5 Drakor Orisinal Netflix tentang Budaya Patriarki, Mengaduk Emosi

- When Life Gives You Tangerines (2025) mengikuti kisah tiga generasi perempuan di Pulau Jeju, membahas stigma, diskriminasi gender, dan budaya misogini.
- As You Stood By (2025) menyoroti kasus KDRT dan pemukulan terhadap perempuan, serta reaksi diam dari keluarga korban.
- Mr. Plankton (2024) menceritakan tekanan hidup Hae Jo dan Jo Jae Mi terkait kesuburan dan ekspektasi keluarga suami.
Setiap tahunnya, platform Netflix rutin merilis drama Korea orisinal dengan beragam tema cerita. Bukan hanya seru, banyak drakor orisinal Netflix yang mengangkat berbagai isu sosial. Satu di antaranya, mengenai budaya patriarki yang merugikan perempuan.
Lima drakor di bawah ini membahas mengenai patriarki. Tokoh utama dari deretan drakor ini dikisahkan menjadi korban diskriminasi gender, mendapat stigma, hingga mengalami KDRT dan kekerasan seksual. Seperti apa kisah mereka?
1. When Life Gives You Tangerines (2025)

When Life Gives You Tangerines mengikuti kisah tiga generasi perempuan dalam satu keluarga di Pulau Jeju. Berbagai isu sosial yang dialami kaum hawa, meliputi stigma, diskriminasi gender, hingga budaya misogini dibahas dalam drakor ini.
Tokoh utama drakor ini adalah Oh Ae Sun (IU/Moon So Ri) yang mengalami berbagai kesulitan hidup karena terlahir sebagai perempuan miskin di masyarakat yang masih patriarkal. Untungnya, ia memiliki suami yang selalu mendukungnya, Yang Gwan Sik (Park Bo Gum/Park Hae Joon).
2. As You Stood By (2025)

Drakor Netflix selanjutnya yang menyoroti isu sosial, terutama terkait perempuan adalah As You Stood By. Kasus KDRT menjadi sorotan dalam drakor ini. Salah satu karakter utama, Jo Hui Su (Lee Yoo Mi) menjadi korban pemukulan oleh sang suami.
Meski tahu penderitaan Jo Hui Su, mertua dan adik iparnya hanya diam membiarkan, bahkan berusaha menutupi. Sang sahabat, Jo Eun Su (Jeon So Nee) kemudian mengusulkan agar mereka membunuh suami Jo Hui Su. Ide ini akhirnya membawa teror lebih lanjut dalam kehidupan mereka.
3. Mr. Plankton (2024)

Drakor Mr. Plankton menyoroti kisah Hae Jo (Woo Do Hwan) yang didiagnosis sakit parah. Ia kemudian berusaha mencari ayah kandungnya sebab dulu pihak klinik fertilitas melakukan kesalahan saat orangtuanya melakukan inseminasi buatan di sana. Dalam pencariannya, Hae Jo minta ditemani mantan pacarnya, Jo Jae Mi (Lee Yoo Mi).
Selain cerita hidup Hae Jo, drakor ini juga menyinggung tekanan yang dialami Jo Jae Mi. Gadis itu selalu ingin jadi ibu, tapi menjelang pernikahannya, ia didiagnosis mengalami menopause dini. Di sisi lain, keluarga suaminya menekankan pentingnya menantu perempuan untuk lekas melahirkan anak, terutama yang berjenis kelamin laki-laki.
4. Love to Hate You (2023)

Love to Hate You sebetulnya mengusung genre romcom. Ceritanya terpusat pada kisah cinta antara pengacara feminis dengan aktor ternama. Mereka adalah Yeo Mi Ran (Kim Ok Vin) dan Nam Kang Ho (Teo Yoo). Sebelumnya, hubungan mereka dibaluri salah paham, rasa benci, hingga kontrak pura-pura pacaran.
Yeo Mi Ran sendiri digambarkan sebagai korban diskriminasi dari ayah kandungnya yang patriarki. Sang ayah selalu membedakan anak laki-laki dan anak perempuan. Melihat ibunya diperlakukan oleh ayahnya, Yeo Mi Ran jadi tidak ingin menikah. Sementara itu, Nam Kang Ho adalah tipe pria bucin dan setia yang ingin menikah dengan perempuan yang dicintainya.
5. Mask Girl (2023)

Diadaptasi dari webtun berjudul sama, Mask Girl mengisahkan tentang seorang gadis bernama Kim Mo Mi yang saat kecil bermimpi jadi idol. Meski punya bakat dalam menyanyi dan menari, visualnya dianggap kurang mendukung. Wajahnya sering dihina, tapi para pria memuji tubuhnya sehingga ia memakai masker saat siaran langsung di sebuah situs internet.
Karakter Kim Mo Mi dewasa diperankan oleh tiga aktris dalam fase berbeda di cerita. Ketiganya adalah Lee Han Byeol, Nana, dan Go Hyun Jung. Selain diskriminasi fisik, Kim Mo Mi dalam drakor ini juga dikisahkan mengalami kekerasan seksual yang berujung membuatnya mengambil langkah drastis dalam hidupnya.
Kelima drakor di atas mengangkat tema mengenai patriarki di mana perempuan menjadi korban misogini dan diskriminasi. Masing-masing membahas konflik yang masih relate dengan kenyataan, bahkan di masa kini. Dari daftar judul tersebut, mana saja yang ingin kamu tonton?


















