Belakangan ini, FIFTY FIFTY dilaporkan kehilangan beberapa kontrak iklan akibat perseteruannya dengan agensi yang tidak kunjung selesai. Salah satunya Samsung yang dirumorkan telah melakukan teken kontrak dengan pelantun "Cupid" itu.
Namun mendengar rumor yang beredar tersebut, perwakilan Samsung rupanya tak tinggal diam. Mereka bahkan langsung memberikan klarifikasi terhadap media, terkait rumor kerja sama dengan FIFTY FIFTY. Yuk, simak berikut ini kabar selengkapnya!
Sebelumnya, FIFTY FIFTY dirumorkan gagal tampil dalam iklan Samsung sebagai imbas dari perseteruan dengan ATTRAKT. Rumor tampil di iklan itu diperkuat dari lirik lagu "Barbie Dreams" yang merupakan soundtrack film Barbie.
Pada 7 Juli lalu saat perilisan soundtrack film Barbie, FIFTY FIFTY diduga kuat akan muncul sebagai duta merek Samsung untuk produk terbaru mereka lantaran lirik yang berbunyi "Ponsel flip dicelupkan ke dalam berlian dan mutiara."
Pada Selasa (11/7/2023), Samsung Electronics membantah telah melakukan teken kontrak dengan FIFTY FIFTY untuk menjadikan mereka duta merek salah satu seri flagship Galaxy Z Flip 5. Ia mengaku tidak memakai selebritas sebagai model iklan karena cukup berisiko.
"Kami tidak pernah menandatangani kontrak dengan FIFTY FIFTY sebagai model iklan untuk Flip 5. Kami memiliki prinsip untuk tidak menggunakan selebritas sebagai model iklan Galaxy untuk mencegah risiko masalah kehidupan pribadi," tutur Samsung dilansir dari KBIZoom.
Saat ini FIFTY FIFTY memang tengah berselisih dengan agensi ATTRAKT dan menuai banyak komentar negatif. Apalagi, Saena cs disebut sebagai grup yang lupa dengan perjuangan agensi yang telah membesarkan namanya.
Itulah sebabnya, saat Samsung merilis pernyataan tidak pernah mengontrak FIFTY FIFTY, netizen berharap kalau CEO ATTRAKT, Jeon Hong Joon yang dipilih sebagai duta merek mereka. Tentunya, ini adalah usulan satir yang tak serius.
Melihat Samsung yang begitu sigap menepis rumor FIFTY FIFTY akan menjadi duta merek mereka, banyak netizen yang beranggapan bahwa pelantun hit "Cupid" itu telah kehilangan kepercayaan publik. Kira-kira bagaimana pendapatmu nih, yeorobun?