Sejak perpisahan Korea Utara dan Selatan, Korea Utara gak mau kalah dalam memproduksi film, utamanya melalui Korean Film Studio. Studio ini terletak di Pyongyang dan, sampai saat ini menjadi tempat kunjungan wisatawan yang datang ke negara tersebut.
Kalau kamu penasaran dan mau memahami Korea Utara lebih jauh, termasuk bagaimana budaya dan politiknya, menonton beberapa film Korea Utara adalah cara yang bagus.
Bingung mulai dari mana? Yuk simak film produksi Korea Utara di bawah ini.
Hong Kil Dong didasarkan pada sebuah buku yang ditulis pada abad ke-16. Film ini adalah film seni bela diri yang menceritakan tentang anak haram seorang bangsawan bernama Kil Dong. Tidak dikenali oleh ayahnya, dia terpaksa meninggalkan rumah dan dalam perjalanannya diserang oleh bandit. Dia kemudian diselamatkan oleh seorang master seni bela diri yang mengajarinya cara bertarung.
Bisa dibilang Pulgasari adalah film yang gayanya mirip Godzilla tapi berlatar abad pertengahan. Menjadi salah satu film yang paling terkenal di Korea Utara, film ini disutradarai oleh Shin Sang Ok dan bercerita tentang sekelompok penduduk desa yang ditindas oleh gubernur yang memiliki tanah mereka. Seseorang membuat sebuah monster dan berakhir memberikan malapetaka bagi mereka.
Pengambilan gambar film ini dilakukan sebagian di Beijing, China, dan Pulgasari dirilis secara komersial di Jepang.
Film ini diproduksi pada 2016 berdasarkan kisah nyata. Dibintangi oleh Paek Sol Mi dan disutradarai oleh Ri Yun Ho, film ini bercerita tentang seorang gadis berusia 18 tahun yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk merawat anak-anak yatim piatu. Film ini bahkan memenangkan hadiah utama di Festival Film Pyongyang, lho!
Film komedi romantis ini menceritakan kisah Kim Yong Mi, penambang batu bara Korea Utara. Mimpinya menjadi seniman trapeze dihancurkan oleh bintang trapeze yang arogan, Park Jang Pil, yang percaya bahwa para penambang seharusnya berada di bawah tanah dan bukan di udara.
Juga salah satu film Korea Utara paling terkenal, The Flower Girl adalah film klasik Korea Utara yang juga populer di luar negeri. Film ini bahkan juga memenangkan Festival Film Internasional Karlov Vary di Republik Ceko lho!
Film ini bercerita tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang tinggal di sebuah pedesaan Korea yang diduduki Jepang. Untuk membayar tagihan medis ibunya, dia harus menjual bunga.
Sebuah produksi bersama China, film ini menceritakan kisah Wang Xiao Nan, seorang siswa penari top di Beijing yang tampil di kompetisi tari Korea tetapi menempati posisi 10, jauh lebih rendah dari potensinya. Setelah kompetisi berakhir, kepala sekolah menyarankan agar dia pergi ke Pyongyang untuk merasakan 'jiwa' tarian Korea secara langsung. Di Pyongyang, Wang sangat tersentuh oleh orang-orang Korea dan berteman dengan seorang penari lokal Korea yang membawanya untuk melihat pertunjukan Mass Games.
Film ini layak untuk ditonton karena menampilkan hubungan menarik China dan Korea Utara. Film ini menggunakan beberapa peralatan kamera paling modern yang tersedia, dan Pyongyang terlihat sangat memukau dalam adegan film tersebut.
Itulah 6 film produksi Korea Utara yang bisa kamu coba tonton. Gak kalah, kan, sama Korea Selatan?