Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justice

Isu sosial yang gak ada habisnya

Tanggal 25 Februari 2022 lalu, Netflix telah merilis karya originalnya dalam bentuk sebuah drama bergenre hukum, Juvenile Justice. Dibintangi oleh Kim Hye Soo, Kim Moo Yul, Lee Sung Min, Lee Jung Eun, dan para artis pendatang baru, cukup memberi perhatian penonton.

Menyingkap kenakalan remaja di luar batas menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang dewasa, khususnya orangtua. Kira-kira apa saja yang membuat para remaja di Juvenile Justice berbuat kriminal? Berikut ulasannya.

Hati-hati, artikel ini mengandung spoiler bagi yang belum menonton.

1. Orang tua yang tak pernah ada untuk anaknya, baik secara fisik maupun batin

Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justicecuplikan drama Korea Juvenile Justice (Dok. Netflix Korea)

Jika dilihat episode awal, kasus mutilasi yang melibatkan anak SD sebagai korban, cukup mencengangkan. Pembunuhnya bukan Baek Seong Woo (Lee Yeon), melainkan Han Ye Eun (Hwang Hyun Jung). Ternyata Han Ye Eun adalah otak dari pembunuhan sadis tersebut. Dibesarkan dari keluarga kaya raya, ternyata Han Ye Eun tidak merasakan kasih sayang yang nyata dari orang tuanya.

Saat disidang, orang tuanya tidak dapat hadir karena kesibukan mereka dalam mencari nafkah. Orang tua Han Ye Eun mempercayakan kepada seorang pengacara andal untuk menyelesaikan masalahnya.

Sebelum membunuh Yun Ji Hu (Lee Joo Won), Han Ye Eun sempat mendengar kata "ibu" dari mulut Yun Ji Hu ketika ingin meminjam handphone. Dari ekspresinya, ia begitu asing dengan kata "ibu".

2. Tidak diakui sebagai anak

Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justicecuplikan drama Korea Juvenile Justice (Dok. Netflix Korea)

Di episode 4 dan 5 membahas tentang para remaja cewek bermasalah yang tinggal di penampungan Pureun. Mereka berhasil kabur karena diusir oleh Kim Ah Reum (Jung Yi Ju), anak pemilik Pureun.

Dalam menjalankan aksi, mereka dikepalai oleh Choi Yeong Na (Kim Bo Young), gadis berambut panjang bercat biru. Karena tidak mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhan, Choi Yeong Na menjual temannya pada hidung belang.

Ternyata sebelum Choi Yeong Na tertangkap lagi, ia mempunyai hubungan yang buruk dengan ibunya. Ia tidak dianggap sebagai anak oleh ibunya. Ibunya begitu kesal saat Yeong Na berkunjung ke rumah. Padahal Yeong Na hanya ingin tahu kabar sang ibu.

3. Orangtua yang mengalami luka batin

Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justicecuplikan drama Korea Juvenile Justice (Dok. Netflix Korea)

Masih di episode 5 tentang penampungan remaja cewek bermasalah, ternyata Kim Ah Reum yang mengusir para remaja dari rumahnya. Hal ini karena ia ingin mendapat perhatian oleh ibunya. Ia mengaku sejak ibunya dicerai oleh ayahnya, seluruh perhatian ibunya ditumpahkan pada Pureun. Bahkan saat adiknya sakit, ibunya lebih memilih Pureun. Beralasan ingin menyembuhkan hati atas perceraian, kasih sayang sang ibu pun menjadi kurang menurut Ah Reum.

Kemudian, di episode 3, Yu Ri (Shim Dal Gi) dipukuli oleh teman-temannya karena tidak membayar setoran. Yu Ri terpaksa berbuat kriminal karena tidak ada tempat berlindung. Ayahnya pun mengamuk jika tidak ada uang dari Yu Ri.

Sering menganiaya Yu Ri baik secara verbal maupun non verbal, ternyata ayahnya dulu juga mengalami hal tersebut dan dilakukan oleh kakek Yu Ri. Kekerasan yang dialami Yu Ri bagaikan rantai tak berkesudahan.

Hal ini juga dialami oleh hakim Cha yang dulunya pernah berbuat kriminal. Ia mempunyai ayah yang hobi memukul. Untung saja, ia mendapatkan dukungan dari hakim Kang saat itu. Dari kalimat hakim Kang, Cha yang dulunya remaja nakal, berubah menjadi hakim paling soft.

Baca Juga: 9 KDrama Bergenre Hukum Ini Gak Kalah Seru dari Juvenile Justice

4. Dibanding-bandingkan oleh orangtuanya

Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justicecuplikan drama Korea Juvenile Justice (Dok. Netflix Korea)

Ingat kasus SMA Moonkwang di episode 6 dan 7? Kang Sin U (Kim Joon Ho) merupakan anak dari hakim Kang (Lee Sung Min). Saat kasus ini, hakim Kang dicalonkan menjadi anggota dewan karena kepribadiannya yang jujur dan bersih.

Siapa sangka anak hakim Kang terlibat kasus kebocoran soal ujian. Kang Sin U terpaksa mengikuti kelompok tersebut karena ingin mendapat pengakuan dari ayahnya. Setiap melihat nilai ujian, ayahnya selalu membandingkan dirinya dengan adiknya.

Hakim Kang tidak pernah merasa puas atas hasil yang diperoleh Kang Sin U meski prosesnya sangat sulit. Bahkan saat Kang Sin U ingin mengakui perbuatannya ke polisi, hakim Kang menyuruh anaknya supaya tidak mengaitkan dirinya dengan kasus tersebut.

Hal ini karena hakim Kang khawatir kalau nama baiknya tercemar. Kang Sin U merasa sendiri. Begitu menyebrang ke kantor polisi, ia pun tertabrak. Untungnya, kejadian tersebut menyadarkan hakim Kang meski akhirnya ia dikeluarkan dari jabatannya.

5. Mempunyai lingkungan yang buruk/toxic

Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justicecuplikan drama Korea Juvenile Justice (instagram.com/netflixkr)

Episode 7 dan 8 membahas kasus kecelakaan mobil yang menewaskan pengendara motor. Kwak Do Seong (Song Duk Ho) sebelumnya pernah berbuat kriminal. Berkat tuntunan dari hakim Cha, Kwak pun tumbuh menjadi remaja baik.

Namun, ia tidak bisa lepas dari kriminal karena mempunyai lingkaran pertemanan yang buruk. Ia terpaksa mengemudi mobil oleh teman-temannya karena ingin menyelamatkan Mi Ju (Chung Su Bin). Foto-foto vulgar Mi Ju akan disebar jika tak menuruti perintah.

Kwak pun menuruti dengan membuat SIM tembak. Kebut-kebutan dengan polantas, Kwak menabrak pengendara motor. Kwak pun berakhir vegetatif setelah menabrakan dirinya ke pembatas jalan demi menyelamatkan teman-temannya.

6. Orangtua terlalu bebas dalam mendidik anak

Kurang Perhatian, 6 Alasan Remaja Berbuat Kriminal di Juvenile Justicecuplikan drama Korea Juvenile Justice (Dok. Netflix Korea)

Masih kasus Kwak Do Seong. Saat di sidang, teman-temannya tidak ada yang mengakui perbuatan sebenarnya. Mereka menganggap sebagai korban Kwak. Untung saja, Mi Ju buka suara.

Meski fakta sudah terungkap, teman-teman Kwak yang juga menumpang mobil tersebut bebas tanpa syarat di samping masih di bawah umur. Orang tua mereka senang bukan main melihat anak-anaknya bebas tanpa melihat korban.

Kemudian, hakim Shim Eun Seok (Kim Hye Soo) pernah menjadi korban atas meninggalnya sang anak. Anaknya tewas seketika karena kejatuhan batako. Hal ini karena ada dua orang anak umur 11 tahun, memperagakan gaya gravitasi bumi dengan melempar batako dari atap gedung.

Mereka dibebaskan karena ada unsur tidak sengaja. Saat itu hakim yang bertugas adalah hakim Na. Lima tahun kemudian, kedua anak ini kembali berulah dengan tindakan yang lebih brutal. Mereka dididik secara bebas oleh orangtuanya.

Beberapa kenakalan remaja yang terpotret dalam drama Korea ini menjadi PR bagi orang-orang di sekitar. Orang dewasa setidaknya mencurahkan kasih sayang untuk mereka. Hanya karena di bawah umur bukan berarti bebas melakukan kesalahan yang menimbulkan sengsara.

Baca Juga: 12 Cuplikan KDrama Juvenile Justice, Angkat Fenomena Remaja

Dyan Yudhistira Photo Verified Writer Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya