4 Hubungan Paling Rumit tapi Menyentuh di Our Unwritten Seoul

Intinya sih...
Kim Ok Hui & Yeom Bun Hong: Ibu tunggal saling mengandalkan dalam perjuangan hidup.
Yu Mi Rae & Kim Su Yeon: Kedua rekan kerja bersatu karena ketidakadilan dan dukungan satu sama lain.
Yu Mi Ji & Kim Ro Sa: Pertemuan tak terduga membuktikan pengakuan dan pengertian bisa menyembuhkan.
Drama Our Unwritten Seoul tidak hanya menyajikan kisah yang mengharukan tentang luka masa lalu dan perjuangan hidup, tapi juga menyoroti hubungan antarmanusia yang kompleks dan penuh nuansa. Di balik setiap cerita, selalu ada dua karakter yang saling bersinggungan.
Mereka tidak dipertemukan karena kesamaan latar belakang atau tujuan hidup, melainkan situasi dan luka yang mempertemukan mereka satu sama lain.
Paling rumit tapi menyentuh, berikut empat hubungan karakter Our Unwritten Seoul yang memberikan banyak insight kehidupan nyata. Bikin haru!
1. Kim Ok Hui & Yeom Bun Hong
Kim Ok Hui (Jang Young Nam) dan Yeom Bun Hong (Kim Sun Young) mungkin terlihat seperti dua orang yang bermusuhan. Namun dibalik itu semua, keduanya justru saling mengandalkan karena berada di situasi yang sama sebagai ibu tunggal.
Mereka saling sindir, saling iri, tapi juga saling peduli dengan cara yang hanya mereka pahami. Ketika salah satu dari mereka goyah, yang lain akan membantu semampu dan sebisanya.
Hubungan mereka bukan tentang pelukan hangat atau pengakuan cinta persahabatan. Dalam kerasnya komunikasi mereka, tersembunyi kasih sayang yang tumbuh dari perjuangan serupa sebagai ibu tunggal yang terus bertahan sendirian.
2. Yu Mi Rae & Kim Su Yeon
Awalnya, Mi Rae (Park Bo Young) dan Su Yeon (Park Ye Young) hanya rekan kerja biasa. Mereka tidak pernah berencana menjadi sekutu. Mereka hanya dipertemukan oleh sistem yang penuh tekanan, dan itu juga yang perlahan menunjukkan sisi manusia mereka.
Ketika keduanya mengalami ketidakadilan di tempat kerja, mereka sama-sama bersuara. Namun, di tengah dunia yang membungkam dan memutarbalikkan fakta, Mi Rae dan Su Yeon tak punya siapa-siapa kecuali satu sama lain.
Tidak ada momen bermakna di antara mereka, hanya ada saling memahami dan bertahan bersama. Mi Rae dan Su Yeon adalah cerminan bagaimana hubungan dua orang sering kali paling kuat bukan dari kesamaan, tapi luka yang beririsan.
3. Yu Mi Ji & Kim Ro Sa
Pertemuan Mi Ji (Park Bo Young) dan Ro Sa (Won Mi Kyung) sama sekali tidak pernah diperhitungkan. Mi Ji bertemu dengan Ro Sa sebagai Mi Rae, tapi siapa sangka selama ini Mi Ji juga bertemu dengan Ro Sa yang aslinya adalah Hyeon Sang Wol.
Hubungan mereka terjalin seolah-olah dunia sengaja mempertemukan mereka yang memiliki situasi sama. Dari pertemuan itu, mereka saling memadu kisah dan menguatkan karena hanya merekalah yang paham di posisi tersebut.
Hubungan mereka menggambarkan bahwa pengakuan dan pengertian kadang datang di akhir, tapi dampaknya bisa tetap menyembuhkan. Dunia sering tak adil bagi orang seperti Sang Wol, tapi Mi Ji datang untuk membuktikan bahwa hal itu tak selalu benar.
4. Lee Ho Su & Lee Chung Gu
Ho Su (Jinyoung) sangat mengagumi seniornya, Chung Gu (Im Chul Su), seorang pengacara terbaik yang memiliki keterbatasan fisik. Bagi Ho Su, Chung Gu begitu spesial karena tak terganggu dengan keterbatasannya itu. Namun di sisi lain, Chung Gu justru tersinggung karena merasa dikasihani.
Hubungan mereka yang awalnya sebagai rekan kerja paling solid, kini buyar sudah. Semua karena apa? Karena prinsip hidup mereka yang berbeda, meski kemampuan mereka sebagai pengacara bisa saling melengkapi.
Hal ini menunjukkan bahwa kecocokan dalam pekerjaan tidak selalu cukup untuk menjaga hubungan tetap utuh. Sebab di luar keahlian dan kerja sama, ada nilai-nilai dan cara pandang hidup yang kadang tak sejalan. Dan bagaimana kita menyikapi perbedaan itulah yang menentukan akhir dari sebuah hubungan.
Keempat hubungan ini menunjukkan bahwa kedekatan emosional sering hadir dalam luka yang sama. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, Our Unwritten Seoul mengajak kita berhenti sejenak dan melihat, siapa yang sebenarnya diam-diam kita andalkan, meski tak pernah benar-benar kita ucapkan. Setuju?