8 Isu Sosial di Drakor Trigger, Pembunuhan hingga Pelecehan

Dirilis pada Jumat (25/7/2025), serial orisinal Netflix berjudul Trigger langsung mencuri perhatian para penggemar drama Korea. Drakor tersebut menceritakan tentang seorang detektif bernama Lee Do (Kim Nam Gil) yang menyelidiki beberapa kasus penembakan. Ia harus berhadapan dengan Moon Baek (Kim Young Kwang), kriminal kelas kakap yang bertanggung jawab atas beredarnya senapan dan maraknya kasus penembakan di Korea.
Bukan sekadar drama action dan kriminal yang menampilkan aksi kejar-kejaran terhadap penjahat, drama ini juga menyoroti berbagai tindakan jahat yang terjadi di berbagai lingkungan. Kejahatan tersebut bisa muncul dari perilaku-perilaku sepele. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa isu sosial di drakor Trigger.
1. Kepemilikan senapan ilegal

Moon Baek ingin menciptakan dunia yang bisa membuat manusia hidup bebas dengan senapan di tangan mereka. Ia mencari sasaran dengan menargetkan orang-orang yang putus asa dan tidak mendapatkan keadilan. Ia juga ingin membantu orang-orang yang merasa terkekang dan butuh kebebasan. Ia menyediakan platform untuk membebaskan setiap orang membeli senapan. Ia juga menyediakan jasa pengiriman agar senapan itu sampai di tangan pemesannya secepat mungkin.
Aksi Moon Baek menyebabkan warga Korea terbagi atas dua kubu, yaitu mereka yang ingin bebas menggunakan senapan dan mereka yang menentang keras penggunaan senjata ilegal untuk melindungi generasi di masa depan. Senapan yang harusnya hanya dipakai oleh polisi dan anggota militer jadi disalahgunakan.
2. Pembunuhan

Dengan adanya senapan ilegal, pemiliknya tentu terpicu untuk menarik pelatuk dari senapan di genggaman mereka. Mereka menggunakannya untuk menghabisi orang-orang yang mereka anggap hanya bisa menyengsarakan hidup mereka. Karakter Moon Baek misalnya. Ia ingin balas dendam karena semasa kecil ia selalu ditelantarkan. Ketika sudah cukup umur, ia pun membunuh orang-orang yang menelantarkannya.
3. Perdagangan manusia dan organ

Dari flashback kehidupan Moon Baek, tampak bahwa laki-laki itu merupakan korban perdagangan manusia. Ia diadopsi ke sana ke kemari dan gak pernah tahu sosok orangtua kandung yang mencampakkannya. Ia sempat kehilangan mata sebelah kiri karena didonorkan secara paksa oleh orang yang menampungnya. Ia juga hampir kehilangan organ tubuhnya yang lain karena aksi oknum tak bertanggung jawab.
4. Perzinahan

Yu Jeong Tae (Woo Ji Hyun) diceritakan tinggal di sebuah asrama sempit. Ia sering kali merasa terganggu dengan kebiasaan buruk penghuni asramanya. Salah satunya adalah penghuni yang menempati kamar sebelah. Penghuni tersebut sering kali membawa pacarnya ke kamar untuk berhubungan intim. Yu Jeong Tae merasa privasinya di asrama tersebut sudah gak ada karena setiap tegurannya atas perzinahan itu hanya dianggap angin lalu.
5.Merokok sembarangan dan pencurian

Selain dibuat geram karena aksi perzinahan penghuni kamar sebelah, Yu Jeong Tae juga dibuat kesal oleh para penghuni asrama yang kerap berbuat seenak hati. Mereka merokok sembarangan hingga asap rokoknya masuk ke kamar Yu Jeong Tae. Yu Jeong Tae juga mencoba bersabar karena lauk yang ia simpan di kulkas sudah habis dimakan oleh manager asrama tanpa izin.
6. Pelecehan

Jeon Won Seong (Lee Suk) adalah seorang tahanan bebas yang diwajibkan menggunakan gelang narapidana di kakinya dan masih berada dalam pengawasan polisi. Ia tinggal di rumah sendirian dan ketika seorang perempuan yang bertugas sebagai pemasang filter air datang, ia merasa tergugah. Ia punya niat buruk untuk menjadikan petugas tersebut sebagai pelampiasan nafsu bejatnya. Beruntung, Lee Do mendatangi rumahnya sebelum ia melancarkan aksinya.
Di sisi lain, ada pula seorang remaja bernama Kang Seong Jun (Hong Min Gi) yang menyuruh para korban perundungannya untuk memfoto para siswi di sekolahnya. Ia memerintahkan mereka untuk mengambil angle agar foto yang dihasilkan terlihat vulgar secara diam-diam.
7. Perundungan

Kang Seong Jun merasa superior karena di sekolahan bisa merundung siswa yang lebih lemah darinya. Ia sering menargetkan Park Gyu Jin (Park Yoon Ho) dan Seo Young Dong (Son Bo Seung) untuk jadi korban. Setiap hari ia selalu memukuli, menyiram, meminta uang, dan menyuruh mereka untuk membeli makanan. Jika tidak dituruti, ia akan makin mengamuk. Aksi perundungan tersebut diabaikan oleh para guru di sekolah. Guru yang diharapkan bisa menjadi sosok yang mengayomi ternyata gak punya kontribusi sedikit pun dalam membantu para siswa korban perundungan.
Selain di sekolah, perundungan juga dapat terjadi di lingkungan kerja. Seperti yang dialami oleh Park So Hyeon (Kang Chae Young). Ia bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Ia masih tergolong sebagai junior dan kerap ditindas oleh para perawat yang lebih senior. Ia gak hanya diberi tugas yang berlebihan, tapi juga sering kali dimarahi atas pekerjaan yang sudah ia kerjakan secara maksimal.
8. Penipuan

Karakter yang sangat dihormati Lee Do adalah Cho Hyun Sik (Kim Won Hae). Ia sudah menganggap polisi senior itu seperti ayahnya sendiri. Ia dibuat terkejut karena tiba-tiba Cho Hyun Sik memesan senapan untuk melakukan aksi pembunuhan. Anak semata wayang Cho Hyun Sik ternyata bunuh diri akibat uangnya yang raib. Anak tersebut sudah terlanjur meminjam uang pensiun Cho Hyun Sik dan merasa bersalah telah mengalami penipuan. Cho Hyun Sik ingin balas dendam karena kematian anaknya tidak dianggap penting oleh orang-orang yang melakukan penipuan tersebut.
Sederet isu sosial di drakor Trigger di atas tampak dramatis, tapi sebenarnya sangat realistis jika dilihat lebih dekat. Beberapa isu sosial tersebut menjadi gambaran bahwa dalam kehidupan, manusia gak akan bisa menghindari berbagai masalah, termasuk aksi kejahatan yang muncul tiba-tiba di sekitar mereka. Ada yang berbuat jahat karena memang jahat, tapi ada pula yang berbuat jahat karena selama ini kebaikannya diabaikan.