5 Fakta Sejarah Lee Bang Won di The Queen Who Crowns, Politikus Handal

Drakor The Queen Who Crowns (2025) menceritakan tentang kisah hidup Ratu Wongyeong (Cha Joo Yeong) yang turut andil dalam pengangkatan suaminya, Yi Bang Won (Lee Hyun Wook), sebagai raja ketiga di dinasti Joseon. Ratu Wongyeong turut mendukung lancarnya jalan Yi Bang Won untuk menduduki kursi penguasa utama Joseon tersebut. Setelah melakukan berbagai kudeta, Yi Bang Won akhirnya berhasil diangkat menjadi raja dengan sebutan Raja Taejong.
Kisah yang diangkat dalam drama ini ternyata diambil dari kisah sejarah mengenai raja ketiga di dinasti Joseon tersebut, lho. Dalam sejarahnya, Raja Taejong juga dibantu oleh Ratu Wongyeong dalam proses menguasai kerajaan. Lalu, apa saja fakta sejarah mengenai sosok Raja Taejong di drakorThe Queen Who Crowns?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Yi Bang Won dikenal cukup pintar dan lulus ujian tersulit

Yi Bang Won lahir dari pasangan Yi Seung Gye, Raja Taejo, dan Ratu Sinhui. Dia belajar di Sungkyunkwan dan tumbuh menjadi akademisi. Setelah lulus ujian pejabat negara paling sulit, Yi Bang Won menjabat sebagai sekretaris dari pejabat yang dikirim ke Dinasti Ming dengan tujuan meminta bantuan untuk Goryeo.
Saat itu, ayahnya, Yi Seung Gye, adalah seorang perwira militer kuat di Goryeo. Namun, Yi Bang Won mendapati ayahnya punya tujuan membentuk negara baru. Dalam keadaan terancam, Yi Bang Won akhirnya membantu sang ayah membentuk kekuasaan baru bernama Joseon.
2. Punya peran membentuk Joseon

Yi Bang Won adalah anak kelima dari Yi Seung Gye yang punya peran yang sangat penting dalam membantu ayahnya mengumpulkan kekuatan dan dukungan. Dengan kepintarannya ini, Bang Won menggunakannya untuk membaca buku politik yang berguna dalam membuat keputusan. Dia mendorong ayahnya untuk melakukan kudeta karena merasa Dinasti Goryeo telah mengalami kehancuran.
Dalam militer, Bang Won berperan mendampingi ayahnya dalam peperangan besar. Di luar itu, dia adalah sosok penting yang bersentuhan dengan banyak pihak. Hal ini membuat Bang Won mendapatkan banyak pengikut setia.
Makanya, kudeta yang dilakukan ayahnya bisa berhasil juga atas bantuan Bang Won. Pada akhirnya, Dinasti Joseon terbentuk dan dipimpin oleh Yi Seung Gye, Raja Taejo.
3. Yi Bang Won membunuh dua adik tirinya karena merasa marah pada sang ayah, Raja Taejo

Bantuan yang diberikan Yi Bang Won pada ayahnya ini gak membuat dirinya diakui dan diangkat menjadi putra mahkota. Raja Taejo dan perdana menteri Jeong Do Jeon mengangkat putra terakhir Yi Seung Gye, Yi Bang Seok, sebagai pewaris tahta sah. Hal ini disebabkan Raja Taejo berpikir jika Yi Bang Won punya pengaruh buruk jika diangkat menjadi putra mahkota.
Kondisi ini membuat Yi Bang Won marah. Dia akhirnya melakukan perlawanan dengan membunuh perdana menteri Jeong Do Jeon dan kedua adik tirinya. Raja Taejo akhirnya turun tahta dan memberikannya pada anak keduanya, Yi Bang Gwa, Raja Jeongjong.
4. Dikenal sebagai raja kejam bagi pemerintah yang menerapkan kekuasaan absolut

Setelah Raja Jeongjong naik tahta, Yi Bang Won diangkat menjadi pewaris tahta. Setelah berhasil menjadi Raja, Yi Bang Won akhirnya merombak peraturan negara. Dia merubah peraturan pajak kepemilikan tanah hingga berhasil meningkatkan pendapatan negara.
Selain julukannya sebagai politikus terampil, dia berhasil mengasingkan dua saudara istrinya pada tahun pertama kepemimpinannya. Hal ini dilakukan agar mereka gak bisa menentang keputusan dan menimbulkan pengaruh buruk. Selain itu, dia juga membentuk kekuasaan Raja memiliki otoritas tertinggi dalam semua urusan bernegara.
5. Dianggap sebagai sosok kontroversial dalam sejarah kekaisaran Korea

Selama menjabat sebagai raja, Raja Taejong berhasil memperbaiki kehidupan rakyatnya. Dia bahkan berperan dalam mendukung salah satu tokoh penting sejarah Korea, Raja Sejong. Namun, di sisi lain, tindakan Raja Taejong ini disinyalir sebagai alasan lemahnya kekaisaran Korea.
Raja Taejong melakukan berbagai serangan brutal baik ke keluarga istrinya maupun ke keluarga mertua Raja Sejong. Gak hanya itu, serangan ini juga ditujukan pada pejabat pemerintah yang menentang kebijakannya. Tindakan ini menjadi pembersihan berdarah di kalangan bangsawan dan pejabat yang dilakukan sepanjang Dinasti Joseon berlangsung.
Bisa dibilang sosok Raja Taejo ini punya sisi baik dan buruknya. Bahkan, di dalam drama, dia digambarkan sebagai sosok penyayang ayahnya namun punya rasa insecure yang tinggi. Jadi, sudah nonton drakor The Queen Who Crowns belum? Jangan kelewatan, ya!