6 Drama Korea 2025 yang Mengangkat Kejahatan Tenaga Medis

Drama Korea kerap menjadikan profesi dokter dan tenaga medis sebagai simbol penyelamat nyawa, sosok yang dipercaya penuh oleh pasien dan masyarakat. Namun, justru dari kepercayaan itulah muncul cerita-cerita kelam ketika kekuasaan, ambisi, atau trauma pribadi mendorong tenaga medis menyalahgunakan pengetahuan dan wewenangnya.
Di tahun 2025, sejumlah drakor berani menampilkan sisi gelap dunia medis, mulai dari manipulasi diagnosis, eksperimen ilegal, hingga pembunuhan yang dibungkus profesionalisme. Kisah-kisah ini bukan hanya memicu ketegangan, tetapi juga mengajak penonton mempertanyakan ulang batas etika dan moral dalam dunia kesehatan. Berikut enam drama Korea 2025 yang menyoroti kejahatan tenaga medis sebagai konflik utamanya.
1. Hyper Knife, dokter genius dengan sisi psikopat

Hyper Knife menempatkan seorang ahli bedah saraf brilian sebagai pusat cerita, sekaligus sumber teror. Di ruang operasi, ia dipuja sebagai dokter jenius dengan tangan emas, tetapi di balik itu tersimpan dorongan psikopat yang perlahan terungkap. Kejahatan yang dilakukan bukan sekadar kesalahan medis, melainkan tindakan sadar yang memanfaatkan pasien sebagai objek eksperimen.
Drama ini terasa mencekam karena mempertanyakan garis tipis antara ambisi ilmiah dan hilangnya empati. Hyper Knife menunjukkan bagaimana kecerdasan tanpa moral dapat berubah menjadi senjata paling mematikan.
2. Hunter with a Scalpel, forensik yang dibayangi dosa keluarga

Hunter with a Scalpel mengisahkan seorang ahli forensik yang terlibat dalam rangkaian kasus pembunuhan berantai, di mana jejak kejahatan justru mengarah pada ayahnya sendiri yang juga berlatar dunia medis. Pengetahuan tentang tubuh manusia, luka, dan kematian menjadi alat untuk menutupi sekaligus mengungkap kejahatan.
Drama ini menyoroti bagaimana profesi medis bisa menjadi tameng sempurna bagi pelaku kriminal. Ketegangan muncul dari konflik batin tokoh utama yang terjebak antara kebenaran, keluarga, dan trauma masa lalu.
3. The Defects, eksperimen medis yang menciptakan monster

Dalam The Defects, kejahatan tenaga medis hadir dalam skala sistemik. Sekelompok dokter dan peneliti melakukan eksperimen ilegal pada manusia demi ambisi, dana, dan nama besar institusi. Para korban diperlakukan sebagai “cacat” yang bisa dibuang begitu saja ketika eksperimen gagal.
Drama ini terasa sangat kelam karena memperlihatkan bagaimana sumpah profesi bisa dilanggar secara kolektif. The Defects menegaskan bahwa kejahatan paling berbahaya sering kali terjadi di balik fasilitas resmi dan prosedur yang tampak sah.
4. Karma, pembunuhan berantai yang berakar dari dunia medis

Karma mengaitkan kasus pembunuhan berantai dengan kesalahan medis dan trauma masa lalu. Salah satu karakter utamanya memiliki latar belakang tenaga kesehatan yang pernah terlibat dalam insiden fatal, lalu memilih jalan gelap untuk “menyeimbangkan” keadilan versi dirinya sendiri.
Drama ini menampilkan bagaimana rasa bersalah dan dendam bisa membelokkan niat menyelamatkan menjadi dorongan menghancurkan. Kejahatan tenaga medis di Karma terasa personal, emosional, dan penuh konflik psikologis.
5. Nine Puzzles, manipulasi medis dalam labirin kriminal

Nine Puzzles menggabungkan profiling kriminal dengan kasus-kasus yang melibatkan dokter psikiatris dan rumah sakit. Di balik setiap potongan kasus, terselip manipulasi diagnosis, pemalsuan data medis, hingga praktik ilegal yang sengaja ditutupi demi reputasi.
Keunggulan drama ini terletak pada cara ia membongkar kejahatan medis secara bertahap, layaknya menyusun puzzle. Nine Puzzles menekankan bahwa kejahatan tenaga medis tidak selalu berdarah di permukaan, tetapi bisa tersembunyi rapi dalam berkas, hasil tes, dan keputusan klinis.
6. Mary Kills People, belas kasihan yang berubah menjadi kejahatan

Mary Kills People menghadirkan sudut pandang paling kontroversial tentang kejahatan tenaga medis. Drama ini berfokus pada seorang dokter yang diam-diam membantu pasien terminal mengakhiri hidup mereka demi mengakhiri penderitaan melalui euthanasia, tetapi perlahan terjerumus ke praktik ilegal yang berbahaya.
Konflik utamanya bukan hanya soal hukum, tetapi juga moral dan empati. Mary Kills People memaksa penonton mempertanyakan apakah niat baik dapat membenarkan tindakan kriminal, sekaligus menunjukkan betapa tipisnya batas antara penyelamat nyawa dan pelaku kejahatan.
Keenam drama tersebut menunjukkan bahwa drakor 2025 semakin berani mengeksplorasi sisi gelap profesi medis. Lewat cerita penuh intrik, dilema etika, dan ketegangan psikologis, drama-drama ini mengajak penonton merenungkan betapa berbahayanya kekuasaan ketika tidak dibarengi empati dan tanggung jawab. Jika kamu menyukai thriller medis yang kelam dan menggugah pikiran, daftar ini jelas layak masuk daftar tontonanmu.



















