6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepang

Ada yang fiksi dan ada pula yang mengisahkan tokoh sejarah

Pada bulan Januari ini, penggemar industri perfilman Korea Selatan akan disambut oleh perilisan film Phantom yang menghadirkan aktor dan aktris ternama. Film satu ini memiliki latar di tahun 1933 yang berlokasi di Gyeongseong, kini dikenal sebagai Seoul.

Rupanya sudah ada film Korea terdahulu yang menggunakan latar waktu serupa. Kala itu Korea masih berada di bawah kependudukan Jepang. Dengan pengemasan cerita yang berbeda, berikut merupakan enam film Korea yang berlatar di tahun 1930-an.

1. Modern Boy (2008)

6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepangcuplikan film Modern Boy (Korean Box Office Information System/Modern Boy)

Modern Boy (2008) adalah film Korea berlatar tahun 1937 yang dibintangi oleh Park Hae Il, Kim Hye Soo, dan Kim Nam Gil. Ceritanya bermula dari seorang sekretaris kelas satu pemerintahan Jepang di Korea bernama Lee Hae Myung (Park Hae Il) jatuh hati pada cewek misterius, Jo Nan Sil (Kim Hye Soo).

Keduanya bertemu saat Nan Sil menari di sebuah klub rahasia tempat Hae Myung dan sahabatnya, Hidaka Shinsuke (Kim Nam Gil) sering berkunjung. Kemudian mereka menjalin hubungan romantis yang sayangnya hanya berlangsung singkat. Hal itu karena insiden kotak makan siang yang diberikan Nan Sil meledak di gedung pemerintahan.

Dirinya juga merampok rumah Hae Myung dan menghilang tanpa jejak. Hae Myung pun mencari Nan Sil ke seluruh sudut Gyeongseong dan menelusuri informasi lebih dalam tentang dirinya.

2. Assassination (2015)

6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepangcuplikan film Assassination (dok. Korean Box Office Information System/Assassination)

Assassination (2015) mengambil latar di Gyeongseong tahun 1933. Film ini mengisahkan rencana pembunuhan kelompok pro-Jepang.

Yeom Seok Jin (Lee Jung Jae) adalah agen dari pemerintahan sementara Republik Korea yang membuat rencana tersebut. Ia menugaskan seorang penembak jitu bernama An Ok Yoon (Jun Ji Hyun) untuk menjadi eksekutornya. An Ok Yoon bakal bekerja sama dengan Soksapo (Choi Jin Woong) dan juga Hwang Deok Sam (Choi Duk Moon).

Akan tetapi, rencana mereka tidak berjalan mulus. Hal itu dikarenakan seseorang yang disebut sebagai Hawaii Pistol (Ha Jung Woo) dan rekannya, Younggam (Choi Dal Soo), disewa untuk mengejar An Ok Yoon dan kawan-kawan.

3. The Silenced (2015)

6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepangcuplikan film The Silenced (dok. Korean Box Office Information System/The Silenced)

The Silenced (2015) menceritakan kisah Cha Joo Ran (Park Bo Young) untuk mengungkap misteri yang ada di sekolah asrama khusus cewek di Gyeongseong. Film ini memiliki latar waktu pada tahun 1938.

Dikisahkan bahwa suatu hari ada sejumlah siswi yang mulai menunjukkan gejala aneh dan kemudian menghilang tanpa jejak. Cha Joo Ran yang mengetahui insiden tersebut mencoba memberitahu yang lain, tetapi tak ada yang memercayainya.

Sementara itu, ibu kepala sekolah (Uhm Ji Won) bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Hingga suatu hari Ju Ran juga menunjukkan gejala aneh yang sama dengan siswi-siswi yang menghilang tersebut.

4. The Handmaiden (2016)

6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepangcuplikan film The Handmaiden (dok. Korean Box Office Information System/The Handmaiden)

The Handmaiden (2016) berawal dari seorang cewek yang terbiasa menjadi pencopet karena keadaan Korea yang masih dijajah Jepang. Ia adalah Sook Hee (Kim Tae Ri). Suatu ketika ia dikirim menjadi asisten rumah tangga Hideko (Kim Min Hee), bangsawan Jepang yang menjadi ahli waris.

Sook Hee bekerja sama dengan Fujiwara (Ha Jung Woo), seorang pencuri yang berniat merampas kekayaan Hideko dengan menikah dengannya. Ia pun disuruh untuk menyanjung Fujiwara agar Hideko tertarik.

Film yang diarahkan sutradara Park Chan Wook ini didasarkan pada novel Fingersmith karya Sarah Waters di tahun 2002. Latar film ini menggunakan periode tahun 1930-an di Korea dan Jepang, berbeda dengan novelnya yang berlokasi di London pada abad ke-19.

5. Dongju: The Portrait of a Poet (2016)

6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepangcuplikan film Dongju: The Portrait of a Poet (dok. Korean Box Office Information System/Dongju: The Portrait of a Poet)

Film Dongju: The Portrait of a Poet (2016) adalah cerita tentang kisah hidup penyair nasional Korea bernama Yun Dong Ju yang diperankan oleh Kang Ha Neul. Karya ini tidak mencakup seluruh kehidupannya, tapi hanya pada periode tahun 1935 hingga ia meninggal tahun 1945 di usia ke-27.

Film ini berformat hitam putih dengan menggambarkan situasi Korea yang masih berada di bawah kekuasaan Jepang. Dong Ju di sini memiliki seorang teman yang juga memiliki ketertarikan dengan sastra, yaitu Mong Gyu (Park Jung Min). Singkat cerita, mereka pergi ke Jepang untuk belajar.

Mong Gyu aktif di gerakan kemerdekaan, berbeda dengan Dong Ju yang tetap fokus pada ketertarikannya terhadap sastra. Keduanya pun kerap berdebat mengenai gerakan kemerdekaan tanah air mereka.

6. Phantom (2023)

6 Film Korea Berlatar Tahun 1930-an saat Masa Penjajahan Jepangcuplikan film Phantom (dok. CJ ENM/Phantom)

Phantom (2023) baru akan ditayangkan perdana pada tanggal 18 Januari 2023. Film ini berkisah tentang penyelidikan mata-mata di dalam pemerintahan Jepang tahun 1933. Mata-mata tersebut berasal dari organisasi anti-Jepang yang disebut phantom.

Kaito Dakahara (Park Hae Soo), orang asli Jepang yang merupakan kepala pengawas pemerintahan Jepang ditugaskan untuk memimpin penyelidikan. Tersangkanya adalah orang-orang berdarah Korea yang bekerja di pemerintahan Jepang, yaitu Junji Murayama (Seol Kyung Gu), Park Cha Kyung (Lee Honey), Yuriko Yoshinaga (Park So Dam), dan kepala Cheon (Seo Hyun Woo).

Kelima film di atas menunjukkan situasi Korea saat masih dijajah oleh Jepang. Plot film tentang zaman 1930-an mana yang paling membuatmu tertarik, nih?

Baca Juga: 6 Film Korea Orisinal Netflix yang Tayang di Tahun 2023, Catat!

Dwi Nantari Photo Verified Writer Dwi Nantari

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya