8 Highlight Arthdal Chronicles 2 Episode 9-10, Perang Kembali Pecah!

Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun semakin mendekati babak akhir. Ramalan tiga benda langit yang akan meruntuhkan peradaban Arthdal masih belum terwujud. Kekuasaan Tagon (Jang Dong Gun) sangat besar didukung dengan pasukan perangnya.
Pada episode 9 dan 10, penonton dibuat ikut berdebar dengan peperangan yang pecah kembali. Tagon turun tangan memimpin pasukan Arthdal untuk melawan Eunseom (Lee Joon Gi) dan suku Ago. Berikut adalah delapan poin penting yang patut kamu ingat di episode 9 dan 10 Arthdal Chronicles 2.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.
1. Nunbyeol gagal membunuh Tagon
Nunbyeol (Lee Si Woo) masih belum dapat menuntaskan dendamnya. Pangeran Arok (Shin Seo Woo) membuat Nunbyeol goyah. Ia seakan melihat dirinya ketika Harim (Jo Seung Yeon), ayah angkatnya, mendekati ajal di tangan pasukan Daekan. Meskipun Chaeeun (Ha Seung Ri) melarangnya untuk meneruskan dendam itu, Nunbyeol pantang mundur sampai bisa merebut nyawa Tagon.
2. Taealha berhasil kabur dari Arthdal
Taealha (Kim Ok Vin) dikurung oleh Tagon karena terlibat dalam pemberontakan. Ia tentu tidak akan diam saja. Karena rencana awalnya untuk meminum racun Mahasin gagal, Taealha mencari jalan lain agar bisa keluar dan pergi ke Gunung Puncak Putih. Dengan bantuan pengikut Tanya (Shin Se Kyung), Taealha akhirnya berhasil kabur.
3. Tanya mengerahkan kelompok rahasianya
Tanya bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di depan Tagon setelah pemberontakan itu gagal. Namun, Tagon tidak bisa dibodohi. Ia tahu Tanya terlibat dan fakta bahwa Tanya telah mengirim Yangcha (Ki Do Hoon) pergi dari Arthdal. Tanya bisa selamat karena ia adalah pendeta agung dan reinkarnasi Asa Sin, ibu tetua klan Asa yang legendaris.
Selagi Tagon pergi berperang dan Taealha dikurung, Tanya mengerahkan kelompok rahasia yang bernama Organisasi Bisikan. Mereka membuat gambar di dinding kota terkait Aramun kecil yang tidak lain adalah kisah Eunseom dan Saya (Lee Joon Gi) agar dilihat oleh seluruh rakyat Arthdal.
4. Saya selamat dari kematian
Terlibat dalam pemberontakan, Saya diberi ampun oleh Tagon dengan syarat ia harus membunuh Tanya. Namun, Saya tidak bisa melakukannya. Ia memilih untuk meminum racun yang dikira adalah Bichwisan.
Racun itu sebenarnya adalah Mahasin milik Taealha yang diambil Tagon. Mahasin bisa membuat seseorang terlihat mati selama waktu tertentu, berbeda dari Bichwisan yang membuat seseorang mati dalam sekejap.
5. Rahasia hubungan Tagon, Suhana, dan Yang Cha
Misteri hubungan Tagon, Suhana (Kim Jung Young), dan Yangcha akhirnya terungkap. Suhana dulunya adalah pelayan seorang syaman. Sanung (Kim Eui Sung) menitipkan Tagon kecil di syaman tersebut karena takut identitasnya sebagai Igutu terungkap.
Darah ungu Tagon dilihat kekasih Suhana yang berasal dari suku Gunung Putih. Syaman itu harus membunuh semua orang yang melihat darah ungu Tagon, apalagi oleh suku Gunung Putih yang membenci Igutu.
Namun, kekasih Suhana justru melindungi Suhana yang tengah mengandung Yangcha dan juga Tagon kecil. Syaman tersebut juga ingin membunuh Tagon saat itu. Setelah bertahun-tahun berlalu, Yangcha sempat menjadi bagian anak-anak Shahati. Tagon menolongnya lepas dari kelompok tersebut.
6. Neanthal punya sejarah dengan Shahati dan kelompok Igutu misterius
Kaum Neanthal ternyata memiliki hubungan dengan Shahati. Diduga bahwa Shahati itu adalah Yeosang (Kim Nan Hee), seorang pedagang di Arthdal. Ia melatih anak-anak untuk tidak memiliki emosi sehingga dapat ditugaskan untuk membunuh seseorang dengan rupa mereka yang tak mencurigakan.
Kelompok Anak-anak Shahati dibentuk oleh kaum Saram karena mereka takut pada kaum Neanthal. Neanthal sudah lebih dulu berada di Benua Arth, tetapi kaum Saram yang baru datang sudah ingin menguasai seluruh benua dan menyingkirkan para Neanthal.
Issruv (Song Jong Ho) berkata bahwa para Igutu misterius itu mungkin berkaitan dengan Shahati jika mereka berhubungan dengan salah satu Neanthal yang sudah lama pergi. Sebab, Neanthal tersebut berkata ingin balas dendam pada Shahati.
Shahati juga tampaknya mengenali totem Ikomahis. Diketahui bahwa Ikomahis berarti saudara perjanjian. Musim dingin ratusan tahun yang lalu, ada saudara yang terpisah. Mereka yang disebut telah kembali diduga merupakan pemilik totem Ikomahis.
7. Karat dibunuh pasukan Arthdal
Karat (Eum Moon Suk) yang sudah selesai balas budi pada Eunseom tersebut masih berkeliaran di hutan. Mereka lalu bertemu pasukan Arthdal yang bersiap untuk perang dengan suku Ago. Karat dan kawan-kawan melawan mereka, tetapi berakhir kalah dan tewas. Karat menguatkan dirinya untuk mencari Eunseom dan menitipkan dendam atas pasukan Arthdal kepada Eunseom.
8. Perang Tagon dan Eunseom pecah
Tagon turun langsung ke lapangan untuk memimpin pasukan Arthdal. Mereka bisa menang pada perang pertama. Suku Ago semakin terpojok. Mereka harus mengambil langkah berisiko untuk melawan Arthdal.
Eunseom tertipu oleh Tagon yang meminta untuk menukar Kanmoreu dengan rekan suku Ago yang disandera. Kanmoreu justru dibunuh Tagon, begitu pula dengan rekan Eunseom yaitu Taedachi (Yoon Jung Hoon). Suhana yang seharusnya dibawa oleh Tagon berakhir terbunuh juga.
Pasukan suku Ago menderita kehilangan lagi dalam waktu yang berdekatan. Taemaja (Lee Woon San) mengorbankan dirinya untuk membuat badai api sesuai rencana. Meski rencana berhasil, suku Ago tampaknya akan bersedih karena kehilangan dua prajurit elite dan banyak prajurit lainnya.
Tentu masih banyak pertanyaan mengganjal di hati penonton. Minggu ini, Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun akan resmi berakhir. Kita saksikan bagaimana akhir dari pertempuran suku Ago dan pasukan Arthdal di akhir pekan nanti, ya.