Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Elemen Romansa Klasik dalam Drakor Would You Marry Me, Mainstream?

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)
Intinya sih...
  • Pernikahan kontrak antara Yoo Me Ri dan Kim Woo Joo berakhir dengan cinta sungguhan.
  • Perbedaan status sosial mereka menciptakan dinamika hubungan yang rumit dan menarik.
  • Hubungan awal yang canggung dan palsu secara bertahap berkembang menjadi hubungan romantis yang tulus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fake marriage trope bukan tema baru dalam drama Korea. Tema ini sangat umum dijumpai, utamanya, pada beberapa drakor jadul yang populer sekian tahun silam, seperti Full House (2004) dan Lie to Me (2011).

Drama terbaru, Would You Marry Me (2025) yang tengah naik daun pun juga memiliki premis yang serupa. Tujuh elemen romansa klasik yang ada dalam Would You Marry Me berikut bakal bikin kamu nostalgia sama drakor-drakor lawas, lho!

1. Pernikahan kontrak

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Pernikahan kontrak atau fake marriage trope merupakan salah satu alur cerita romansa klasik yang paling sering digunakan. Biasanya, karakter utamanya setuju untuk menikah karena alasan non-romantis.

Dalam Would You Marry Me, Yoo Me Ri (Jung So Min) dan Kim Woo Joo (Choi Woo Shik) sepakat untuk menikah kontrak demi memenangkan hadiah rumah mewah serta tujuan bisnis. Namun, mereka justru berakhir jatuh cinta sungguhan.

2. Perbedaan status sosial

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Romansa klasik acap kali menampilkan pasangan dari latar belakang yang sangat berbeda. Dalam drama ini, Kim Woo Joo merupakan pewaris Myungsoondang, perusahaan bakery legendaris yang telah beroperasi selama 80 tahun.

Sementara itu, Yoo Me Ri adalah CEO perusahaan mitra yang memiliki status sosial berbeda. Ia berasal dari keluarga sederhana, sehingga terciptalah dinamika hubungan yang rumit dan menarik di antara mereka.

3. Benci jadi cinta atau enemies to lovers

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Meski gak sepenuhnya membenci, hubungan Kim Woo Joo dengan Yoo Me Ri dimulai dari pertemuan yang sedikit kacau. Kim Woo Joo dibuat ilfeel dengan tingkah Yoo Me Ri yang mabuk, lalu kian skeptis saat gadis itu mengajaknya menikah.

Hubungan yang canggung dan palsu tersebut secara bertahap berkembang menjadi hubungan romantis yang tulus seiring berjalannya waktu. Elemen ini pun kerap ditemukan dalam romansa klasik.

4. Pertemuan gak terduga dan takdir

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Seolah sudah ditakdirkan, pertemuan awal Yoo Me Ri dan Kim Woo Joo terjadi di momen yang gak biasa. Keduanya lalu dipertemukan lagi dalam situasi pernikahan palsu. Hal ini memberikan nuansa romansa klasik, yang mana kekuatan eksternal atau takdir memainkan peran dalam menyatukan pasangan tersebut.

5. Terdapat childhood connection atau hubungan masa kecil

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Dalam romansa klasik juga kerap didapati adanya referensi atau koneksi ke masa lalu yang menghubungkan karakter. Elemen ini menambahkan kedalaman dan nuansa takdir pada hubungan mereka, memperkuat ide bahwa mereka memang berjodoh.

Sebagaimana yang ada di Would You Marry Me, Yoo Me Ri dan Kim Woo Joo terikat red string theory. Peristiwa kecelakaan Kim Woo Joo menjadi benang merah yang mempertemukan mereka di masa lalu. Saat dewasa, mereka pun kembali disatukan lewat pernikahan palsu.

6. Perjuangan melawan ekspektasi

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Salah satu konflik umum dalam kisah romansa klasik ialah cinta sejati yang harus mengatasi rintangan sosial. Begitu pula, Kim Woo Joo dan Yoo Me Ri. Mereka pun dihadapkan dengan ekspektasi tradisional dari keluarga dan masyarakat mengenai pernikahan yang sah sekaligus status sosial yang mungkin bisa menjadi penghalang mereka mendapat restu.

7. Perpaduan komedi dan momen manis

cuplikan drama Would You Marry Me
cuplikan drama Would You Marry Me (dok. SBS/Would You Marry Me)

Drakor ini juga menggabungkan humor, romansa, dan refleksi hidup. Memastikan adanya momen-momen yang manis dan menyentuh hati di tengah situasi yang lucu. karakteristik ini pun khas dari komedi romantis klasik.

Ceritanya yang ringan tanpa perlu pusing memikirkan banyak teori, membuat drakor Would You Marry Me cocok dijadikan tontonan di waktu senggang. Mengadopsi unsur-unsur romansa klasik ke dalam premis modern, kalau menurut kamu, drakor semacam ini bikin bosan atau justru ngangenin, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Korea

See More

Lirik Lagu Talk to You dari Yeonjun TXT dan Maknanya, Comeback Solo

07 Nov 2025, 15:08 WIBKorea