4 Fakta Masa Lalu Mo Eun di Drakor The Price of Confession

Masa lalu sering kali menjadi poin penting untuk memahami keputusan seseorang di masa kini dan masa mendatang. Hal itulah yang dialami oleh Mo Eun (Kim Go Eun) di drakor The Price of Confession. Di drama ini, ia dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin. Gak banyak yang tahu tentang masa lalunya karena ia memang sangat tertutup.
Fakta-fakta masa lalu Mo Eun tidak diperlihatkan secara terang-terangan. Penonton dibuat bertanya-tanya terlebih dahulu mengenai kepribadiannya, apakah ia benar-benar orang jahat atau tidak. Berikut adalah sejumlah fakta masa lalu Mo Eun yang ditampilkan lewat beberapa potong cerita, sebagian di antaranya menjadi titik balik penting yang mengubah alur cerita, lho.
1. Pernah menjadi relawan di Thailand

Di drama ini, Mo Eun bekerja sebagai asisten dari pasutri dokter gigi. Ia punya pengetahuan yang mandalam di bidang medis. Bahkan ketika ada narapidana yang terluka parah dan membutuhkan pertolongan, ia jadi orang yang paling sigap untuk menyelamatkan. Bukan tanpa alasan, beberapa tahun silam, ia ternyata pernah menjadi tenaga medis dan cukup lama di Thailand sebagai relawan. Bekerja untuk kemanusiaan, Mo Eun berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat di sana.
2. Pernah terjangkit COVID-19 hingga gak boleh pulang ke Korea saat ada masalah keluarga

Mo Eun menjadi saksi mewabahnya virus COVID-19 di tempat kerjanya. Ia yang saat itu menjadi salah satu tenaga medis ikut berperan dalam merawat para pasien yang terinfeksi. Saking sibuknya dengan pekerjaan, ia sampai mengabaikan chat yang dikirimkan oleh adiknya di Korea.
Puncaknya, ia mendapat kabar bahwa adik dan ayahnya meninggal dunia. Mereka tewas akibat bunuh diri. Mo Eun merasa sangat menyesal karena ia selama ini mengabaikan chat dari adiknya. Namun, kembali ke Korea pun gak memungkinkan karena saat itu ia sedang terinfeksi dan harus dikarantina.
3. Menggunakan identitas temannya untuk balas dendam

Kematian sang adik dan ayah tentu memberi luka yang amat dalam bagi Mo Eun. Namun, tidak sebatas itu saja. Adik dan ayahnya nekat bunuh diri karena masalah yang sangat serius. Adiknya ternyata menjadi korban pelecehan dan video pelecehannya sudah disebarluaskan. Hal tersebut membuat Mo Eun merasa sangat trauma. Ia dihantui rasa bersalah dan sangat menyesal.
Singkat cerita, di tengah keterpurukannya, Mo Eun mendapati teman dekatnya juga terinfeksi. Teman dekatnya itu pernah ia selamatkan nyawanya dan meminta ia untuk mengantarkannya menutup usia sesegera mungkin. Temannya itu juga memberikannya identitas agar bisa melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang menyebabkan keluarganya bunuh diri.
Jadi, Mo Eun bukanlah nama asli, melainkan nama temannya. Nama aslinya adalah Kang So Hae. Sesuai permintaan Mo Eun yang asli, Mo Eun membakar temannya itu di dalam mobil. Ia juga menyingkirkan paspornya agar paspor Mo Eun dapat ia gunakan. Sejak saat itu, ia tidak dikenal lagi dengan nama Kang So Hae, tetapi Mo Eun.
4. Pernah mendatangi acara pernikahan An Yun Su

An Yun Su (Jeon Do Yeon) adalah orang yang ditawari Mo Eun di penjara agar bisa terbebas dari tuduhan pembunuhan. Mo Eun gak merasa keberatan apabila ia disalahkan atas kematian suami An Yun Su, tetapi ia menyuruh An Yun Su membunuh seseorang ketika sudah bebas. Plot twist-nya, beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika An Yun Su sedang mengikat janji dengan Lee Ki Dae (Lee Ha Yul) sebagai suami istri, Mo Eun termasuk salah satu saksinya. Ia gak sengaja melewati tempat pernikahan An Yun Su dan Lee Ki Dae digelar.
Beberapa fakta masa lalu di atas membuktikan bahwa Mo Eun gak seburuk yang dikira. Fakta-fakta tersebut layak disorot karena berpengaruh besar pada perjalan hidup dan konflik yang ia hadapi.


















