bikin Penasaran!

Di episode awal, Jang Jun Ik (Park Hae Jun) tiba-tiba mengatakan pada Seo Mun Ju bahwa ia ingin membeli buah persik dalam perjalanan menuju gereja, beberapa jam sebelum ia ditembak oleh tentara Korut saat misa.

Hal itu membuat Mun Ju dan asistennya heran karena faktanya Jun Ik sama sekali tidak menyukai buah itu. Terlebih, saat itu belum masuk masa musim panen persik sehingga akan lebih sulit ditemukan.

Meski terlihat sepele, detail ini terasa seperti kode tersembunyi. Bisa jadi persik merujuk pada dokumen atau informasi penting yang disamarkan lewat kata sederhana. Jika benar, clue kecil ini akan jadi kunci besar dalam mengungkap jaringan konspirasi yang menyeret Mun Ju.

Sebelum pelaku penembakan Jang Jun Ik melancarkan aksinya, ia terlihat menyelipkan kartu yang hanya berisi nomor misterius di dalam alkitab. Setelah Baek San Ho mencoba menelepon nomor yang tertera, ternyata nomor tersebut tidak pernah aktif. Seseorang seolah sengaja menaruhnya di sana.

Kartu tersebut juga terselip di alkitab yang diberikan pendeta kepada Baek San Ho yang seolah mengirim pesan bahwa ia telah tiada. Kira-kira, siapa pencetus kartu tersebut? Mengapa ia seolah sengaja menargetkan San Ho untuk mengikuti permainannya?

Sebelum kematiannya, Jun Ik sempat disebut sebagai mata-mata oleh orang yang menembaknya. Clue ini diperkuat dengan banyak tokoh lain yang juga menaruh curiga terhadapnya. Adiknya yang merupakan seorang jaksa pun diam-diam sudah menyelidikinya.

Kalau benar Jun Ik adalah mata-mata, pertanyaannya: Ia bekerja untuk siapa? Atau justru tuduhan ini hanyalah bagian dari permainan politik untuk menyingkirkannya? Kira-kira bagaimana menurutmu?

Salib dan gereja muncul di beberapa adegan awal. Mulai dari kalung yang diberikan oleh Jang Jun Ik kepada Seo Mun Ju sehari sebelum kematiannya, hingga kalung warisan pendeta yang diberikan Baek San Ho. Belum lagi, insiden penembakan yang menjadi inti masalah dari drakor ini terjadi di gereja.

Clue ini bisa menandakan bahwa gereja menjadi lokasi penyimpanan rahasia penting atau tempat pertemuan tokoh kunci. Hal ini diperkuat oleh pendeta yang tiba-tiba menjadi korban pembunuhan setelah Jang Jun Ik serta adanya lokasi tersembunyi yang hanya diketahui San Ho.

Episode 3 ditutup dengan munculnya kapal selam yang meluncurkan misil. Adegan ini jelas bukan sekadar dramatisasi. Terlebih isu tentang perang nuklir antar Amerika Serikat dengan Korea Utara makin menguap.

Clue ini menegaskan bahwa konflik dalam Tempest yang melibatkan skala internasional makin rumit. Sebenarnya, apakah yang terjadi? Mengapa Amerika Serikat sangat gencar ingin menyerang Korea Utara?

Tiga episode awal Tempest sudah dipenuhi clue yang menggiring penonton ke berbagai teori menarik. Semuanya terasa seperti potongan puzzle yang akan mengungkap siapa sebenarnya kawan dan lawan. Menurut kamu, clue mana yang paling krusial dan bakal jadi kunci besar di episode berikutnya?