5 Drakor Sad Ending yang Selalu Diungkit Sepanjang Masa, Bikin Trauma!

Drama Korea yang happy ending memang sangat sesuai dengan harapan penonton. Siapa, sih, yang tidak suka dengan akhir bahagia dari tokoh utama setelah selama belasan episode mencemaskan nasib akhirnya. Bisa dibilang, mayoritas penonton menyukai kisah bahagia sebagai pelarian dari dunia nyata mereka.
Namun, ternyata nasib akhir yang tragis bagi karakter drakor beberapa kali jadi ending yang paling membekas bagi penonton. Mereka jadi lebih sulit untuk melupakan drakor sad ending karena turut merasakan sesak dan sakit hati karakternya. Bahkan saking tidak terimanya penonton tentang ending-nya mereka kerap mengungkitnya ketika ada drama lain yang serupa, tetapi akhirnya berbeda. Kira-kira, apa saja? Simak deretan drakor sad ending yang selalu diungkit para penonton!
1. Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo (2016)

Bertema time travel, Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo mengikuti perjalanan seorang perempuan di era modern bernama Go Ha Jin (IU) yang secara ajaib terlempar ke masa Dinasti Goryeo di bawah kepemimpinan Raja Taejo. Di masa itu, Ha Jin masuk ke tubuh perempuan muda bernama Hae Soo dan tiba-tiba muncul di sebuah pemandian untuk para pangeran. Dari sinilah ia kemudian terlibat dengan intrik politik kerajaan, perebutan kekuasaan para pangeran, dan kisah cinta yang rumit dengan mereka.
Kisah yang semula manis dan penuh komedi kemudian berubah menegangkan saat memasuki konflik. Kisah cinta antara Hae Soo dengan Wang So (Lee Joon Gi) yang diharapkan berakhir indah justru berakhir tragis. Hae Soo yang diduga memiliki anak dengan Wang Soo justru menikah dengan pangeran Wang Jung (Ji Soo) dan meninggal di pelukan sang suami. Sementara itu, Wang Soo hanya bisa mengenang kisah cinta mereka dan meratapi kepergian wanita yang dicintainya.
Setelah meninggal, jiwa Ha Jin kembali ke tubuh aslinya di era modern dengan ingatan tentang Wang Soo yang masih membekas. Namun, Wang Soo yang penonton kira akan mengalami reinkarnasi di era modern layaknya drakor time travel era saeguk lainnya justru tak muncul di masa depan. Hal ini menambah kesakitan hati penonton yang berharap setidaknya mereka bisa bertemu di era modern walau hanya di menit terakhir.
2. Mr. Sunshine (2018)

Berlatar awal abad ke-20, Mr. Sunshine mengisahkan tentang Eugene Choi (Lee Byung Hun), seorang budak Joseon yang melarikan diri ke Amerika Serikat dan kembali sebagai kapten Marinir AS. Saat kembali ia bertemu dengan Ae Shin (Kim Tae Ri) yang merupakan anak bangsawan dan jatuh cinta padanya.
Namun, kisah cinta mereka sungguh rumit karena terhalang oleh intrik politik, kelas sosial, dan beberapa tokoh lain yang juga menyukai Ae Shin. Di tengah konflik yang memanas di mana Jepang makin menguasai Korea, mereka berusaha untuk terus bersama, tetapi takdir justru berkata lain. Eugene Choi memilih mengorbankan nyawanya untuk melindungi Ae Shin dan menolongnya melarikan diri dari tentara Jepang.
Kisah cinta mereka pun berakhir tragis karena konflik negara. Mereka yang seharusnya bisa bersatu malah harus berpisah karena salah satunya memilih mengorbankan diri demi sang kekasih dan para pejuang kemerdekaan lainnya.
3. Youth of May (2021)

Youth of May adalah drama Korea berlatar 1980-an yang mengisahkan tentang kisah cinta Hwang Hee Tae (Lee Do Hyun), seorang mahasiswi kedokteran dengan perawat mandiri, Kim Myung Hee (Go Min Si). Kisah cinta yang hadir di tengah gejolak politik pemberontakan yang terjadi di Gwangju.
Ketika suasana kota semakin tegang akibat gerakan demokrasi, Gwangju berubah menjadi medan konflik. Hee Tae dan Myung Hee pun turut terseret ke dalam kekacauan yang tak terhindarkan. Tembakan, penangkapan paksa, dan kekerasan militer membuat cinta mereka berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup.
Sampai akhirnya, Tragedi Gwangju memisahkan Hee Tae dan Myung Hee dengan cara yang paling menyakitkan. Myung Hee meninggal karena tertembak dan kerangkanya baru ditemukan 40 tahun kemudian. Ini menjadi kisah cinta paling tragis bagi penonton hingga meninggalkan trauma begitu besar pada drama serupa yang berlatar era penjajahan maupun pergolakan di Korea Selatan.
4. Snowdrop (2021)

Snowdrop juga bikin penonton trauma terhadap drama Korea berlatar era 80-an. Drakor yang mendapuk Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In sebagai pemeran utama ini mengisahkan tentang Im Soo Ho (Jung Hae In), mata-mata Korea Utara yang menyamar di Korea Selatan. Namun secara tak terduga, ia jatuh cinta dengan seorang mahasiswi bernama Eun Young Ro (Jisoo BLACKPINK).
Di tengah konflik mengenai gejolak politik yang terjadi pada masa itu, kisah cinta mereka tumbuh bak musim semi. Namun, pada akhirnya cinta mereka harus berakhir dengan tragis karena Im Soo Ho tewas ketika melindungi Eun Young Ro.
5. Twenty Five Twenty One (2022)

Twenty Five Twenty One merupakan salah satu drakor yang paling sering diungkit para penonton di berbagai kesempatan. Drama ini mengisahkan tentang perjalanan kisah cinta seorang atlet muda, Na Hee Do (Kim Tae Ri) dengan seorang reporter, Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk). Tak disangka, kisah mereka berakhir menyedihkan.
Kisah ini dimulai dari putri Na Hee Do yang membaca buku harian milik sang ibu ketika sedang liburan di rumah neneknya. Kemudian, kisahnya berlanjut pada masa muda Na Hee Do yang berjuang menjadi atlet sanggar hingga hubungan persahabatannya juga kisah cintanya dengan Baek Yi Jin.
Na Hee Do dan Baek Yi Jin memutuskan untuk berpisah setelah hubungan LDR yang sulit, meskipun sebenarnya mereka masih saling mencintai. Lalu, di akhir Na Hee Do ternyata telah menikah dengan pria lain yang tidak disebutkan. Adegan di mana Baek Yi Jin sebagai reporter yang memberikan selamat atas pernikahan sang atlet, Na Hee Do melalui wawancara di televisi tersebut menjadi scene paling menyakitkan yang akhirnya terus diungkit oleh penonton.
Akhir yang tak bahagia dari karakter utama drakor sering kali turut menyakiti hati para penontonnya. Setelah belasan episode mengikuti perjalanan sang tokoh, mereka harus dihadapkan dengan perasaan ngenes, nyesek, dan sakit hati lantaran di akhir, si tokoh tak bisa bersama. Ada yang karena takdir atau salah satu jadi ubi alis meninggal. Perasaan tak terima penonton terhadap ending drakor itulah yang membuat mereka akhirnya gagal move on dan terus mengungkitnya sepanjang masa.



















